5 Fakta Taman Nasional Alas Purwo, Hutan Tertua di Pulau Jawa
- Taman Nasional Alas Purwo merupakan kawasan konservasi yang terletak di ujung timur Pulau Jawa. Secara administratif, Alas Purwo masuk wilayah Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Alas Purwo kerap dikaitkan dengan hal mistis dan angker oleh sebagian masyarakat. Namun terlepas dari kesan mistis tersebut, Alas Purwo ternyata mempunyai banyak pesona alam.
Baca juga:
- Itinerary Sehari di Alas Purwo Banyuwangi, Lepas dari Kesan Mistis
- Aturan dan Larangan di Alas Purwo Banyuwangi
Selain itu, ada beragam fakta Alas Purwo yang menarik untuk diketahui. merangkum fakta Alas Purwo sebagai berikut.
1. Luas 44.037 hektare
Taman Nasional Alas Purwo membentang di atas lahan seluas 44.037 hektare, seperti dikutip dari laman Taman Nasional Alas Purwo.
Taman nasional ini, terbagi menjadi sejumlah zona. Meliputi, zona inti, zona rimba, zona rehabilitasi, zona tradisional, zona pemanfaatan, zona khusus, serta zona religi, budaya dan sejarah.
2. Hutan tertua di Pulau Jawa
Alas Purwo merupakan hutan tertua di Pulau Jawa, berdasarkan informasi dari Indonesia.go.id. Sebelum menjadi taman nasional, Alas Purwo lebih dulu ditetapkan sebagai cagar alam sejak 1920 silam, berdasarkan informasi dari situs resminya.
Kawasan ini menjadi habitat bagi sekitar 700 jenis flora, 50 jenis mamalia, 320 jenis burung, 15 jenis amfibi, dan 48 jenis reptil.
3. Obyek wisata komplit
Alas Purwo merupakan kawasan hutan yang mempunyai ekosistem yang utuh di Pulau Jawa. Ekosistem yang dimiliki Alas Purwo, mulai dari hutan, pantai, mangrove, hutan bambu, savana, dan goa.
Selain ekosistem alam, terdapat situs budaya, sejarah, dan religi di Alas Purwo. Beragam ekosistem tersebut menjadi destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Baca juga:
- 4 Wisata Alam di Banyuwangi, dari Kawah Ijen hingga Alas Purwo
- Wisata Banyuwangi Tak Hanya Kawah Ijen, Ada TN Alas Purwo
Berikut sejumlah destinasi wisata di Alas Purwo:
Pantai: Pantai Plengkung (G-Land), Pantai Trianggulasi, Pantai Ngagelan, Pantai Cungur, Pantai Teluk Biru, dan Pantai Pancur.
Goa: Goa Istana, Goa Mayangkoro, Goa Padepokan, Goa Basori, Goa Songgo Langit, dan Goa Jepang. Goa-goa tersebut dipakai sebagai tempat semedi dan habitat kelelawar serta ular.
Savana: Savana Sadengan, yang merupakan padang gembala atau feeding ground buatan seluas sekitar 80 hektar. Pengunjung dapat menemukan aneka mamalia besar, seperti banteng, kijang, dan rusa di alam bebas
Wisata budaya, sejarah, dan religi: Situs Kawitan, Pura Luhur Giri Salaka, Makam Gandrung.
Mangrove: Mangrove Bedul yang merupakan hutan mangrove terluas di Pulau Jawa. Wisatawan bisa berkeliling area hutan mangrove dengan menyewa perahu nelayan.
Terkini Lainnya
- 5 Wisata Ramah Anak Saat Libur Natal dan Tahun Baru di Bogor
- Bali Dipilih sebagai Tempat Favorit Wisatawan, Cocok Jadi Tempat Libur Akhir Tahun
- Pihak Berwenang Spanyol Ganggu Privasi Turis karena Ambil Data Pribadi
- 8 Etika Saat Liburan di Jepang yang Harus Diikuti
- Bingung Cari Destinasi Wisata Akhir Tahun? Coba Kunjungi Pantai Pasir Timbul Mansuar di Raja Ampat
- Australia Paling Diminati untuk Liburan Tahun 2024, Kenapa?
- Bali Destinasi Honeymoon Terbaik 2024, Tempat Tepat Pasutri Habiskan Libur Akhir Tahun
- Indonesia Usulkan Reog Ponorogo, Kebaya, dan Kolintang ke UNESCO
- Jangan Mendaki Tektok ke Gunung Slamet Saat Musim Hujan, Ini Alasannya
- Syarat Pendakian Tektok Gunung Slamet via Blambangan, Perhatikan Cuaca
- 11,5 Juta Turis Asing Kunjungi Indonesia hingga Oktober 2024
- 13 Kantor Imigrasi di Indonesia Kini Hanya Terima Permohonan E-Paspor
- Imigrasi Promosi Golden Visa Indonesia di Konferensi Internasional di Singapura
- Picu Keributan, Penumpang di Pesawat Dilakban
- Pura Hindu Pertama di Belanda Diresmikan, Seperti Apa?
- Bos ChatGPT Jadi WNA Pertama yang Dapat Golden Visa, Ini Alasannya
- Cara Dapat Golden Visa Indonesia, Harus Investasi
- Tiket Kapal Feri Jepara-Karimunjawa Akhirnya Dijual Online
- Didapatkan Bos ChatGPT, Apa Itu Golden Visa?
- Wisata ke TN Komodo, Waspadai Angin Kencang Saat Berlayar