Pendakian Gunung Penanggungan via Jolotundo, Lewati Candi-candi Peninggalan Masa Lalu
- Gunung Penanggungan di Jawa Timur, merupakan salah satu tujuan pendakian favorit banyak orang.
Gunung ini berada di Kabupaten Mojokerto dan Pasuruan, serta biasanya dilihat mereka yang melintasi jalan tol Surabaya-Pandaan.
Biasanya, menjangkau puncak Gunung Penanggungan via jalur Tamiajeng. Jalur ini menjangkau puncak dari sisi selatan.
Baca juga: Harga Tiket Pendakian Gunung Penanggungan via Jolotundo, Ternyata Murah
Namun, masih ada jalur pendakian lain menuju puncak Penanggungan. Salah satu yang paling unik adalah via Jolotundo.
sempat menjajal mendaki Gunung Penanggungan via Jolotundo selama dua hari satu malam, yakni Rabu-Kamis (6-7 Juni 2023).
Pendakian Penanggungan via Jolotundo
Basecamp Pendakian Penanggungan via Jolotundo berada dekat dengan situs arkeologi lain, yakni Candi atau Petirtaan Jolotundo.
Usai membayar Rp 20.000, terdiri dari tiket pendakian Rp 10.000 dan parkir inap sepeda motor Rp 10.000, pun memulai pendakian sekitar pukul 13.30 WIB.
Basecamp - Pohon Akar 1.000
Berada hanya di ketinggian sekitar 300 meter di atas permukaan lau (mdpl), membuat cuaca terasa sangat panas di basecamp karena masih di dataran rendah.
Baca juga: Petirtaa Jolotundo, Candi dengan Kolam Pemandian di Kaki Gunung Penanggungan
Jalur awal adalah melalui kawasan hutan. Jalur ini berada di samping Petirtaan Jolotundo. Kondisi jalur tidak terlalu terjal, tetapi tetap menanjak konstan.
Terus berjalan melewati jalan setapak, tidak menemukan Pos 1. Nantinya, di kiri jalan akan ada pohon besar dengan akar yang banyak, ini adalah Pohon Akar 1.000. tiba di sana sekitar pukul 14.00 WIB atau menit berjalan 30 dari Basecamp.
Pohon Akar 1.000 - Pos 2
Terus berjalan, akhirnya tiba di Pos 2 sekitar pukul 14.21 WIB atau sekitar 21 menit berjalan dari Pohon Akar 1.000.
Terdapat bangunan sederhana di sini yang bisa digunakan pendaki untuk duduk beristirahat. Cuaca tetap terasa panas karena lokasi masih berada di bawah.
Pos 2 - Warung Gubug
Dari Pos 2, perjalanan masih menyusuri jalan setapak yang berada di kawasan hutan. Pemandangan terbuka masih belum tampak karena terhalang oleh pepohonan.
Tempat selanjutnya adalah Warung Gubug yang merupakan percabangan jalan, yakni via Jolotundo dan via Kedungudi. tiba di sana sekitar 14.39 WIB.
Baca juga: Tips Mendaki Gunung Penanggungan via Tamiajeng, Jangan Meremehkan
diminta pengelola untuk mengambil jalur lurus, bukan yang kanan via Kedungudi atau Candi Carik. Ada pula warung di pertigaan ini
Terkini Lainnya
- Villa Teduh di Dinesti Land, Menikmati Santai di Tengah Alam Kayuagung
- Destinasi untuk Solo Travelling di Eropa, Italia hingga Slovenia
- Lokasi Watu Talang di Gunung Penanggungan, Awas Bisa jadi Sungai Deras yang Berbahaya
- Eksplorasi Seru di Mini Kebun Binatang Dinesti Land, Kayuagung
- Dinesti Land, Wisata Keluarga Seru di Kayuagung, Ogan Komering Ilir
- Cara Berkunjung ke Pokemon Festival 2024, Masuknya Gratis
- Pokemon Festival 2024: Lokasi, Jam Buka, Harga Tiket, dan Aktivitas
- Australia Peringatkan Warganya untuk Tidak ke Bali, Kenapa?
- Jatiluwih Jadi Desa Wisata Terbaik Dunia 2024 berkat Pariwisata Berkelanjutan
- Katedral Notre-Damme Buka Lagi 7 Desember 2024, Ini Hal yang Perlu Diketahui Sebelum ke Sana
- Pengelola Wisata Kawah Putih Berharap Jumlah Wisatawan Melonjak Saat Nataru
- Malam Tahun Baru di Pantai Goa Cemara Bantul, Ada Penerbangan Lampion
- Patung Hachiko di Shibuya Akan Ditutup Saat Malam Tahun Baru, Upaya Jaga Ketertiban
- Wisata Medis Ternyata Timbulkan Masalah bagi Maskapai Penerbangan
- KAI Operasikan 56 Kerata Api Tambahan pada Libur Nataru
- Manfaatkan Momen Migrasi Ikan, Ada Kompetisi Pancing Tuna di Tanjung Lesung Banten
- Turis Asing ke Bali Bayar Rp 150.000, Dipastikan Tak Ada Penumpukan di Bandara
- 8 Aktivitas di Lapangan Banteng, Bisa Lihat Air Mancur Menari
- Islandia Bakal Terapkan Pajak Turis untuk Alasan Lingkungan
- Karhutla, Taman Nasional Baluran Tutup hingga 30 September