Pilihan Gunung untuk Didaki Bareng Anak, Ada Papandayan dan Prau
- Ketua Umum Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Rahman Mukhlis menyarankan usia anak yang diperbolehkan untuk mendaki gunung minimal 10 tahun.
Anak di bawah usia 10 tahun atau bahkan usia bawah lima tahun (balita) menurutnya sebetulnya diperbolehkan mendaki, tetapu ada beberapa syarat yang harus diperhatikan.
"Kalau pun balita, minimal kami mengajak anak mendaki gunung usia 3 tahun," kata Rahman kepada di Gedung Sapta Pesona, Senin (18/9/2023).
Baca juga: Viral Video Balita Diajak Naik Gunung Kerinci, Sandiaga Soroti Keselamatan
Sebab, menurutnya, anak dianggap sudah bisa mengomunikasikan keluhan pada usia tersebut, termasuk jika merasakan panas, dingin, atau kelelahan selama beraktivitas.
Selain itu, penting untuk mengetahui batas maksimal ketinggian gunung yang dipilih.
Rahman menganjurkan agar balita tidak diajak mendaki di ketinggian lebih dari 2.000 (Meter di Atas Permukaan Laut).
Ia jug menekankan, anak usia balita disarankan hanya boleh sampai di kaki gunung atau sampai di area perkemahan.
Baca juga: Viral Video Balita Diajak Naik Gunung Kerinci, Sandiaga Soroti Keselamatan
Gunung yang cocok untuk balita
Jika orangtua hendak mengajak balita naik gunung, Rahman memberikan beberapa opsi gunung yang dapat dipilih.
Salah satunya adalah Gunung Papandayan yang ada di Jawa Barat.
Menurut Rahman, Gunung Papandayan dinilai cukup mudah untuk didaki dan punya fasilitas yang mendukung.
"(Di Gunung Papandayan) ada fasilitas ojek, jalannya juga sudah bagus, ada toilet, dan warung-warung. Ini cocok untuk pengenalan," katanya.
Baca juga: 4 Obat-obatan yang Harus Dibawa Saat Naik Gunung, Ada Perban Elastis
Selain itu, katanya, bisa juga memilih Gunung Andong di Jawa Tengah.
Dilansir dari laman (7/3/2022) Gunung Andong memiliki ketinggian 1.726 mdpl, dan dinilai sebagai gunung yang ramah untuk pendaki pemula.
"Ada Gunung Prau di Dieng, itu masih ringan medannya," kata Rahman.
Meskipun begitu, terlepas dari ketinggian gunung yang dirasa aman, Rahman tetap menyarankan orangtua agar hanya mengenalkan anak, khususnya balita, dengan area kaki gunung, bukit, ataupun di desa saja.
Baca juga: Usia Berapa Anak Boleh Diajak Naik Gunung?
Selain itu, ia juga menganjurkan orangtua untuk mengenali medan yang hendak ditempuh dan memastikan kelengkapan bawaan sebelum mendaki gunung bersama anak.
Terkini Lainnya
- Wayang Jogja Night Carnival 2024 Digelar Senin 7 Oktober, Karnaval Kesenian Rayakan HUT ke-268 Kota Yogya
- Likupang, Pecahan Surga di Ujung Sulawesi
- Pantai Penyusuk dan Pulau Putri di Bangka, Punya Terumbu Karang Indah
- Desa Wisata Tanjung Boleng Labuan Bajo Dilatih Kembangkan Wisata Kuliner
- 15 Aturan Tak Tertulis yang Perlu Diketahui Sebelum ke Jepang
- Wonderful Indonesia Tourism Fair 2024: Wujudkan Promosi Pariwisata Berkelanjutan
- Wisatawan di Congkar, Manggarai Timur, Disambut dengan Kain Tenun Khas dan Tradisi Unik Setempat
- 5 Tempat Nongkrong Dekat Taman Banjir Kanal Timur, Ada Yang Buka 24 Jam
- 5 Wisata Sekitar Taman Banjir Kanal Timur Jakarta, Ada Wisata Bersejarah
- Awas, Mengotori Seprai di Kamar Hotel Bisa Kena Denda
- 4 Promo Di Indonesia Aja Travel Fair 2024, Diskon Tiket KAI 20 Persen
- Cara ke Acara HUT TNI 2024 di Monas, Naik Transportasi Umum 1 Rupiah
- Daftar Kegiatan HUT Ke-79 TNI di Monas, Gratis untuk Masyarakat
- Lokasi Acara HUT Ke-79 TNI, Tarif MRT, LRT, Transjakarta Rp 1
- Puncak HUT Ke-79 TNI 5 Oktober 2024: Lokasi, Daftar Acara, Rekayasa Lalu Lintas
- Ajak Balita Naik Gunung, Jangan Lebih dari 2.000 MDPL
- Instalasi Digital Instagramable Imagispace Hadir Lagi di Jakarta
- Labuan Bajo Belum Populer di Kalangan Wisatawan Australia
- Pantai Kenjeran Surabaya: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik
- Cara Beli Tiket Masuk Imagispace 2023, Online dan Offline