Pulau Kelapa di Bima NTB, Punya Pesona Mirip Raja Ampat
- Ada banyak pulau tersembunyi di Indonesia yang menawarkan sejuta pesona. Salah satunya adalah Pulau Kelapa di Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Nama Pulau Kelapa memang belum setenar Pulau Komodo maupun Gili Trawangan. Namun, Pulau Kelapa memiliki pesona yang tidak kalah menariknya dengan pulau-pulau lainnya di NTB.
Baca juga:
- 8 Pantai Indah di Bima, Ada Pesona Laut Terbelah
- Pantai Pink Bima, Surga di Ujung Timur Pulau Sumbawa
Daya tarik Pulau Kelapa
Pulau Kelapa sering disebut oleh wisatawan sebagai miniatur Raja Ampat, Papua Barat, seperti dikutip dari situs Dinas Lingkungan Hidup NTB. Sebab, Pulau Kelapa memiliki pesona yang menyerupai Raja Ampat yang dijuluki sebagai The Last of Paradise.
Pulau Kelapa dikelilingi oleh bukit karang besar di lepas pantai serta lautan yang bewarna biru jernih. Selain itu, Pulau Kelapa menawarkan pesona alam bawah laut yang menawan yang cocok untuk snorkeling maupun diving.
Baca juga:
- Pantai Pink Bima, Surga di Ujung Timur Pulau Sumbawa
- Pesona Pantai Kolo, Surga Bahari di Ujung Utara Kota Bima
Bahkan, gugusan terumbu karang yang indah dapat dilihat dari atas Pulau Kelapa, seperti dikutip dari situs Labuan Bajo Flores Tourism Authority.
Wisatawan akan menjumpai bukit-bukit yang tertutup rumput dan padang savana. Meskipun bernama Pulau Kelapa, namun tidak banyak dijumpai pohon kelapa di pulau ini.
Masyarakat setempat menyebut Pulau Kelapa dengan nama Pulau So Lampu, karena di tengah pulau terdapat sebuah mercusuar peninggalan Belanda.
Pulau Kelapa menjadi bagian dari Wisata Alam Sasako yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Bima. Wisata Alam Sasako merupakan wisata gabungan antara Sangiang, Sape dan Komodo.
Terkini Lainnya
- 5 Perlengkapan Standar untuk Pendaki Tektok, Bawa Ransel dan Permen
- Amanah Borneo Park, Wisata di Tengah Alam Kalimantan
- Korea Selatan Targetkan 19.000 Kunjungan Wisatawan MICE Indonesia 2024
- 5 Tips Pendakian Tektok, Jangan Mendaki Tektok Sebelum Melakukan Ini
- Fasilitas Face Recognition Ada di 19 Stasiun Kereta, Ini Cara Daftarnya
- Pembahasan RUU Kepariwisataan Ditunda, Menparekraf: Tidak Ada yang Tidak Diajak Bicara
- Turis Indonesia Peringkat Ke-12 Paling Banyak ke Jepang Tahun 2024
- Pemerintah Bentuk Satgas untuk Pantau Tarif Akomodasi Jelang MotoGP Indonesia 2024
- Pendakian Tektok Marak di Media Sosial, Apa Tidak Berbahaya?
- Roma Akan Batasi Jumlah Turis di Air Mancur Trevi yang Ikonis
- Jepang Belum Batasi Turis Asing, Imbas Monkeypox
- Sadranan Park, Wisata Baru untuk Keluarga di Gunungkidul
- Wahana Seru yang Ada di Sadranan Park, Bisa Naik Monorel
- Simak Rute Menuju ke Sadranan Park Gunungkidul
- Hotel Berbintang di Mandalika Penuh Jelang MotoGP 2024, Wisatawan Diarahkan Pesan di Mataram dan Senggigi
- Cara Beli Tiket Kereta Api Lokal ke Merak, Online dan Offline
- 5 Aktivitas di Merbabu 360 Kabupaten Semarang, Camping sampai Jalan-jalan
- Konser BMTH dan Greenlane Festival Batal, Akan Ada Evaluasi dan Sertifikasi Promotor Event
- Cincin Emas Turis Asing Rp 570 Juta Dirampok, Sandiaga Pastikan Bali Tetap Aman
- Bermalam di Parapuar Labuan Bajo, Nikmati Keindahan Sembari Mendengar Musik