Apa Itu Hanami dan Etika Wisatawan Saat Menikmati Sakura?

- Hanami secara harifah berarti melihat bunga, tetapi biasanya tidak hanya mengacu pada melihat bunga sakura.
Hanami menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga dan teman-teman untuk menikmati keindahan bunga sakura mekar sekaligus merayakan datangnya musim semi.
Baca juga: Pertama Kali ke Jepang, Simak 10 Tips Ini
Melansir Japan Guide, hanami bisa saja hanya berjalan-jalan di taman, tetapi secara tradisional hanami melibatkan pesta piknik di bawah pepohonan yang sedang mekar.
Pesta hanami telah diadakan di Jepang selama berabad-abad, dan saat ini diadakan di taman umum, taman pribadi serta taman di seluruh negeri.
Tempat yang populer dengan bunga sakura biasanya sangat ramai pada musim hanami, bahkan tempat pikniknya telah dipesan saat jauh-jauh hari.
Baca juga: Mengenal Chanoyu, Upacara Minum Teh Tradisional di Jepang
Hal ini dikarenakan tempat piknik tersebut memiliki pemandangan yang indah dan lokasi yang strategis.
Filosofi bunga sakura
Melansir Live Japan, kelopak bunga yang kecil dan indah bukan sekedar pemandangan alam saja, tetapi menjadi metafora kehidupan itu sendiri.
Baca juga: 6 Destinasi Wisata Populer di Jepang Selain Tokyo yang Menarik untuk Dikunjungi
Bunga sakura memiliki makna filosofis yang mendalam dalam budaya Jepang, karena bunga ini melambangkan keindahan dan keabadian.
Filosofi ini terinspirasi dari bunga ceri, yang telah menginspirasi banyak sekali puisi, gambar, lagu, tarian, novel, dan berbagai karya lainnya.
Selain itu, bunga sakura melambangkan kehidupan dan mengingatkan kita pada kematian. Hal ini dapat dilihat dari bunga sakura yang hanya mekar selama beberapa minggu, dan kemudian layu dan jatuh.
Etika wisatawan saat hanami

Saat kamu berlibur ke Jepang melihat sakura, pastikan kamu merawat pohon dengan hati-hati, jangan menarik atau menggoyangkan dahan.
Baca juga: 4 Tips Mampir ke Stasiun Kereta Captain Tsubasa di Jepang
Wisatawan dilarang memetik bunga, memanjat pohon dan tidak berdiri di atas akar pohon.
Jagalah sampah kamu, dengan membawa kantong plastik atau tempat sampah kecil saat pergi ke taman.
Jika di taman tidak memiliki tempat sampah, pastikan kamu membawa pulang sampah yang kamu miliki.
Pastikan kamu mematuhi peraturan yang ada di tempat piknik atau taman, agar aman dan nyaman selama menikmati indahnya pohon sakura.
Baca juga: Mengenal Mikoshi, Tradisi Arak Arakan Tandu di Jepang
Beberapa peraturan di taman biasanya memiliki larangan untuk tidak mengizinkan barbeque dan memberlakukan jam malam.
Selain itu beberapa taman juga tidak mengizinkan wisatawan membawa minuman beralkohol.
Oleh karena itu, penting untuk memeriksa dan menghormati peraturan setempat sebelum berkunjung ke taman.
Baca juga: Cara Naik Kereta di Jepang, Pemula Wajib Tahu
Terkini Lainnya
- 5 Fakta Perayaan Cap Go Meh yang Jatuh pada Hari ke-15 Imlek
- Barongsai dan Fesyen Show di Festival Cap Go Meh 2025 Bakul Budaya
- Bukan Merah, Masyarakat Peranakan Pakai Baju Warna Lain Saat Cap Go Meh
- Ini Jadwal Tiket Kereta Lebaran 2025, Akan Ada Kereta Tambahan
- 7 Wisata Ikonik yang Wajib Dikunjungi di Turkiye
- Singapore Toursim Board Kerja Sama dengan Garuda Indonesia dan Changi, Tingkatkan Pergerakan Turis
- Pemerintah Bakal Bentuk Pokja untuk Perangi Pungli di Tempat Wisata
- PHRI Sebut Pemotongan Anggaran Akan Beri Efek Domino ke Hotel
- Tak Hanya Api, Sprinkler Hotel juga Bisa Menyala Karena Ini
- Hari Ini, Bakul Budaya FIB UI Gelar Festival Cap Go Meh 2025
- Sempat Banjiri Lantai JW Marriott Medan, Apa Itu Sprinkler?
- Pemerintah Pangkas Anggaran, Pengusaha Hotel Mencoba Tabah
- PHRI Minta Sektor Pariwisata Jadi Prioritas, Bukan Sekadar Aksesori
- Makam Sunan Giri Gresik: Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi
- Ziarah Makam Sunan Giri Gresik, Wisata Religi Menyambut Ramadhan
- Kapan Musim Sakura Mekar di Jepang 2024?
- Greenflation dan Pariwisata Indonesia, Apa Dampaknya?
- Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Natuna, Ada Sport Tourism
- Super Air Jet Buka Penerbangan Rute Medan-Padang PP Mulai 24 Januari 2024
- Camping di Hutan Pinus Pasir Langlang Panyawangan Purwakarta