5 Cagar Budaya di Metro Lampung, Wisata untuk Pencinta Sejarah
LAMPUNG, - Wisata kota tua menjadi tren belakang ini di beberapa daerah di Indonesia. Pelancong bisa berpelesir sekaligus belajar mengenai sejarah sebuah kota dari bangunan-bangunan antik di daerah itu.
Seperti di Kota Metro, Lampung yang saat ini menjadi satu-satunya kota yang telah mengesahkan tujuh bangunan dan benda peninggalan Belanda menjadi cagar budaya.
Anggota tim ahli cagar budaya (TACB) Kota Metro, Oki Hajiansyah Wahab mengatakan, tujuh bangunan dan benda itu telah disahkan menjadi cagar budaya melalui perda wali kota.
"Sudah ada tujuh cagar budaya yakni enam bangunan dan satu benda yang merupakan peninggalan zaman Belanda," katanya saat dihubungi, Sabtu (13/1/2024).
Dari enam bangunan tersebut, lima diantaranya merupakan peninggalan Belanda saat menduduki Provinsi Lampung.
Baca juga:
- Pantai Teluk Hantu di Lampung, Nama Seram yang Ternyata Surga Tersembunyi
- 4 Fakta Tugu Adipura, Salah Satu Ikon Kota Bandar Lampung
Wali Kota Metro Wahdi Sirajuddin mengatakan, cagar budaya adalah bukti otentik sejarah perkembangan Kota Metro selama ini.
"Cagar budaya menjadi bukti otentik perjalanan panjang sejarah kota ini. Ini adalah upaya serius pemerintah daerah dalam melindungi dan menjaga identitas Kota Metro sebagai kota sejarah," kata dia.
Kemudian dari sisi ilmu pengetahuan, bangunan historis tidak hanya memberikan pelajaran sejarah namun juga mengajarkan tentang gaya arsitektur serta dasar-dasar penataan kota di masa lalu.
"Banyak peninggalan Belanda yang masih awet hingga sekarang. Hal ini adalah bukti bahwa arsitektur zaman dahulu itu kuat, meski alatnya belum secanggih sekarang," kata dia.
Berikut ini lima cagar budaya yang warisan zaman Belanda dahulu di Kota Metro Lampung:
1. Rumah dokter
Rumah dokter yang dikenal warga dengan nama "dokterswoning" ini dibangun pada masa kolonial Belanda sekitar tahun 1939 silam, sehingga saat ini usai bangunan tersebut telah mencapai 84 tahun.
Pada masanya, bangunan ini diperuntukkan sebagai tempat tinggal bagi dokter-dokter Belanda yang bertugas di Metro.
Saat ini, Dokterswoning tersebut juga menjadi Rumah Informasi Sejarah (RIS) Kota Metro.
Baca juga: 5 Aktivitas di Krakatau Park Lampung, Bisa Main dan Belajar
2. Rumah Asisten Wedana
Rumah Asisten Wedana (camat) ini berada di Jalan P Diponegoro, Kecamatan Metro Pusat. Rumah ini adalah bukti pemerintahan terstruktur pada zaman Belanda.
Usia bangunan tersebut saat ini telah lebih dari 50 tahun. Rumah ini menjadi saksi sejarah kedatangan kolonis di Kota Metro pada tahun 1936.
Terkini Lainnya
- Taman Galuh Panorama Perbukitan Hijau di Bondowoso
- Pantai Porok Gunung Kidul, Keindahan Pantai yang Diapit 2 Bukit
- Pesawat "Delay" atau Batal Terbang, Ini 7 Hal yang Perlu Dilakukan
- Ke Mana Perginya Barang Sitaan yang Ada di Bandara?
- Pantai Porok Gunung Kidul: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka
- Berkunjung ke Taman BKT, Ini 4 Kegiatan yang Bisa Dilakukan
- Jadwal dan Tarif Damri Menuju Kepulauan Derawan
- Amaris Hotel Manado Baru Dibuka, Tarif Menginap Rp 490.000-an
- Mengenal Sejarah Hari Raya Kuningan, Turunnya Dewa dan Leluhur ke Bumi
- Cara ke Taman BKT di Jakarta Timur Naik JakLingko, Transjakarta, dan KRL
- Atraksi Budaya dan Alam Jadi Daya Tarik Pengunjung Wonderful Indonesia Tourism Fair 2024
- 5 Hotel Murah di Bali Dekat Pantai Kuta, mulai Rp 150.000
- Bandara Ngurah Rai Bali Punya 90 "Autogate" Baru
- Rumah Pohon Inyiak Bukittinggi: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka
- Rumah Pohon Inyiak Spot Foto Instagenik di Bukittinggi
- Kulon Progo Percantik Diri dengan Bangun Patung-patung Ikonik
- Resor Ski Lawan Pemanasan Global Dengan Timbun Salju
- Legenda Hutan Donoloyo di Wonogiri, Konon Bayangan Pohonnya Sampai Demak
- Pendakian Lawu via Karangantar Ditutup karena Perubahan Aturan, Menparekraf Siap Fasilitasi Kerja Sama
- Masuk Daftar Destinasi Honeymoon Terbaik, Sandiaga Rekomendasikan Bali