Pemda Didorong Gesit Tangani Isu-isu Pariwisata agar Tak Meluas
MALANG, - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak pemerintah daerah (pemda) untuk gerak cepat menangani isu-isu kepariwisataan.
Adapun Jawa Timur menjadi daerah ketiga tempat dilakukannya kegiatan sosialisasi komunikasi dalam penanganan isu pariwisata.
Kegiatan sosialisasi sejenis sebelumnya telah dilakukan di Jawa Barat dan Bali, provinsi yang dipilih karena dinilai rentan terhadap berbagai isu pariwisata.
"Sebelumnya di Jawa Barat, karena adanya berbagai isu yang bersifat alam seperti gempa bumi dan sebagainya, dan kedua diseminasi di Provinsi Bali yang rentan dengan isu yang bersifat non-alam yang terdeteksi di pusat melalui crisis detection analysis," kata Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, Kamis (26/10/2023) malam.
Baca juga:
- Bromo Siap Sambut Wisatawan Lagi, tapi Angka Kunjungan Belum Maksimal
- Kawasan Gunung Bromo Akan Direboisasi pada 2024
Di Jawa Timur, lanjutnya, dampak kebakaran hutan dan lahan di Gunung Bromo beberapa waktu lalu telah memunculkan isu-isu kepariwisataan. Salah satunya, dampak terhadap kunjungan wisatawan ke gunung tersebut.
Dewi menyoroti kunjungan wisatawan yang belum kembali maksimal pascakebakaran. Hal itu, kata dia, menjadi bukti pentingnya komunikasi dan penangnaan isu pariwisata yang padu antara pemerintah pusat dan daerah.
"Pentingnya komunikasi yang cepat untuk mengklarifikasi sehingga isunya tidak berkembang," ucapnya.
Sementara di Bali menurutnya sudah cukup serius dalam menangani isu-isu pariwisata, seperti dengan membentuk Satgas Tata Kelola Kepariwisataan. Ia berharap, hal semacam itu dapat diikuti oleh pemda lainnya.
Baca juga:
- Pasca-kebakaran, Pemulihan Ekosistem di Bromo Perlu Biaya Rp 3,5 Miliar
- Pascakebakaran, Kunjungan ke Gunung Bromo Masih Lesu
Pihaknya juga siap berkolaborasi dengan pemda untuk meningkatkan kapasitas SDM.
"Peningkatan kapasitas SDM ini sangat penting, ke depan juga kami lakukan di daerah-daerah lain," ungkapnya.
Terkini Lainnya
- Diakui Dunia, Geopark Kebumen Ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark
- Great Barrier Reef di Australia Berupaya Seimbangkan Pariwisata dan Ekologi
- 750 Pelari Susuri Bangunan Heritage di Kota Malang Malam Hari
- Air di Wisata Kali Odo Dekat Salatiga Mulai Surut, Pertanda Musim Hujan Tiba
- Viral Video Geng TKI di Jepang Bikin Onar, Masyarakat Indonesia Diimbau Jaga Identitas Bangsa
- Pulau Taliabu di Maluku Utara, Punya Pantai yang Keluarkan Suara Anjing
- Desa Wisata Telengan Gegelang di Bali, Tawarkan 10 Aktivitas Menarik
- Upaya Kembangkan Wisata Ramah Muslim di Filipina, Sediakan Tempat Shalat hingga Makanan Halal
- Kawah Ijen Buka Lagi 8 September 2024, Tiket Dijual Online
- Kota di Filipina, Iloilo Dinobatkan Sebagai Kota Gastronomi UNESCO
- Festival Pasar Rakyat 2024 Digelar di Pasar Rangkasbitung 7-8 September 2024
- Isu Gempa Megatrhrust, Banyak Wisatawan Batalkan Pesanan di Restoran Gunungkidul
- 3 Tips Datang ke Pameran Tur Wisata Golden Rama, Bawa Teman
- 3 Promo BCA Pameran Tur Golden Rama, Bisa Dapat Cashback 100 Persen
- Promo Tiket Pesawat BCA Tiket.com Travel Fair 2024, ke Bali mulai Rp 785.000
- Batik Air Terbang dari Denpsar ke Adelaide PP Mulai 10 November
- 3 Tips Main ke Museum Sumpah Pemuda, Mampir Saat Akhir Pekan
- Vega Hotel Gading Serpong Hadirkan Paket BBQ Dinner AYCE Rp 100.000-an
- Tapak Tilas Lokasi Lahirnya Sumpah Pemuda di Jakarta Pusat
- Hutan Pinus Limpakuwus di Banyumas Tutup Sementara, meski Jembatan Kaca yang Pecah di Luar Kawasan