pesonadieng.com

6 Fakta Taman Nasional Way Kambas Lampung, Tempat Konservasi Gajah Sumatera

Mahout dari Camp ERU (Elephant Respons Unit) Tegal Yoso saat melakukan patroli gajah liar di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur, Senin (4/1/2021). Total ada 8 gajah, 5 dewasa yang berpatroli di sekitaran Camp Tegal Yoso. Mereka mempunyai kewajiban untuk mencegah risiko konflik berbahaya antara manusia dan gajah liar di Taman Nasional Way Kambas.
Lihat Foto

 

- Salah satu ciri khas Provinsi Lampung adalah keberadaan gajah Sumatera (elephas maximus sumatranus). Hewan yang dilindungi tersebut berada di Taman Nasional Way Kambas, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung. 

Taman Nasional Way Kambas adalah satu dari dua kawasan konservasi yang berbentuk taman nasional di Provinsi Lampung, selain Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Baca juga:

Jarak ke Way Kambas dari Kota Bandar Lampung sekitar 90 kilometer (km) atau 2 jam berkendara. Ada sejumlah fakta menarik mengenai Taman Nasional Way Kambas, sebagai berikut.

1. Luas 125.631 hektare 

Tempat konservasi yang berada di sebelah tenggara Lampung ini, memiliki luas 125.631 hektare. Taman nasional ini, berupa hutan dataran rendah di sekitar Sungai Way Kambas. 

2. Taman nasional tertua di Indonesia

Taman Nasional Way Kambas, merupakan taman nasional tertua di Indonesia, berdasarkan informasi dari (2/3/2014). Status Taman Nasional Way Kambas ditetapkan pada 26 Agustus 1999, berdasarkan informasi dari situs resminya.

Sebelum ditetapkan sebagai taman nasional, Way Kambas sudah menjadi kawasan pelestarian alam sejak 1936 pada masa pendudukan Belanda. Penetapan Way Kambas sebagai kawasan pelestarian tersebut, untuk melindungi berbagai satwa liar di dalamnya.

3. Ada pusat latihan gajah Sumatera 

Mahout dari Elephant Response Unit (ERU) sedang memandikan gajah di Kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Senin (29/7/2017). Gajah-gajah di Elephant Response Unit (ERU) telah jinak dan sudah dilatih untuk membantu manusia, salah satu kontribusi gajah-gajah ini adalah membantu mendamaikan jika terjadi konflik manusia dengan gajah-gajah liar./GARRY ANDREW LOTULUNG Mahout dari Elephant Response Unit (ERU) sedang memandikan gajah di Kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Senin (29/7/2017). Gajah-gajah di Elephant Response Unit (ERU) telah jinak dan sudah dilatih untuk membantu manusia, salah satu kontribusi gajah-gajah ini adalah membantu mendamaikan jika terjadi konflik manusia dengan gajah-gajah liar.

Salah satu jenis satwa yang dikelola Taman Nasional Way Kambas secara lebih intensif adalah gajah Sumatera. Hewan mamalia tersebut, ditempatkan dalam satu kawasan yang dikenal sebagai Pusat Latihan Gajah (PLG), berdasarkan informasi dari website resminya.

Pusat Latihan Gajah Way Kambas didirikan untuk mengurangi konflik antara gajah dengan manusia dan menjadi pusat konservasi gajah Sumatera.

Pusat Latihan Gajah tersebut melatih hewan pintar itu menjadi gajah tangkap, gajah atraksi, gajah membantu pekerjaan manusia, dan sebagainya.

Pemanfaatan gajah terlatih, antara lain untuk membantu penanganan konflik manusia dan satwa, penyelamatan satwa, patroli pengamanan, dan alat transportasi untuk mengendalikan kebakaran hutan.

Baca juga:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat