Singapura, Malaysia, dan Jepang Favorit Turis Indonesia Pascapandemi
- Pariwisata terus bergeliat seusai pandemi Covid-19 berakhir.
Kendati demikian, sebagian turis asal Indonesia rupanya memiliki kecenderungan mengunjungi tiga negara saja, yakni Singapura, Malaysia, dan Jepang.
Hal itu setidaknya tercermin dari arudi Global Travel Intentions Study (GTI) 2023 Visa yang menemukan bahwa tujuan utama 92 persen turis Indonesia ke luar negeri adalah negara-negara Asia Pasifik, seperti tiga negara tersebut.
"Negara-negara di kawasan ini menjadi pilihan karena kedekatan geografis dan keterjangkauan harga," ungkap Head of Corporate Communications PT Visa Worldwide Indonesia, Widyananto Sutanto dalam keterangan tertulis, Jumat (13/10/2023).
Baca juga: 8 Tempat Instagramable di Singapura, Banyak Spot dengan Mural
Selain alasan kedekatan lokasi dan biaya liburan yang terjangkau, destinasi di Asia disebut memberikan perpaduan pengalaman belanja dan kuliner yang sudah dianggap familiar.
Atraksi budaya yang disajikan di negara-negara tersebut juga dinilai menarik bagi banyak orang Indonesia.
Memilih perjalanan mandiri
Studi yang sama juga menemukan bahwa turis Indonesia lebih senang menjelajahi destinasi secara mandiri tanpa mengikuti paket tur, yang memerlukan biaya tambahan seperti jasa.
"84 persen wisatawan lebih memilih perjalanan yang sepenuhnya mandiri atau setengah-mandiri dibanding mengikuti paket tur, dan 46 persen wisatawan bersedia membayar dengan harga yang lebih tinggi agar lebih bebas mengakomodasi perubahan dalam rencana perjalanan mereka," kata Widyananto.
Baca juga: Awas, Paspor Sudah Jadi tapi Lama Tak Diambil Bisa Dibatalkan
Selain itu, meski bersantai menjadi motivasi terbanyak dari turis Indonesia bepergian atau mencapai 58 persen, tetapi ada pula yang melakukannya untuk alasan lain, seperti menjelajahi sesuatu yang baru sebanyak 445 persen dan berbelanja 38 persen.
Meskipun, studi ini rupanya juga menghasilkan temuan bahwa 72 persen turis Indonesia masih mengkhawatirkan pembayaran di luar negeri sebelum perjalanan.
Hal ini dapat menimbulkan stres terutama bagi turis Indonesia yang belum berpengalaman dalam pembayaran digital dan merasa perlu membawa uang tunai serta tempat penukaran atau ATM.
Padahal, pembayran nirkontak atau contactless sudah bisa menjadi pilihan di banyak negara.
Baca juga: 3 Orang Ini Bisa ke Luar Negeri Tanpa Paspor, Simak Alasannya
Kendati demikian, seluruh temuan tetap dipandang sebagai hal yang positif terhadap aktivitas bepergian pascapandemi.
"Senang sekali melihat peningkatan aktivitas traveling pascapandemi yang bahkan melampaui sebelum pandemi."
"Kami tetap optimistis bahwa pariwisata akan tetap menjadi tulang punggung ekonomi yang vital, terutama menjelang musim liburan akhir tahun," tuturnya.
Terkini Lainnya
- Waktu Terbaik Lihat Hiu Paus di Botubarani Gorontalo
- 14 orang Ditangkap Akibat Pendakian Ilegal di Hawaii
- Harga Paket Outbound Pondok Zidane, Banyak Pilihan
- Kursi Kelas Satu Jadi Beban, Maskapai di Swiss Ini sampai Modifikasi Pesawat
- Panduan Lengkap Menuju Pondok Zidane, Akses Mudah
- Penginapan Nyaman dan Spot Outbound Menarik di Depok Jawa Barat
- Pondok Zidane, Wisata Edukasi dan Rekreasi Menyenangkan untuk Segala Usia
- Kota Ambon Raih Penghargaan Kota Peduli Inovasi dan Ekonomi Kreatif dan Pariwisata
- Manfaat Perbarui Foto Paspor, Bantu Hindari Penundaan di Bandara
- Paket Outbound Seru di Pondok Zidane, Belajar Sambil Bersenang-senang
- Pantai Karangbolong Kebumen, Punya Pemandangan Indah yang Wajib Dikunjungi
- 4 Tips ke Pasar Santa di Jakarta, Datang Setelah Jam Makan Siang
- 8 Tempat Wisata di Bali Selain Pantai untuk Long Weekend
- Kapal Pesiar Carnival Spirit Tabrak Bongkahan Es di Alaska
- Toya Devasya Geopark & Villas di Bali: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket
- Promo Tiket Kereta Api Oktober 2023, Mulai Rp 150.000 untuk Rute Ini
- 7 Homestay Dekat Sirkuit Mandalika, Mulai dari Rp 120.000 Per Malam
- Dubai Lirik Indonesia sebagai Pasar Potensial untuk Pariwisata
- Foto Berlatar Langit Singapura Bisa Dilakukan di Rooftop Ini
- Ada Wisata Kano Baru di Aliran Sungai Winongo Kecil Bantul