Badai Isha Ganggu Penerbangan di Eropa, Banyak Pesawat Mendarat Bukan di Tujuan
- Angin kencang dan hujan lebat yang disebabkan oleh Badai Isha, menyebabkan gangguan penerbangan di seluruh Eropa pada Senin (22/01/2024).
Melansir CNN Travel, badai tersebut menyebabkan kekacauan pada penerbangan, dengan puluhan pembatalan, pengalihan, dan perjalanan memutar di Eropa Barat.
Di Irlandia dan Inggris, badai ini menyebabkan angin kencang dengan kecepatan hingga 144 kilometer per jam yang melintasi landasan pacu.
Baca juga: Pentingnya Patuhi Instruksi Pramugari di Pesawat Demi Keselamatan
Angin kencang ini membuat penerbangan menjadi berbahaya dan banyak penerbangan yang tertunda atau dibatalkan. Beberapa pesawat bahkan mendarat di bandara yang tidak sesuai tujuan.
Banyak pesawat yang menuju ke barat untuk dialihkan ke tempat pendaratan lain yang lebih aman di Eropa.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)
Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko pesawat gagal mendarat karena angin kencang.
Pesawat yang gagal mendarat seringkali dialihkan ke bandara lain di Eropa. Seperti pesawat Ryanair yang masuk dan keluar dari Bandara Dublin.
Baca juga: Tips Bawa Kado Bungkusan di Pesawat, Lebih Baik Bisa Dibuka untuk Diperiksa
Bandara Dublin salah satu bandara yang paling terpengaruh oleh Badai Isha. Bahkan, terdapat 166 penerbangan yang masuk dan keluar dari Bandara Dublin.
Penerbangan di bandara tersebut kemudian dibatalkan pada hari Minggu dan mengalami 36 pengalihan penerbangan dan 34 go-around.
Memakan waktu lama untuk mendarat
Penerbangan Ryanair FR555 dari Manchester ke Dublin, seharusnya melakukan perjalanan cepat selama setengah jam.
Namun karena kondisi cuaca yang berbahaya akibat Badai Isha, penerbangan tersebut mengalami gangguan.
Baca juga: Ada Ular Ikut Naik Pesawat di Thailand, Bikin Penumpang Ketakutan
Pesawat tersebut kemudian berputar-putar di atas Dublin selama sekitar 30 menit, mencoba untuk mendapatkan peluang untuk mendarat.
Karena angin menjadi sangat kencang, pesawat tersebut akhirnya memutuskan untuk berputar-balik dan terbang ke Paris Beauvais, Prancis.
Penerbangan Manchester-Dublin lainnya yang juga memakan waktu sekitar setengah jam, menjadi terbang lebih lama akibat badai.
Pesawat tersebut kemudian akhirnya memutuskan untuk berputar-balik dan terbang ke Liverpool, Inggris untuk melakukan pendaratan.
Selain itu, terdapat penerbangan FR816, yang dijadwalkan melakukan penerbangan selama satu jam dari Shannon ke Edinburgh.
Terkini Lainnya
- Pura Hindu Pertama di Belanda Diresmikan, Seperti Apa?
- Nikmati Liburan Akhir Tahun di Berbagai Destinasi Wisata Gratis Kota Paris Van Java
- Masuk Daftar Kota Terbaik Dikunjungi 2024, Jakarta Punya Destinasi Menarik untuk Libur Akhir Tahun
- Sumba Jadi Destinasi Terbaik Dikunjungi 2024, Tempat Tepat untuk Libur Akhir Tahun
- Dulu Viral karena Keindahannya, Pantai Wonogoro Malang Kini Rusak akibat Banjir
- Daya Tarik Wisata dan Budaya Polinesia, Jadi Inspirasi Latar Film Moana
- Janji-janji Maskapai Turunkan Harga Tiket Pesawat Domestik
- 2 Bayi Harimau, 1 Bayi Owa, dan 2 Bayi Penguin Lahir di Taman Safari Indonesia
- Wisata Gratis di Yogya, Indahnya Hamparan Sawah Berlatar Perbukitan Menoreh
- 15 Cara Cegah Sakit Saat Liburan Nataru yang Masih Musim Hujan
- Apa Itu Prasasti Pucangan dan Mengapa Begitu Penting bagi Indonesia?
- Kemenpar Mau Berantas Pungli di Tempat Wisata agar Wisatawan Nyaman
- 5 Wisata Ramah Anak Saat Libur Natal dan Tahun Baru di Jakarta
- Tips Liburan di Puncak Saat Libur Natal dan Tahun Baru
- Bupati Semarang Gratiskan Anggota Korpri di Wisata yang Dikelola Pemkab
- Dampak Siklon Tropis Anggrek, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Turun
- Promo Tiket Pesawat Garuda Indonesia SOTF 2024, Mulai Rp 1,6 juta PP
- Benda Kotor dan Penuh Bakteri di Kamar Hotel yang Perlu Diwaspadai
- Wisata Museum di Malang, Ide Liburan Saat Hujan
- 4 Aktivitas di Desa Wisata Mas Ubud Bali, Lihat Koleksi Patung Ikonik