Hari Pahlawan 10 November, Kunjungi 10 Wisata Sejarah di Jakarta
- Masyarakat Indonesia memperingati Hari Pahlawan setiap 10 November. Salah satu kegiatan memperingati Hari Pahlawan adalah mengunjungi sejumlah tempat wisata sejarah untuk mengenang perjuangan para pahlawan.
Jika berada di ibu kota, kamu bisa berkunjung ke tempat wisata sejarah Jakarta sebagai berikut. Tempat bersejarah tersebut menjadi saksi beragam peristiwa bersejarah di Indonesia serta kegigihan pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan RI.
Baca juga:
- Masuk Rekomendasi Lonely Planet, Jakarta Punya Banyak Atraksi Wisata
- One Piece Exhibition Asia Tour Hadir di Jakarta mulai Rabu Besok
Wisata sejarah di Jakarta
1. Tugu Proklamasi
Tugu Proklamasi merupakan salah satu destinasi wisata sejarah yang menjadi saksi kemerdekaan RI. Mengutip situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, lokasi ini merupakan tempat Soekarno didampingi oleh Moh. Hatta membaca naskah proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.
Pada masa kemerdekaan, lokasi Tugu Proklamasi merupakan rumah Soekarno. Jadi, presiden pertama RI itu membaca teks proklamasi kemerdekaan RI di teras rumahnya, tepatnya Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta Pusat.
Saat ini, jalan tersebut telah berganti nama menjadi Jalan Proklamasi. Meskipun rumah bersejarah itu sudah lama dirobohkan, namun didirikan Tugu Proklamasi pada lokasi tersebutm terdiri dari tiga monumen bersejarah, yakni Tugu Petir, Patung Soekarno-Hatta, dan Tugu Wanita.
2. Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Dulunya, bangunan museum ini merupakan kediaman Laksamana Tadashi Maeda.
Berdasarkan informasi dari situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, ia merupakan salah satu perwira angkatan laut Jepang yang membantu Indonesia merumuskan naskah proklamasi.
Rumah bersejarah tersebut berubah menjadi museum sejak 1992. Lokasinya berada di Jalan Imam Bonjol Nomor 1 Menteng, Jakarta Pusat.
Museum Perumusan Naskah Proklamasi memiliki empat ruangan. Masing-masing berisi benda-benda bersejarah yang dulunya digunakan untuk merumuskan naskah proklamasi.
3. Gedung Joang 45
Gedung Joang 45 atau Museum Joang 45 berada di Jalan Menteng Raya Nomor 31, Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.
Melansir dari (17/8/2022), gedung yang dibangun pada 1938 ini, mulanya adalah sebuah hotel yang dikelola oleh keluarga L.C. Schomper, seorang berkebangsaan Belanda yang tinggal di Batavia (sekarang Jakarta).
Pada masa penjajahan Jepang, Gedung Joang 45 digunakan sebagai lokasi program pendidikan politik pemuda Indonesia yang dibiayai Jepang. Namun, arena pengajarnya kebanyakan orang Indonesia, maka materi pembelajaran yang diberikan yakni semangat merebut kemerdekaan dari Jepang.
Usai kemerdekaan RI, Gedung Joang 45 ditetapkan menjadi gedung bersejarah atau cagar budaya sejak 1972. Barulah pada 19 Agustus 1974, Geduang Joang 45 ditetapkan menjadi museum.
4. Museum Sumpah Pemuda
Museum Sumpah Pemuda berlokasi di Jalan Kramat Raya Nomor 106, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.
Melansir dari (25/10/2023), gedung Museum Sumpah Pemuda dulunya merupakan indekos para pelajar School tot Opleiding van Inlandsche Artsen atau STOVIA. Bangunan museum ini bergaya neoklasik, konstruksi bangunannya pun masih tampak kokoh meski sudah berusia lebih dari 100 tahun.
Pengunjung Museum Sumpah Pemuda bisa menyaksikan ruangan kongres yang berisi podium dan diorama. Adapula koleksi benda-benda yang berhubungan dengan pelaksanaan Kongres Pemuda II, seperti replika biola WR Supratman, radio, sepeda, vespa, dan sebagainya.
Sebelum keluar dari gedung Museum Sumpah Pemuda, terdapat media interaktif berupa layar untuk merekam video singkat berisi ucapan harapan dan tekad setiap pengunjung dalam mengisi kemerdekaan Indonesia.
5. Museum Kebangkitan Nasional
Sekitar satu kilometer dari Museum Sumpah Pemuda, kamu bisa menjumpai Museum Kebangkitan Nasional. Di museum ini, pengunjung bisa mengetahui lahirnya organisasi pemuda pertama di Indonesia, yakni Budi Utomo.
Sejarah Museum Kebangkitan Nasional masih berkaitan dengan Museum Sumpah Pemuda. Sebab, mengutip (14/5/2023), Museum Kebangkitan Nasional dulunya adalah gedung para pelajar Stovia, yaitu sekolah pendidikan dokter di Batavia (sekarang Jakarta) pada zaman Belanda.
Oleh sebab itu, kamu akan menemukan koleksi alat kesehatan di museum ini. Selain koleksi alat kesehatan, kamu bisa melihat asrama pelajar Stovia.
Baca juga:
Terkini Lainnya
- Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel di DIY Capai 100 Persen
- Tiket.com Travel Sale 2024 Digelar Online, Ada Diskon Rp 600.000
- Libur Panjang Maulid Nabi 2024, Okupansi Hotel di Kota Batu Capai 90 Persen
- Harga Tiket Garut Dinoland Terbaru
- Petunjuk Arah Menuju Wisata Garut Dinoland
- Fasilitas Lengkap untuk Liburan Keluarga di Garut Dinoland
- Ketentuan Melihat Hiu Paus di Botubarani Gorontalo, Matikan Flash Kamera
- Penerbangan Internasional di Labuan Bajo Bikin Jumlah Turis Asing Betambah
- 13 Wahana Edukatif di Garut Dinoland, Asyiknya Belajar Sambil Bermain
- Garut Dinoland, Wisata Edukasi Seru untuk Keluarga di Jawa Barat
- Super Air Jet Buka Rute Baru Bandara YIA-Padang, Jambi, dan Pangkal Pinang
- Cara ke Jak-Japan Matsuri 2024 di GBK Naik Transportasi Umum
- Jak-Japan Matsuri 2024: Lokasi, Cara Beli Tiket, dan Aktivitas
- 8 Aktivitas Seru di Jak-Japan Matsuri 2024, Nonton Grup Idola
- 9 Tips ke Jak-Japan Matsuri 2024, Bisa Beli Tiket di Lokasi
- 5 Tips Datang ke One Piece Exhibition Asia Tour, Kenakan Kostum Terbaik
- Rute ke Kompleks Wisata Edukasi Religi Boyolali, 10 Menit dari Pusat Kota
- Lihat Pameran di Contemporary Art Gallery TMII, Bisa Naik LRT
- Cara ke Taman Langsat dari Tangerang, Naik TransJakarta
- Kompleks Wisata Edukasi Religi yang Baru di Boyolali, Buka untuk Umum 1 Januari 2024