pesonadieng.com

- Bekas Hotel Cakra di Kota Solo yang sudah terbengkalai lebih dari 25 tahun kini disulap menjadi wahana horor, rumah hantu Lawang Sukmo dan Zombieverse. 

Wisata uji nyali yang diselenggarakan oleh Paranormal Phenomenon Indonesia (PPI) itu, dijadwalkan mulai dari 1 Desember 2023 hingga 29 Januari 2024. 

Baca juga:

• Menyusuri Kampung Eropa Loji Wetan Solo, Dulunya Kawasan Mewah
• Boarding Gate di Stasiun Solo Balapan Kini Gunakan Teknologi Pindai Wajah

Madhiro Eiji, Consultant Event PPI mengungkapkan, bekas Hotel Cakra tersebut dikenal angker oleh masyarakat sekitar, sehingga menambah aura seram di wahana rumah hantu tersebut. 

“Kalau dari cerita warga sekitar, Hotel Cakra sudah tutup selama 25 tahun lebih. Nah, mulai saat itu sampai hari ini, Hotel Cakra tidak operasional sama sekali, jadi boleh disebut menjadi sarang makhluk astral,” ujar Eiji yang juga merupakan artis Indigo, saat dihubungi , Selasa (5/11/2023). 

Tak hanya terbengkalai, Hotel Cakra juga menyimpan kisah yang suram. Eiji menuturkan, di belakang hotel tersebut terdapat bunker peninggalan tentara Jepang. 

Konon, bunker tersebut digunakan untuk menyiksa warga Indonesia pada masa penjajahan Jepang. Setelah kemerdekaan RI, bunker yang menyimpan kisah kelam itu akhirnya ditimbun dan menjadi bagian dari Hotel Cakra.

Bagi wisatawan yang ingin uji nyali, bisa berkunjung ke eks Hotel Cakra yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi Nomor 197, Kelurahan Kemlayan, Kecamatan Serengan, Kota Solo.

Sebelum berkunjung, berikut panduan lengkap main ke Lawang Sukmo dan Zombieverse. 

Perbedaan Lawang Sukmo dan Zombieverse 

Dok. Paranormal Phenomenon Indonesia (PPI). Wisata uji nyali rumah hantu Solo, Lawang Sukmo dan Zombieverse yang menempati hotel angker di Solo.

Bagi wisatawan yang masih bingung apa perbedaan wahana Lawang Sukmo dan Zombieverse, simak ulasannya berikut ini. 

Lawang Sukmo merupakan wahana rumah hantu yang bertemakan Singgasana Korban Terbengkalai. Wahana uji nyali Lawang Sukmo, menawarkan sensasi menyeramkan dengan talent-talent yang menjadi hantu-hantu lokal seperti pocong, kuntilanak, tuyul, sundel bolong, kuyang, dan sebagainya. 

“Rumah hantu Lawang Sukmo ada tiga zona, satu zona (durasi di dalam wahana) kurang lebih lima hingga sepuluh menit, jadi total sekitar 15 menit kalau pengunjung lari,” jelas Eiji. 

“Ada yang unik, pengunjung bisa dibawa ke (wahana) Dimensi Lain. Nah, kalau dibawa ke (wahana) Dimensi Lain itu bisa sampai 45 menit sampai satu jam (di dalam wahana),” imbuhnya. 

Eiji menyatakan bahwa rumah hantu Lawang Sukmo ini merupakan wahana uji nyali rumah hantu terbesar di Indonesia. Sebab, pengunjung bisa menjumpai hingga 50 ruangan dalam sekali perjalanan ke Lawang Sukmo. 

“Kalau rumah hantu ini, benar-benar kami klaim terbesar, karena dari mulai start sampai akhir itu ada 32 ruangan. Bahkan, ada satu konsep wahana namanya ke Dunia Ghaib atau Dimensi Lain, kalau tidak keluar dari Dimensi Lain itu bisa jadi pengunjung jalan di 40-50 ruangan,” jelas Eiji. 

Baca juga:

• Lokasi Taman Jurug di Kota Solo, Apakah Masih Ada?
• Museum Tumurun Solo: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik

Sementara, di wahana Zombieverse, pengunjung akan menjumpai pasukan zombie dalam tiga zona dengan tantangan masing-masing. Eiji menyebut bahwa wahana Zombieverse ini adalah wahana dengan jumlah talent zombie terbanyak. 

“Wahana Zombieverse adalah zombi terbanyak, karena banyak sekali di atas 50 talent. Kami merekrut masyarakat setempat sebagai talent zombie sekitar 50-70 orang, jadi benar-benar banyak banget,” tuturnya.