Harga Tiket Masuk Keraton Yogyakarta Terbaru, Bisa buat Libur Sekolah
- Keraton Yogyakarta merupakan ikon budaya dan wisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Berkunjung ke Yogyakarta tidak lengkap rasanya tanpa berwisata ke Keraton Yogyakarta.
Baca juga:
- Kaisar Jepang Dijadwalkan ke Yogyakarta, Keraton Akan Tutup Sementara
- Panduan Wisata HeHa Forest Yogyakarta, Hutan yang Instagramable
Selain berfungsi sebagai tempat kediaman sultan, sebagian area Keraton Yogyakarta dapat dikunjungi oleh wisatawan. Keraton Yogyakarta menjadi pilihan menarik wisata di Yogyakarta untuk libur sekolah.
Tak hanya rekreasi, wisatawan bisa belajar sejarah Keraton Yogyakarta dan mengenal budaya Jawa. Lokasi Keraton Yogyakarta sangat strategis di pusat kota serta dekat dengan tempat wisata lainnya, seperti Jalan Malioboro, Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Pasar Beringharjo, dan Tugu Pal Putih.
Jika ingin berkunjung ke Keraton Yogyakarta, simak dulu informasi harga tiket terbaru, jam buka, dan aktivitas wisata berikut ini.
Sejarah Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta berdiri pada 1755 sebagai hasil dari Perjanjian Giyanti, yang membagi wilayah Kerajaan Mataram menjadi dua, yakni Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta, seperti dilansir laman KratonJogja.
Kasunanan Surakarta dipimpin oleh Paku Buwono III, sedangkan Kasultanan Yogyakarta dipimpin oleh Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Sultan Hamengku Buwono I.
Selanjutnya, Sultan Hamengku Buwono I mulai pembangunan Keraton Yogyakarta pada 9 Oktober 1755. Proses pembangunan Keraton Yogyakarta membutuhkan waktu selama setahun.
Usai kemerdekaan Indonesia, Yogyakarta mendapatkan status daerah istimewa yang diperkuat dengan UU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY.
Baca juga:
- Koleksi Keraton Yogyakarta, Ada Pohon Mangga yang Sudah Langka
- 10 Wisata Baru di Yogyakarta, Cocok Buat Liburan Sekolah
Dilansir dari laman Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, bentuk bangunan Keraton Yogyakarta dipengaruhi gaya dari Eropa (Portugis, Belanda) dan China. Arsitektur keraton dirancang oleh Sultan Hamengku Buwono I.
Bangunan Keraton Yogyakarta merupakan kesatuan tata ruang yang disebut catur gatra tunggal atau catur sagotra. Menurut konsep ini, terdapat empat elemen penting, meliputi politik (keraton dan kepatihan), keagamaan (masjid), ekonomi (pasar), dan sosial (alun-alun).
Oleh sebab itu, bangunan Keraton Yogyakarta dekat dengan alun-alun, masjid, dan pasar.
Terkini Lainnya
- Beautifikasi Bandara Soekarno-Hatta, Menuju Target Bandara Terbaik
- Tarif Olahraga Memancing di TN Komodo Naik Jadi Rp 5 Juta dari Rp 25.000
- Tarif Terbangkan Drone Rp 2 Juta di Gunung Gede Pangrango Tak Hanya untuk Komersial
- 37 Hotel Accor di Greater Jakarta Siapkan Promo Beragam di Semua Kelas
- Liburan 2 Hari 1 Malam di Bangka, Ini Ragam Wisatanya
- Saat Turis Indonesia Kagum dengan Kualitas Cokelat Toko Jugelik Malaysia
- Rute Menuju Peta Park dari Pusat Kota Bandung
- Peta Park Bandung: Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi
- Peta Park Bandung: Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi
- Wisata Akhir Pekan Bersama Keluarga di Peta Park Bandung
- Tarif Terbangkan Drone di TN Gunung Merapi Kini Rp 2 Juta
- Gembleng Waterfall Karangasem: Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi
- 5 Tips Wisata di Gembleng Waterfall, Pakai Alas Kaki yang Nyaman
- Gembleng Waterfall Wisata Tersembunyi di Karangasem Bali
- TN Karimunjawa Berlakukan Perubahan Tarif, Drone Menyusul
- Waktu Terbaik ke Desa Wisata Duren Sari di Trenggalek, Bisa Berburu Durian
- 12 Aturan Berkunjung ke Petirtaan Jolotundo, Candi dengan Kolam Pemandian di Mojokerto
- Sahid Hotels & Resorts Akan Perluas Jaringan ke Bandung dan Cikarang
- Mengenal Desa Wisata Duren Sari, Surga Durian di Trenggalek
- Coldplay Konser di Singapura 6 Hari, Ini Daftar Harga Tiket Pesawat dari Jakarta