Cara Kemenparekraf Atasi Dampak Kenaikan Pajak Industri Hiburan
JAKARTA, - Isu kenaikan pajak hiburan menjadi 40-75 persen dikhawatirkan memengaruhi jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menuturkan, kenaikan pajak ini seharusnya tidak mengurangi jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara.
"Konkritnya, memastikan narasi yang disampaikan kepada wisatawan bahwa Indonesia adalah pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan," ujar Sandiaga.
Ia mengatakan, tidak ada peningkatan biaya yang harus dikeluarkan, di luar dari tarif Rp 150.000 mulai 14 Februari 2024 berupa pajak wisata bagi wisatawan asing di Bali.
"Di samping itu, tidak ada lagi tambahan per hari ini," kata dia dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin (15/1/2024).
Baca juga:
- Spa di Bali Tidak Kena Pajak Hiburan 40 Persen, Sandiaga: Spa Bukan Hiburan
- Soal Pajak Hiburan, Sandiaga: Pemerintah dan Pengusaha Perlu Ngopi Bareng
- Kota di Eropa Ini Akan Terapkan Pajak Turis mulai Rp 16.000
Sandiaga mengatakan, Kemenparekraf sudah mendiskusikan hal ini kepada para pelaku usaha hiburan melalui program di kabupaten dan kota Indonesia.
Hal itu digunakannya untuk mendapat masukkan dari para pelaku ekonomi kreatif dan hiburan di Indonesia.
"Ini (pajak hiburan) sudah menjadi topik bahasan, tetapi karena perhatian dari masyarakat itu terjadi baru-baru ini, kami fasilitasi dengan diskusi," ujar
Ia berharap, kenaikan pajak ini tidak akan memengaruhi lapangan pekerja di industri pariwisata.
"Tidak ada kenaikan dari jasa-jasa yang kita naikkan selama berwisata di Indonesia," ujar dia.
Baca juga:
Terkini Lainnya
- 5 Wisata Sekitar Taman Banjir Kanal Timur Jakarta, Ada Wisata Bersejarah
- Awas, Mengotori Seprai di Kamar Hotel Bisa Kena Denda
- 4 Promo Di Indonesia Aja Travel Fair 2024, Diskon Tiket KAI 20 Persen
- Cara ke Acara HUT TNI 2024 di Monas, Naik Transportasi Umum 1 Rupiah
- Daftar Kegiatan HUT Ke-79 TNI di Monas, Gratis untuk Masyarakat
- Lokasi Acara HUT Ke-79 TNI, Tarif MRT, LRT, Transjakarta Rp 1
- Puncak HUT Ke-79 TNI 5 Oktober 2024: Lokasi, Daftar Acara, Rekayasa Lalu Lintas
- Desa Wisata: Di Balik Pesona, Adakah Masa Depan Berkelanjutan?
- RS Jiwa Marzoeki Mahdi Bisa Jadi Tujuan Health Tourism di Bogor
- Bikin Keributan di Pesawat, Penumpang Asal Australia Diminta Ganti Biaya Bahan Bakar
- Desa Samirono di Semarang Masuk 300 Desa Wisata Terbaik Indonesia, Kelola Biogas untuk Energi Terbarukan
- Pemda DIY Diminta Tegakkan Aturan Penjualan Miras untuk Pariwisata
- Apa Itu Penampahan Kuningan dalam Hari Raya Kuningan?
- Di Indonesia Aja Travel Fair 2024 Digelar 4 Oktober 2024 di Jakarta, Dorong Wisata Domestik
- Hari Raya Kuningan 2024: Kapan, Makna, dan Rangkaian
- Wisata Reptil di Predator Fun Park Batu Jawa Timur
- Paris Dilanda Wabah Ulat Bulu, Setelah Serangan Kutu Busuk
- Istana Gyeongbok Jadi Sasaran Vandalisme, Biaya Pembersihan Capai Rp 1,2 Miliar
- Festival Bau Nyale 2024 di Lombok Jatuh pada 29 Februari dan 1 Maret
- Resort Ski Gulmarg di India Kehilangan Salju akibat Cuaca Kering