Museum Prasejarah Song Terus di Pacitan Terus Bersolek
- Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB), sebuah badan layanan umum dibawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek) mulai melakukan transformasi terhadap beberapa museum di Indonesia, salah satunya Museum Song Terus.
Transformasi Museum Song Terus bertujuan untuk menjadikan museum sebagai destinasi edukasi dan pusat ilmu prasejarah di Nusantara.
Proyek ini meliputi revitalisasi fasilitas pengunjung dan pelestarian situs Gua Song Terus untuk pemanfaatan pendidikan dan penelitian serta implementasi standar dan praktik terbaik dalam perawatan museum dan cagar budaya.
Museum Song Terus, terletak di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, merupakan sebuah institusi budaya yang baru didirikan, dibuka untuk umum sejak Oktober 2022.
Museum ini berfokus pada perjalanan manusia, kebudayaan, dan lingkungan alam di Gunung Sewu sejak zaman prasejarah.
Dengan koleksi sekitar 5.000 artefak yang terbagi dalam enam ruangan, museum ini menampilkan berbagai benda budaya seperti perkakas batu, alat prasejarah, dan tulang binatang masa lalu, termasuk replika kerangka manusia serta fosil flora dan fauna yang berada di kawasan tersebut.
Baca juga:
- 5 Wisata Sekitar Museum dan Galeri Seni SBY-Ani di Pacitan, Bisa Sekalian Dikunjungi
- Keliling Museum Song Terus Pacitan, Bisa Lihat Peninggalan Pra-Sejarah
Museum ini juga berada di dekat situs prasejarah Gua Song Terus, menambah nilai historis dan edukatif bagi pengunjung.
"Tujuan transformasi di Museum Song Terus untuk meningkatkan aksesibilitas dan mendorong pengalaman pengunjung yang lebih baik," Kata Plt. Kepala BLU Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB), Ahmad Mahendra, dikutip dari siaran pers Selasa (30/1/2024).
Kami terus berusaha memperbaiki diri dan memastikan pengelolaan museum dan cagar budaya yang lebih profesional dan sesuai standar terbaik dalam pelestarian, pemeliharaan, dan pemanfaatan museum dan warisan budaya,” jelasnya.
Dalam rangka mentransformasi Museum Song Terus, Indonesian Heritage Agency baru saja merampungkan revitalisasi tahap awal, dengan pembangunan amphitheater di Museum Song Terus.
“Proyek ini bertujuan untuk menjadikan museum sebagai ruang bersama (shared space) yang menyediakan pengalaman berbagi dan interaktif bagi pengunjung,” ujar Mahendra.
Amphitheater yang baru rampung dibangun ini terletak di sebelah barat bangunan museum, berupa panggung terbuka dengan tribun untuk tempat duduk penontonnya.
Kapasitas amphitheater menampungsekitar 500-600 orang dan dilengkapi dengan sound system. Fasilitas ini nantinya bisa disewakan ke masyarakat untuk dimanfaatkan sebagai tempat latihan dan/atau pentas kebudayaan.
Selain pembangunan fisik museum mencakup pembangunan amphitheater, rencananya di tahap selanjutnya juga akan meningkatkan ruang auditorium.
Baca juga:
- Ditemukan, Surga Tersembunyi Penuh Bebatuan Prasejarah di Bangka
- 7 Wisata Pacitan Selain Pantai yang Wajib Dikunjungi
Selain melayani pemutaran film 3D, ruangan auditorium rencananya akan memiliki kapasitas sekitar 50-60 orang yang dapat disewakan ke masyarakat untuk dimanfaatkan sebagai ruang pertemuan/rapat/presentasi.
Selain ruang auditorium, artshop dan pojok ruang anak juga akan dibangun untuk mengoptimalkan pengalaman rekreasi yang lebih edukatif dan interaktif bagi pengunjung.
“Melalui peningkatan standar pelayanan dan fasilitas, BLU MCB berkomitmen untuk terus menjaga pengalaman edukatif pengunjung dan memastikan pengadopsian prosedur yang konsisten dan efektif dalam menjaga kondisi fisik artefak, bangunan dan pemanfaatan edukasinya,” tutup Mahendra.
Baca juga: 50 Wisata Pantai di Jawa Timur, dari Pacitan sampai Banyuwangi
View this post on InstagramA post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)
Terkini Lainnya
- Promo Imlek 2025 di Swiss-Belinn Malang
- Tahun Baru Imlek 2025 di Royal Safari Garden, Ada Parade Barongsai
- Giring Bicara Capaian Kinerja 100 Hari, Bahas Repatriasi Objek Warisan Budaya
- Libur Imlek 2025 di Taman Safari Bogor, Ada Barong Liong Show
- Mengenal Sleep Tourism, Wisata Tidur yang Diprediksi Jadi Tren 2025
- 5 Tips Liburan Aman di Pantai agar Terhindar dari Bahaya
- Wisatawan Padati Pantai di Gunungkidul, Waspada Perubahan Cuaca
- Dari Bandung, Roots Social House Kini Hadir di Surabaya
- Naik Perahu Wisata di Lampion Imlek Pasar Gede Solo, Ini Harga Tiketnya
- Libur Imlek, Saatnya Jalan-jalan di Cinatown Jakarta Pantjoran PIK
- Pembentukan Dewan Pengawas Museum dan Cagar Budaya, Wujudkan Indonesia Sebagai Pusat Kebudayaan Dunia
- Banjir Grobogan, 15 Kereta Api Rute Semarang-Surabaya Harus Memutar Lewat Solo
- Sehari di Desa Asinan Kabupaten Semarang, Sunrise hingga Membuat Kompos
- Kereta Wisata Ambarawa Beroperasi Lima Hari Saat Libur Panjang Imlek
- Libur Panjang Imlek, Kunjungi UMKM Expo di Museum Kereta Ambarawa
- 5 Tempat Wisata Alam yang Sebaiknya Dihindari Saat Musim Hujan
- Situs Patiayam Tempat Fosil Gajah Purba Elephas Akan Jadi Obyek Wisata
- Peringatan Hari Arak Bali di GWK Cultural Park
- Pemerintah Jamin Keamanan dan Kenyamanan Wisatawan di Labuan Bajo
- 5 Tips Dapat Upgrade Kamar Hotel Gratis Saat Berlibur