Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember
JAKARTA, - Pameran bertajuk “Jalur Rempah: Rumah Rempah Dunia” digelar oleh Museum dan Cagar Budaya (MCB) atau yang juga dikenal dengan Indonesian Heritage Agency (IHA).
Pameran ini diselenggarakan di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta pada 9 hingga 31 Desember 2023.
"Tujuan utama dari pameran ini untuk mempromosikan Jalur Rempah kepada masyarakat, karena tahun depan Jalur Rempah akan diajukan sebagai warisan dunia ke UNESCO,” kata Edukator Pameran Rempah, Junia, saat ditemui di lokasi, Minggu (10/12/2023).
Baca juga: Sejarah Museum Bahari, Dulunya Gudang Rempah Milik VOC
Ia menjelaskan, pameran ini berangkat dari gagasan untuk menarasikan ulang sejarah perjalanan dan perdagangan rempah nusantara.
Pada pameran ini, terlihat proses penyebaran rempah-rempah yang sudah terjadi jauh sebelum bangsa Eropa melakukan pencarian dan ekspedisi rempah ke wilayah nusantara.
“Melalui proses kuratorial bersama-sama dengan para pakar dan komunitas yang memang ahli di bidang ini, pameran ini akan menceritakan kisah perkembangan ekonomi, politik, dan ilmu pengetahuan yang didorong oleh Jalur Rempah,” kata Pelaksana Tugas Kepala MCB/IHA, Ahmad Mahendra, dalam keterangannya.
Baca juga: Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Nilai penting rempah Nusantara
Sebagai informasi, rempah telah ditemukan di dalam tubuh dan makam raja-raja Mesir Kuno dari abad ke-13 SM, hingga hadir dalam sepiring hidangan yang dinikmati hari ini.
Indonesia melahirkan berbagai jenis Rempah Raja seperti cengkih, pala, dan cendana yang menjadi komoditas utama. Pada masanya, komoditas rempah-rempah ini bernilai lebih mahal dari emas.
Berbagai artefak, catatan sejarah, dan keunikan budaya dari masa lalu menggambarkan aktivitas masa lampau masyarakat Nusantara yang membangun jalur perdagangan global yang disebut dengan Jalur Rempah (Spice Routes).
"Jalur Rempah memiliki nilai sejarah penting, bukti bahwa Nusantara telah berlayar dan berkembang jauh sebelum bangsa lain datang, berkontribusi pada perkembangan perdagangan global,” kata Junia.
Baca juga: Mengenal Urang Laut di Jelajah Pesona Jalur Rempah 2023 Belitung Timur
Sementara itu, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek RI Hilmar Farid mengatakan bahwa Jalur Rempah dari masa ke masa merupakan contoh nyata bahwa diplomasi budaya telah dipraktikkan di segala lini oleh individu, komunitas masyarakat, hingga tingkatan negara-bangsa.
"Jalur Rempah dapat menjadi pijakan dalam melihat kembali berbagai kemungkinan kerja sama antarbangsa untuk mewujudkan persaudaraan dan perdamaian global,” ujarnya.
Pameran Jalur Rempah
Pameran ini menghadirkan enam instalasi utama yang terdiri dari Area Koleksi Jalur Rempah, Replika Bas Relief Borobudur, Herbarium Tanaman Rempah, Instalasi Peta Interaktif Jalur Rempah, Panel Aplikasi Rempah Internasional dan Instalasi Interaktif Replika Kapal Borobudur.
Obyek yang ditampilkan dalam pameran ini berjumlah 35 buah.
Ini mulai dari prasasti dan mata uang kuno hingga benda kehidupan sehari-hari seperti pipisan-gandik (untuk mengolah jamu dan obat-obatan tradisional), serta gahi-gahi (tongkat pemetik pala) dan tukiri (keranjang) yang masih digunakan pada perkebunan pala saat ini.
Baca juga: 5 Ide Spot Foto di Museum Kebangkitan Nasional, Ada Ruang Pameran
Pengunjung dari berbagai kalangan usia berkesempatan berinteraksi dengan macam-macam instalasi seperti menghirup aroma rempah, merasakan berlayar di samudera dengan replika Kapal Borobudur, dan masih banyak lagi.
Tidak hanya pameran, ada beberapa kegiatan yang digelar antara lain Sesi Berbagi, Sesi Kongkow Akhir Pekan, Sesi Rumpi Rempah, Sesi Aksi untuk Bumi, Sesi Jamuan Negeri Rempah, dan Sesi Pertunjukan Musik pada setiap akhir minggunya.
"Pameran Jalur Rempah digelar setiap hari. Untuk weekdays Senin-Jumat pukul 10.00-16.00 WIB, sedangkan weekend 11.00-21.00 WIB,” kata Junia.
Baca juga: Beragam Cara Menuju Desa Negeri Hila Maluku, Titik Nol Jalur Rempah
Untuk mengunjungi pameran ini, masyarakat dapat membeli tiket dengan tarif Rp 2.000 untuk dewasa dan Rp 1.000 untuk anak-anak secara daring maupun langsung di tempat.
Terkini Lainnya
- Kemenpar Mau Berantas Pungli di Tempat Wisata agar Wisatawan Nyaman
- 5 Wisata Ramah Anak Saat Libur Natal dan Tahun Baru di Jakarta
- Tips Liburan di Puncak Saat Libur Natal dan Tahun Baru
- Bupati Semarang Gratiskan Anggota Korpri di Wisata yang Dikelola Pemkab
- Museum Sangiran, Menguak Sejarah Perkembangan Peradaban Manusia
- 5 Ide Aktivitas Libur Natal dan Tahun Baru di Jakarta
- 4 Aktivitas di Pertunjukan Stuntman Show di TMII, Bisa Kulineran
- 6 Rekomendasi Tempat Wisata di Jakarta untuk Libur Sekolah, Bermain Sambil Belajar
- 6 Destinasi Wisata Mirip di Film Moana, Ada yang Versi Live Action
- 7 Taman untuk Piknik di Jakarta, Ada Area Bermain Anak dan Gratis
- Pajak Daerah Kota Batu Sektor Hotel, Restoran, dan Kafe Desember 2024 Diprediksi Capai Rp 25 Miliar
- 5 Tips Menonton Stuntman Show di TMII, Jangan Datang Terlambat
- Libur Akhir Tahun di TMII, Ada Indonesia International Stuntman Show
- 5 Wisata Waterpark di Batu, Rekomendasi Libur Nataru 2024
- Indonesia International Stuntman Show TMII: Lokasi, Jam Buka, dan Harga
- Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru
- Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah
- Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun
- 6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus
- Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak