Kronologi Jembatan Kaca Pecah di The Geong, Tebal Kaca Cuma 1,2 Cm
- Jembatan kaca yang pecah di The Geong, komplek Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada Rabu (25/10/2023) menewaskan seorang wisatawan.
Setelah diselidiki, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Kadisporabudpar) Kabupaten Banyumas, Setia Rahendra mengatakan bahwa penyebab insiden ini adalah kaca jembatan yang tipis.
"Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Banyumas langsung mengadakan penyelidikan bersama tim Laboratorium Forensik (Labfor) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah. Ternyata dijumpai ketebalan kaca tersebut cukup tipis, yakni 1,2 cm (sentimeter)," ucapnya secara daring dalam program The Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (30/10/2023).
Baca juga: Jembatan Kaca yang Pecah di Banyumas Tak Penuhi Standar dan Belum Kantongi Izin Usaha
kronologi jembatan kaca pecah di The Geong
Berdasarkan pemaparan Setia, pada hari kejadian, wisatawan yang berkunjung ke area wisata Jembatan Kaca The Geong ada sekitar 15 orang.
Dari 15 orang tersebut, empat wisatawan di antaranya melakukan swafoto di atas jembatan kaca.
"Empat orang di antaranya melakukan swafoto di lokasi Jembatan kaca. Ketika (empat pengunjung) sampai di tengah, ternyata jembatan kaca tersebut pecah, dan terjadilah insiden kecelakaan," kata Setia.
Baca juga: 4 Fakta Jembatan Kaca di Banyumas yang Pecah dan Tewaskan 1 Wisatawan
Dari empat pengunjung yang menjadi korban, dua orang jatuh dan bisa berpegangan di jembatan. Alhasil, posisi kedua pengunjung tersebut bergantung ke jembatan.
"Tapi yang dua orang lagi jatuh, satu orang meninggal, dan satu orang lagi luka-luka," paparnya.
Menyikapi hal ini, Setia mengatakan bahwa PJ Bupati Banyumas sudah membesuk para korban, serta memberikan santunan secara langsung kepada korban luka maupun korban yang meninggal dunia.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno juga menyampaikan turut berduka atas kejadian yang menimpa di sekitar wisata Hutan Pinus Limpakuwus.
"Wisata alam Hutan Pinus Limpakuwus telah tersertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) pada 2021 dengan kategori daya tarik wisata," katanya.
Baca juga: Panduan Wisata Lokawisata Baturraden Banyumas di Kaki Gunung Slamet
Akan tetapi, Sandiaga menyayangkan bahwa saat ini wisata di Hutan Pinus Limpakuwus belum melakukan verifikasi ulang.
Terkini Lainnya
- Masuk Daftar Tempat Wisata Alam Terbaik di Dunia, Berikut 4 Rekomendasi Wisata di Lombok untuk Libur Akhir Tahun
- Libur Akhir Tahun di Borobudur, Ini Cara Beli Tiketnya
- Museum Nasional Indonesia Rayakan Hari Disabilitas Internasional dengan Kampanye Pekan Inklusivitas
- 5 Tempat Wisata untuk Libur Natal dan Tahun Baru di Bandung
- 5 Wisata Ramah Anak Saat Libur Natal dan Tahun Baru di Bogor
- Bali Dipilih sebagai Tempat Favorit Wisatawan, Cocok Jadi Tempat Libur Akhir Tahun
- Pihak Berwenang Spanyol Ganggu Privasi Turis karena Ambil Data Pribadi
- 8 Etika Saat Liburan di Jepang yang Harus Diikuti
- Bingung Cari Destinasi Wisata Akhir Tahun? Coba Kunjungi Pantai Pasir Timbul Mansuar di Raja Ampat
- Australia Paling Diminati untuk Liburan Tahun 2024, Kenapa?
- Bali Destinasi Honeymoon Terbaik 2024, Tempat Tepat Pasutri Habiskan Libur Akhir Tahun
- Indonesia Usulkan Reog Ponorogo, Kebaya, dan Kolintang ke UNESCO
- Jangan Mendaki Tektok ke Gunung Slamet Saat Musim Hujan, Ini Alasannya
- Syarat Pendakian Tektok Gunung Slamet via Blambangan, Perhatikan Cuaca
- 11,5 Juta Turis Asing Kunjungi Indonesia hingga Oktober 2024
- Jembatan Kaca yang Pecah di Banyumas Tak Penuhi Standar dan Belum Kantongi Izin Usaha
- Kawah Ijen Buka Lagi, Pendakian Mulai Jam 2 Dini Hari
- Tiket Pesawat Murah Jakarta-Lombok buat Akhir Tahun 2023
- Beli Tiket Kereta Cepat Whoosh Gratis Masuk Destinasi Wisata, Ini Caranya
- Bandara Kertajati Beroperasi Penuh, Kuningan Incar Kenaikan Kunjungan Wisata