Pemerintah Targetkan 2 Juta Wisatawan ke Candi Borobudur pada 2023
- Pemerintah menargetkan dua juta kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah sepanjang 2023.
Jika sesuai target, maka pusat peribadatan umat Buddha itu diperkirakan dapat menyumbang total pendapatan devisa pariwisata hingga 2 miliar dollar AS.
"Khusus untuk Borobudur, bisa kita lihat dari jumlah populasi masyarakat umat Buddha di ASEAN, bisa diproyeksikan mencapai dua juta kunjungan wisman dengan target total pendapatan devisa pariwisata mencapai 2 milliar dolar AS,” ucap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno di Magelang, Jumat (21/7/2023), seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima .
Baca juga: Chatra Candi Borobudur Akan Dipasang untuk Naikkan Kunjungan Wisata
Adapun berdasarkan data Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Magelang yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS), kunjungan ke Candi Borobudur mencapai hampir 1,5 juta orang pada 2022.
Secara rinci, angka kunjungan dalam tiga tahun terakhir adalah 965.699 pada 2020, 422. 930 pada 2021, dan 1, 44 juta pada 2022.
Sandiaga menambahkan, kenaikan kunjungan wisata ke Borobudur tak hanya akan membuka peluang usaha dan lapangan kerja untuk masyarakat sekitar, tetapi juga daerah lain di sekitarnya seperti Yogyakarta dan Jawa Tengah secara umum.
Baca juga: 7 Penginapan Murah Dekat Candi Borobudur, Rp 100.000-an Per Malam
Chatra Borobudur akan dipasang
Pada kesempatan yang sama, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, Chatra Borobudur akan segera dipasang untuk menambah daya tarik kunjungan wisata ke destinasi tersebut, seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Agama.
Chatra adalah semacam penutup berbentuk payung yang berada di stupa paling atas Candi Borobudur.
Baca juga: Panduan Wisata Candi Borobudur: Syarat, Harga Tiket, dan Cara Beli
Chatra tersebut kini belum dipasang dan masih disimpan di Museum Karmawibhangga Taman Wisata Candi Borobudur.
"Tadi disepakati bahwa Chatra Borobudur akan segera dipasang. Ini menjadi kabar baik bagi umat Buddha dan menjadi daya tarik bagi wisatawan dunia," ujar Yaqut usai Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Magelang, Jawa Tengah, Jumat (21/7/2023).
Potensi Borobudur sebagai pusat peribadatan juga menurutnya dapat dikembangkan dalam konteks wisata religi.
Baca juga: Apakah Candi Borobudur Ada di Yogyakarta?
Apalagi, di Asia Tenggara saja, jumlah umat Buddha mencapai sekitar 60 juta orang.
"Di Asia Tenggara, jumlah umat Buddha mencapai 60 juta jiwa dan Borobudur menjadi potensi tempat peribadatan yang luar biasa kalau bisa kita tata dan kelola dengan baik. Apalagi kedekatan Indonesia secara geografis dengan negara di Asia Tenggara tentunya ini sangat luar biasa," tuturnya.
Terkini Lainnya
- Ke Mana Perginya Barang Sitaan yang Ada di Bandara?
- Pantai Porok Gunung Kidul: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka
- Berkunjung ke Taman BKT, Ini 4 Kegiatan yang Bisa Dilakukan
- Jadwal dan Tarif Damri Menuju Kepulauan Derawan
- Amaris Hotel Manado Baru Dibuka, Tarif Menginap Rp 490.000-an
- Mengenal Sejarah Hari Raya Kuningan, Turunnya Dewa dan Leluhur ke Bumi
- Cara ke Taman BKT di Jakarta Timur Naik JakLingko, Transjakarta, dan KRL
- Atraksi Budaya dan Alam Jadi Daya Tarik Pengunjung Wonderful Indonesia Tourism Fair 2024
- 5 Hotel Murah di Bali Dekat Pantai Kuta, mulai Rp 150.000
- Bandara Ngurah Rai Bali Punya 90 "Autogate" Baru
- Rumah Pohon Inyiak Bukittinggi: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka
- Rumah Pohon Inyiak Spot Foto Instagenik di Bukittinggi
- "Healing" Hemat di Taman BKT Jakarta Timur, Suasananya Bikin Betah
- Leuwi Jubleg Garut: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka
- Daya Tarik Leuwi Jubleg Garut, Keindahan Tersembunyi
- Umrah Sekalian Wisata ke Arab Saudi, Siapkan Biaya Berapa?
- Lion Air Buka Penerbangan Umrah dari Pekanbaru Mulai 27 Juli 2023
- Chatra Candi Borobudur Akan Dipasang untuk Naikkan Kunjungan Wisata
- Status Tanggap Darurat Berakhir, Sejumlah Tempat Wisata Lumajang Buka Lagi
- Gunung Wayang Lumajang Buka Lagi, Spot Panorama Berlatar Semeru