Jangan Pesan Minuman Es di Pesawat, Ternyata Ini Alasannya
- Minum air es selama dalam penerbangan mungkin terdengar menyegarkan. Namun, ternyata hal itu tak dianjurkan. Apa alasannya?
Dikutip dari Reader's Digest dari jurnal ilmiah PMC PubMed Central, ada potensi kontaminasi tinggi pada es batu yang kita temukan di pesawat.
Hal itu membuat minuman dingin yang disajikan selama penerbangan berpotensi menjadi sarang bakteri, khususnya E.coli dan coliform.
Baca juga: Apakah Jendela Pesawat Bisa Dibuka?
Penyebab kontaminasi air di pesawat
Ketika bicara soal es batu, kita tak pernah tahu sumber air yang digunakan untuk membuat es-es baru tersebut.
Mungkin saja, sebelum dimasukkan ke dalam air, es batu sudah berkontak dengan berbagai permukaan.
Faktor-faktor tersebut meningkatkan potensi kontaminasi pada air.
Baca juga: Ini Alasan Posisi Jendela dan Kursi di Pesawat Tidak Sejajar
Salah satu potensi sumber airnya adalah dari tangki air.
Air dari tangki cukup sering dimandfaatkan untuk mempersiapkan minuman dan menyediakan air untuk kamar mandi.
Sebuah studi pada tahun 2015 yang diterbitkan di PMC PubMed Central menyebutkan bahwa tangki air di pesawat adalah lingkungan yang sangat kondusif untuk perkembangan mikroba.
Hal itu karena tangki relatif jarang dikosongkan dan dibersihkan.
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Koper Hilang di Pesawat? Ini Prosedurnya
Menurut studi tersebut, tangki hanya dikosongkan dan diisi ketika pesawat sedang diservis, ketika air habis, atau musim dingin ketika isi tangki membeku.
Studi lainnya, yang dikutip oleh NBC, data Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) pada 2012, misalnya, menunjukkan bahwa satu dari 10 pesawat positif mengansung mikroba yang berpotensi berbahaya dalam pasokan airnya.
Di luar data ilmiah, sumber Business Insider mengatakan bahwa banyak pramugari juga menolak untuk meminum air keran karena mengkhawatirkan kebersihannya.
Baca juga: Tak Cuma dalam Pesawat, di Bandara Kini Tidak Lagi Wajib Pakai Masker
Selain air, para pekerja maskapai penerbangan juga menghindari kopi dan teh yang dibuat di pesawat menggunakan air keran.
Meski demikian, es batu yang disiapkan oleh pihak ketiga tetap berpotensi terkontaminasi.
Meski ada potensi kontaminasi, Server Learning Experience Design Manager dari Certus, Katie Hill mengatakan, sebagian besar orang dewasa sebetulnya masih dapat dapat menangani kontaminasi minuman meskipun hal itu terjadi.
"Kebanyakan orang dewasa yang sehat memiliki sistem kekebalan tubuh yang cukup kuat untuk mengonsumsinya tanpa konsekuensi (kesehatan)" ucap dia.
Solusi lainnya adalah membawa minuman sendiri, untuk penerbangan yang dibolehkan, atau membeli minuman kemasan.
Terkini Lainnya
- 4 Aktivitas Seru di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta, Bisa Belajar Bikin Gerabah
- Pengalaman Mengunjungi Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta, Serunya Belajar Bikin Gerabah
- Kisah Ruangan Khusus di Museum Sejarah Jakarta, Ternyata Tempat Pangeran Diponegoro Ditahan
- Wisata 4 Musim di Tottori, Jepang, Lihat Kunang-kunang di Hutan Liar Saat Musim Panas
- Lebih dari 32.000 Orang Serbu Dieng Banjarnegara Saat Long Weekend Maulid Nabi 2024
- Menengok Natsu Matsuri, Festival Budaya Jepang di Jakarta
- Mengapa Bali Sering Dipilih Jadi Lokasi Konferensi?
- Jalur ke Dieng Macet Parah Saat Long Weekend Maulid Nabi 2024
- Pengalaman Berkunjung ke Pasar Santa, Nikmatnya Kopi hingga Musik dari Piringan Hitam
- Rute ke Wisata Hiu Paus Botubarani di Gorontalo, 30 Menit dari Kota Gorontalo
- Kebumen Jadi Tuan Rumah Geofest ke-6 Tahun 2025, Targetkan 300 Peserta
- 5 Tips ke Wisata Hiu Paus Botubarani Gorontalo, Datang pada Waktu yang Tepat
- Mengulik Patung Hermes di Museum Fatahillah, Dulunya Sempat di Harmoni
- Pengalaman Ikut Pottery Class di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta
- Cerita Cosplayer di Jak-Japan Matsuri 2024, Modal Rp 1,5 Juta
- Mengenal Tradisi Tepung Tawar di Riau, Bentuk Rasa Syukur
- 4 Tips ke Kebun Raya Mangrove Surabaya, Jangan Bawa Bungkus Plastik
- 8 Aktivitas di Kebun Raya Mangrove Surabaya, Bisa Keliling Naik Perahu
- Pulau Penyengat di Riau dan Potensinya Jadi Pusat Studi Melayu Islam
- Citilink Resmi Buka Rute Perdana dari Jakarta ke Perth