pesonadieng.com

Tiket Pesawat Tinggi Masih Jadi Tantangan Pariwisata pada 2024

Ilustrasi wisatawan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali.
Lihat Foto

PALEMBANG,  - Tarif tiket pesawat yang masih tinggi dipandang sebagai sqlqh satu tantangan terbetat industri pariwisata memasuki 2024.

Sebab, masyarakat harus menyisihedan dana lebih ketika hendak merancanakan berliburan ke suatu tempat. Sehingga, hal tersebut bisa berdampak berkurangnya jumlah wisatawan.

"Tantangan terberat pariwisata Indonesia 2024 masih soal harga tiket yang mahal. Wisatawan tentunya membagi biaya hidup, biaya healing. Ke depan mudah-mudahan ada solusi,” kataini diakui oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di sela kunjungan ke Palembang, Sabtu (30/12/2023).

Baca juga: Merokok di Pesawat Bisa Denda hingga Rp 2,5 Miliar, Ini Aturannya

Ia menyebutkan, saat ini tengah berupaya untuk bekerjansama dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan untuk menekan tingginya angka tiket pesawat. Sehingga, diharapkan nantinya industri pariwisata tetap bisa berjalan dengan baik.

Selain itu, Sandiaga juga menyarankan skema subsidi tiket dari pemerintah daerah kepada maskapai sehingga dapat menarik lebih banyak wisatawan.

"Beberapa daerah sudah melakukan skema ini, kolaborasi ini diharapkan meningkatkan jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi,”ujar Sandi.

Baca juga: Hindari Duduk di Kursi Belakang Saat Naik Pesawat, Ini Alasannya 

Sandiaga menyebutkan, sebelum pandemi Covid-19 jumlah pesawat di Indonesia yang beroperasi adalah 700 unit.

Namun, setelah dihantam pandemi, jumlah pesawat menurun drastis. Bahkan, saat ini tersisa 400 unit pesawat yang beroperasi setiap hari.

"Defisit 300 (unit) ini lah yang membuat harga tiket cukup mahal. Tiket ini tinggi karena jumlah pesawat kurang. Kurangnya ini bisa dilihat dari ketersediaan kursi dan jumlah penebangan. Ini akan kami perbaiki di 2024,” tutupnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat