3 Wisata Peninggalan Perang Dunia II di Biak Numfor di Papua
- Kabupaten Biak Numfor di Papua tidak hanya berdaya tarik wisata alam, tapi juga wisata sejarah, khususnya yang terkait dengan Perang Dunia II.
"Pulau Biak menjadi kawasan pertempuran antara pasukan Jepang dengan serdadu Amerika saat Perang Dunia II sehingga banyak jejak sejarah yang menjadi obyek wisata unggulan," kata Staf Ahli Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Papua, Jimy E. Mehue, dikutip dari Antara, Minggu (3/9/2023).
Baca juga:
- 5 Aktivitas Liburan di Biak Numfor, Lihat Telaga bak di Negeri Dongeng
- 3 Pulau Terbaik untuk Lihat Lumba-lumba di Kabupaten Biak Numfor
Jimy pun menyebut beberapa tempat wisata yang bisa dijelajahi untuk melihat peninggalan Perang Dunia II. Berikut selengkapnya:
Peninggalan Perang Dunia II di Biak Numfor
1. Goa Binsari
Terletak di Kelurahan Samofa, Goa Binsari atau Goa Jepang Binsari dulunya difungsikan sebagai tempat persembunyian, pusat logistik, dan pertahanan tentara Jepang saat Perang Dunia II.
"Sampai saat ini Goa Jepang Binsari Biak masih menjadi tujuan wisata sejarah bagi wisatawan Jepang bersama keluarganya," ujar Jimy.
Dilaporkan oleh , Minggu (25/6/2023), ada ribuan tulang-belulang tentara Jepang di gua ini. Tulang-belulang tersebut lantas disimpan di ruang arsip yang terletak tidak jauh dari mulut gua.
Baca juga:
- Goa Jepang, Wisata Sejarah di Kabupaten Biak Numfor
- Menelusuri Jejak Sejarah Perang Dunia II di Biak
2. Monumen Perang Dunia II
Monumen Perang Dunia II berjarak sekitar tujuh kilometer dari Goa Binsari. Dilansir dari , Kamis (2/8/2018), monumen ini didirikan oleh Pemerintah Daerah Biak di Desa Parai.
Berhadapan dengan Pantai Parai, monumen ini memiliki prasasti dalam bahasa Indonesia, bahasa Jepang, dan bahasa Inggris. Isinya jangan sampai terjadi perang kembali di muka bumi ini.
Jimy menyampaikan bahwa monumen tersebut dikunjungi baik oleh wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara, antara lain dari Amerika Serikat, Jepang, Belanda, dan Australia.
"Ke depan kawasan bersejarah jejak peninggalan perang dunia II perlu ditetapkan sebagai cagar alam yang harus dilestarikan untuk menopang sektor pariwisata dan kebudayaan orang asli Papua," jelas Jimy.
Baca juga: 5 Wisata Sejarah di Kabupaten Biak Numfor Papua, Ada Goa Jepang
Terkini Lainnya
- Situs Patiayam Diusulkan Jadi Cagar Budaya Nasional
- 4 Rekomendasi Destinasi Wisata untuk Liburan Hemat Akhir Tahun
- Jagat Satwa Nusantara TMII Gelar Kampanye Save Wildlife, Save The Future
- Candi Gedongsongo Semarang Jadi Favorit Turis Asing Penumpang Kapal Pesiar
- Jadwal DAMRI Bandara Kualanamu ke Medan Fair Terbaru, mulai 04.00 WIB
- Sejarah Reog Ponorogo yang Masuk Warisan Budaya Takbenda UNESCO
- 4 Tips Cerdas Hemat Budget Liburan ke Luar Negeri
- Kebaya Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO
- 7 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Liburan ke Italia
- Fadli Zon Usulkan Ada "Omnibus Law" UU Kebudayaan
- 6 Tips Liburan Menyenangkan di Destinasi Wisata Alternatif
- 5 Tempat Wisata di Bandung saat Libur Natal dan Tahun Baru
- 5 Ide Liburan di Bogor saat Natal dan Tahun Baru
- Pergerakan Turis Domestik di Indonesia Capai 839 Juta hingga Oktober 2024
- Ada Pameran Wisata Golden Rama Extra 2024, Tawarkan Tur Destinasi Unik
- Savana Bromo dan Puncak B29 Ditutup Dampak TNBTS Kebakaran
- Golden Visa Resmi Berlaku, Upaya Tarik WNA Berkualitas untuk Berinvestasi
- Pengunjung Tenggelam di Sungai Oya, Bukan di Wisata Lembah Oya Kedungjati
- Gunung Sumbing Terbakar, Puluhan Pendaki Dievakuasi
- 4 Tips Berburu Promo di Kompas Travel Fair 2023, Datang dari Pagi