Bantul Berencana Terapkan Tiket Terusan untuk Wisata Pantai
- Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berencana menerapkan satu tarif retribusi terusan untuk wisatawan yang mengunjungi seluruh tempat wisata pantai selatan pada April 2024.
"Kita canangkan kenaikan tarif retribusi yang Insyaallah kita rencanakan di April nanti untuk kawasan Pantai Parangtritis sampai ke Pantai Pandansimo menjadi satu destinasi yang hanya menggunakan satu tiket terusan," kata Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo, dilansir dari Antara, Senin (19/2/2024).
Baca juga: Januari 2024, Bantul dan Gunungkidul Ramai Dikunjungi Wisatawan
Ia melanjutkan, rencana tersebut bertujuan memudahkan wisatawan mengunjungi seluruh tempat wisata.
Hal ini sehubungan dengan adanya jalur jalan lintas selatan (JJLS) yang membentang di sepanjang sisi selatan Bantul.
Meskipun misalnya wisatawan tidak berencana mengunjungi seluruh pantai, diharapkan tiket terusan ini menjadi daya tarik dan peningkatan pelayanan untuk wisatawan.
"Oleh karena itu kami wacanakan untuk di pantai selatan Bantul yang ada 13 titik itu Insyaallah teknisnya sama, direncanakan di hari itu sehingga dari Pantai Parangtritis mau pindah ke pantai lain di Bantul tidak perlu bayar lagi," jelas Kwintarto.
Baca juga:
- Wisatawan ke Bantul Tembus 109.533 Selama 4 Hari Libur Akhir Tahun
- 15 Wisata Bantul Yogyakarta dengan Pemandangan Alam Instagramable
Adapun tarif tiket terusan tersebut direncanakan akan dimulai dari Rp 15.000 per orang, dan hanya berlaku pada hari kunjungan yang sama.
"Jadi nanti proses penarikan retribusi wisata di masing-masing obyek atau pintu obyek wisata, kalau saya dengan tarif tersebut yang penting dalam satu hari tiketnya yang dicantumkan tanggalnya apabila dia pindah ke pantai lain tidak perlu bayar lagi," ucapnya.
Tidak hanya itu, dengan tarif retribusi terusan mulai Rp 15.000 per orang termasuk asuransi, besaran premi juga naik dari Rp 250.000 menjadi Rp 500.000.
Hal tersebut turut memengaruhi besaran asuransi yang diterima ketika terjadi kecelakaan saat berwisata.
"Kita tidak berharap ada kejadian, tapi kalau terjadi kematian saat ini ter-cover Rp10 juta, kami minta untuk dinaikkan menjadi Rp 25 juta, lalu tanggungan pengobatan kita naikkan, dan pengantaran korban kita usulkan, jadi ada beberapa pelayanan kita tingkatkan termasuk yang dikaver asuransi," terangnya.
Baca juga:
Terkini Lainnya
- 4 Aktivitas Seru di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta, Bisa Belajar Bikin Gerabah
- Pengalaman Mengunjungi Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta, Serunya Belajar Bikin Gerabah
- Kisah Ruangan Khusus di Museum Sejarah Jakarta, Ternyata Tempat Pangeran Diponegoro Ditahan
- Wisata 4 Musim di Tottori, Jepang, Lihat Kunang-kunang di Hutan Liar Saat Musim Panas
- Lebih dari 32.000 Orang Serbu Dieng Banjarnegara Saat Long Weekend Maulid Nabi 2024
- Menengok Natsu Matsuri, Festival Budaya Jepang di Jakarta
- Mengapa Bali Sering Dipilih Jadi Lokasi Konferensi?
- Jalur ke Dieng Macet Parah Saat Long Weekend Maulid Nabi 2024
- Pengalaman Berkunjung ke Pasar Santa, Nikmatnya Kopi hingga Musik dari Piringan Hitam
- Rute ke Wisata Hiu Paus Botubarani di Gorontalo, 30 Menit dari Kota Gorontalo
- Kebumen Jadi Tuan Rumah Geofest ke-6 Tahun 2025, Targetkan 300 Peserta
- 5 Tips ke Wisata Hiu Paus Botubarani Gorontalo, Datang pada Waktu yang Tepat
- Mengulik Patung Hermes di Museum Fatahillah, Dulunya Sempat di Harmoni
- Pengalaman Ikut Pottery Class di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta
- Cerita Cosplayer di Jak-Japan Matsuri 2024, Modal Rp 1,5 Juta
- Stasiun Whoosh Tegalluar Dilengkapi Layanan DAMRI, Bus, dan Taksi
- AirAsia Beri Promo Kursi Gratis dan Terbang Hemat, Simak Caranya
- Bukit Gundul Sipiso-piso di Sumatera Utara: Daya Tarik dan Tiket Masuk
- Aktivitas Gunung Semeru Masih Tinggi, Wisatawan Diimbau Waspada
- Menparekraf Sasar Pembentukan 6.000 Desa Wisata Tahun 2024