Survei IATA: Pelancong Kini Lebih Suka Segala Sesuatu yang Praktis
- Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) mengumumkan hasil Survei Penumpang Global 2023.
Dalam survei yang melibatkan 8.000 responden dari 200 negara tersebut, ditemukan bahwa aspek kecepatan dan kenyamanan, serta kemudahan proses termasuk penggunaan teknologi biometrik menjadi prioritas.
"Mereka ingin menghabiskan lebih sedikit waktu untuk memesan tiket dan segera ke bandara. Mereka juga lebih bersedia menggunakan teknologi biometrik sehingga lebih banyak kebutuhan pra-keberangkatan di luar urusan bandara dapat terselesaikan," ujar Wakil Presiden Senior IATA untuk Operasi, Keselamatan dan Keamanan, Nick Careen, seperti dikutip dari situs IATA.
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Liburan ke Swiss?
Pemesanan lebih cepat
Kepraktisan menjasi alasan utama para penumpang pesawat memilih kanal pembayaran tertentu, atau sejumlah 62 persen.
Di antara tujuh jenis pembayaran, paling populer adalah kartu debit atau kredit dengan 73 persen, disusul dengan dompet digital dengan 18 persen, dan transfer bank 18 persen.
Baca juga: Liburan ala Backpacker ke Dubai, Apakah Bisa?
Selain itu, jarak menuju bandara juga menjadi pertimbangan utama lainnya, dengan 71 persen responsen memilih bandara yang dekat dengan rumah sehingga waktu mereka lebih efisien.
Ini bahkan lebih diprioritaskan daripada harga tiket yang lebih murah.
Tingkat kepraktisan yang menjadi prioritas juga terlihat dari survei terkait fasilitas bandara.
Banyak penumpanh kini ingin mengurangi waktu tunggu di beberapa titik.
Misalnya, lebih memilih menggunakan teknologi biometrik dan menyukai proses di luar bandara sehingga mereka tinggal datang untuk siap terbang.
Baca juga: Cara Gunakan Autogate dengan Face Recognition di Bandara Soekarno-Hatta
Banyak 74 peesennya juga memilih hanya membawa tas tangan, sehingga tidak perlu mwnunggu barang bawaan di bagasi yang seringkali memiliki antrean panjang.
Proses visa
Proses visa yang panjang juga lebih dihindari. Kebanyakan dari penumpang lebih suka visa yang praktis dan prosesnya bisa diajukan secara online.
Mereka juga semakin gemar berbagi informasi tentang tips prosedur di imigrasi agar prosesnya lebih cepat.
Di sisi lain, tempat-tempat yang memiliki prosedur visa ribet juga banyak dihindari.
Baca juga: Cara Mengajukan Bebas Visa Jepang 2023, Online dan Offline
Sebanyak 36 persen pelaku perjalanan enggan pergi ke destinasi tertentu karena syarat keimigrasiannya agak sulit.
Proses visa yang kompleks menjadi salah satu alasan utama bagi 49 responden. Semenentara 19 persennya menyebutkan alasannya adalah keuangan dan 8 persennya alasan privasi.
"Semuanya tentang waktu, kami melihat ketika suatu negara menghapus syarat visa, perekonomiannya membaik karena angka wisatawan ikut naik," ujar Careen.
Terkini Lainnya
- Berburu Sunset Memukau di Seraphic Sunset Gazebo Anyer Wonderland
- 12 Wahana Seru di Anyer Wonderland, Ada Sky Jeep
- DAMRI Luncurkan 90 Unit Mobil Listrik pada Tahun 2024
- Harga Tiket Terusan Anyer Wonderland, Seru untuk Semua Usia
- Trip Seru ke Pulau Sangiang, Eksplorasi Alam dan Wisata Seru
- 15 Wisata Keluarga di Yogyakarta Selama Nataru, Alam hingga Buatan
- Gojek Beri Promo Libur Akhir Tahun 2024, Dorong Pergerakan Wisatawan
- Panduan Lengkap Sebelum Mengunjungi Kastil Himeji di Jepang
- Demonstran Anti-Pariwisata Hancurkan Ratusan Kursi Berjemur di Tenerife Spanyol
- Momen Langka, Kota Shimla di India Diselimuti Salju di Awal Desember
- 5 Etika yang Harus Diperhatikan Sebelum "Check-Out" Hotel
- Harga Tiket Masuk Kastil Himeji Naik hingga 200 Persen
- Ada Badai Saat Mendaki Gunung, Ini Saran dari Pemandu
- Ini 4 Persiapan Mendaki Saat Musim Hujan yang Wajib Diikuti
- 16 Wisata Keluarga di Bandung Saat Nataru, Seru untuk Semua Usia
- NTB Bidik Peluang Juara Destinasi Ramah Muslim Dunia 2024
- Harga Tiket Pesawat Murah Jakarta-Labuan Bajo Akhir Tahun 2023, Mulai Rp 1 Juta
- Pemerintah Ingin Penerbangan Langsung ke Jepang Ditambah, Tingkatkan Kunjungan
- Ke Dusun Bambu Lembang Bisa Naik Shuttle dari Stasiun Kereta Cepat Padalarang
- Turis Asing Semakin Minat ke Taman Nasional Baluran