Panduan ke Museum Sumpah Pemuda, Harga Tiket, Aktivitas, hingga Tips
- Tidak banyak yang mengetahui bahwa jauh sebelum tempat Kongres Pemuda II difungsikan sebagai museum, gedung ini dulunya pernah menjadi toko bunga.
Masa menjadi toko bunga itu berlangsung sekitar 1937 sampai 1948. Saat itu, gedung disewa oleh Loh Jing Tjoe.
"Perjalanan rumah ini panjang, pernah menjadi rumah tinggal, disewakan sebagai indekos, toko roti, toko bunga, terakhir sekitar 1970-an digunakan sebagai kantor Bea dan Cukai," kata pemandu Museum Sumpah Pemuda, Fathul kepada , Rabu (25/10/2023).
Baca juga: Museum Sumpah Pemuda: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket
Fathul melanjutkan, gedung ini kemudian dipugar oleh Pemerintah daerah (Pemda) DKI Jakarta pada 3 April 1973 sampai 20 Mei 1973. Setelah itu, barulah resmi dijadikan sebagai museum dengan nama Museum Sumpah Pemuda.
Masyarakat yang ingin mengetahui lebih lanjut seputar sejarah Sumpah Pemuda, dan orang-orang yang terlibat dalam Kongres Sumpah Pemuda, bisa langsung datang ke Museum Sumpah Pemuda.
Panduan lengkap ke Museum Sumpah Pemuda
Berikut ini rangkum panduan lengkap berkunjung ke Museum Sumpah Pemuda:
Lokasi Museum Sumpah Pemuda
Museum Sumpah Pemuda beralamat di Jalan Kramat Raya Nomor 106, Kwitang, Kecamatan Senen, Kota Jakarta Pusat.
Lokasinya sekitar 2,3 kilometer (km) dari Stasiun Pasar Senen dan sekitar 4 km dari Monumen Nasional.
Jam buka Museum Sumpah Pemuda
Museum Sumpah Pemuda dapat dikunjungi oleh masyarakat umum setiap Selasa sampai Minggu, mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB.
"Kalau hari biasa menjelang akhir tahun, biasanya pengunjung ramai, karena sudah banyak sekolah yang melakukan kegiatan tur wisata dan edukasi ke museum," kata Fathul.
Harga tiket masuk Museum Sumpah Pemuda
Harga tiket masuk Museum Sumpah Pemuda dibanderol mulai dari Rp 1.000 per orang untuk anak-anak, mulai dari Rp 2.000 untuk dewasa, dan mulai dari Rp 10.000 untuk wisatawan mancanegara.
Sistem pembayaran tiket masuk di Museum Sumpah Pemuda saat ini masih melayani transaksi tunai.
Terkini Lainnya
- Cara Parkir Inap di Stasiun Gambir, Tarif mulai Rp 3.000
- Cara ke Stasiun Gambir Naik TransJakarta, KRL, dan Angkot
- Hanya Hari Ini, DAMRI Beri Diskon Tiket 10 Persen untuk Semua Rute
- 5 Fasilitas di Stasiun Gambir, Ada Penyewaan Power Bank hingga Kursi Pijat
- 3 Tips Memilih Jasa "Open Trip" Naik Gunung dari APGI, Pemula Wajib Tahu
- Wisata ke Taman Bukit Baru Pangkalpinang, Bisa Ajak Anak Mengenal Pohon
- Emirates Larang Pager dan Walkie-Talkie Selama Penerbangan, Kenapa?
- 7 Tips Memaksimalkan Hari Terakhir Liburan, Pilih Aktivitas Santai
- Itinerary Wisata Seharian di Jakarta Barat, Banyak Tempat Bersejarah
- Dirjen Imigrasi Belum Berencana Buka Immigration Lounge di Bali
- Kemenparekraf Dorong Dana Kreator Konten, Apa Itu?
- Museum Nintendo Pertama Resmi Dibuka di Jepang, Ada Koleksi Langka
- Sejumlah Destinasi Wisata di Amerika Serikat Ditutup akibat Badai Helene
- Bali Masuk Daftar Pulau Terbaik di Asia 2024 Versi Condé Nast Traveler
- Pemegang Izin Tinggal Singapura Bisa Bebas Visa ke Batam dan Bintan
- 8 Tempat Wisata di Swiss yang Paling Terkenal
- Kereta Cepat Whoosh Tambah hingga 28 Perjalanan per November, Tarif Rp 150.000
- Punti Kayu di Palembang: Jam Buka dan Harga Tiket Masuk
- Kota di Eropa Ini Larang Pembukaan Hotel Baru Akibat Overtourism
- Kebakaran di Punti Kayu di Palembang Tak Pengaruhi Wisata