pesonadieng.com

Menparekraf: KTT AIS Forum Berdampak Positif pada Pariwisata Bali

Ilustrasi wisatawan mancanegara di Bali.
Lihat Foto

- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno meyakini Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 di Nusa Dua, Bali, berdampak positif terhadap sektor pariwisata Pulau Dewata.

"Dampaknya dipastikan sangat signifikan, utamanya dapat dilihat dari tingkat hunian hotel di Nusa Dua dan sekitarnya yang meningkat," kata Menparekraf lewat keterangan tertulis, Rabu (11/10/2023).

Baca juga:

Ia melanjutkan bahwa angka pasti dampak dari forum yang berlangsung dari Selasa (10/10/2023) hingga Rabu (11/10/2023) ini akan dihitung lebih lanjut.

Namun, sebagai perkiraan, Sandiaga memproyeksikan angkanya bisa mencapai 1,5 juta sampai dua juta dolar Amerika Serikat (AS).

Hal ini dikalkulasi dari perkiraan jumlah rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara per kunjungan sebesar 1.500 dolar AS (sekitar Rp 23 juta).

“Dalam event (acara) MICE (meetings, incentives, conferences, exhibitions) ini yang terlibat lebih dari 50 negara dan diperkirakan total ada 1.000 peserta, dampaknya bisa sangat signifikan," kata Menparekraf.

Dampak meluas hingga ke pelaku UMKM

Ilustrasi wisatawan mancanegara di Bali.Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ilustrasi wisatawan mancanegara di Bali.

Selain berkaitan dengan fasilitas akomodasi, Menparekraf meyakini dampaknya juga akan lebih luas, termasuk bagi pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah).

Ia lantas menyebut salah seorang pejabat tinggi dari Papua Nugini yang berbelanja produk ekonomi kreatif karya seniman Bali berupa lukisan seharga 15.000 dolar AS.

"Ini menunjukkan kualitas (spending) wisatawan MICE tinggi sehingga bisa memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi lokal," ujar Sandiaga.

Lebih jauh, Menparekraf mengatakan AIS Forum 2023 juga membuka peluang keran investasi pariwisata Tanah Air, khususnya untuk pariwisata berkelanjutan.

Baca juga:

AIS Forum 2023 pun meliputi berbagai side event yang dihadiri beberapa investor.

Secara global, investasi yang dibutuhkan dalam menunjang pariwisata berkelanjutan sekitar 100 miliar dolar AS, sedangkan Indonesia menargetkan nilai investasi di pariwisata berkelanjutan antara enam sampai delapan miliar dolar AS.

“Namun lebih dari itu semua, yang ingin kita dorong dari Forum Negara Pulau dan Kepulauan ini adalah terwujudnya blue economy (ekonomi biru) dan kesiapan sektor pariwisata dalam menghadapi ancaman perubahan iklim," pungkasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat