4 Tips ke Kafe Istana Merdeka, Jangan Lupa Bawa KTP
- Ada kafe yang dibuka untuk masyarakat umum di kawasan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, bernama Merdeka Louge.
Kafe ini mengusung konsep semi terbuka, lokasinya bisa diakses dari gerbang Majapahit Kementerian Sekretariat Negara.
Kamu bisa datang ke lokasi sesuai waktu operasional kantor, yakni setiap Selasa sampai Jumat mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB.
Jika ini kali pertama kamu berkunjung ke kafe di Istana Merdeka, simak beberapa tips berikut.
Baca juga:
- Kafe Istana Merdeka: Lokasi, Jam Buka, Harga Menu
- Aturan ke Kafe Istana Merdeka, Wajib Tukar Akses dengan KTP
Tips ke kafe Istana Merdeka
1. Bawa KTP
Bawalah Kartu Tanda Penduduk (KTP) ketika hendak berkunjung ke Merdeka Lounge, kartu tersebut nantinya akan ditukar dengan akses kartu tamu di pos penjaga.
KTP nantinya akan dikembalikan saat pengujung mengembalikan kartu tamu.
2. Perhatikan pakaian
Tidak ada aturan khusus harus memakai pakaian bernuansa batik ke kawasan Istana Merdeka, tetapi pengunjung dilarang memakai celana jeans dan sendal.
Sebagai saran, pakailah pakaian rapi dan sopan seperti celana panjang.
Baca juga:
- Cara ke Kafe Istana Merdeka Naik KRL, Transjakarta, dan MRT
- Masyarakat Boleh Mengunjungi Istana Merdeka, Ini Caranya...
3. Hindari waktu makan siang
Kafe Merdeka Lounge kerap ramai saat jam makan siang, yakni sekitar pukul 11.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB.
Jika hendak mencari suasana tenang di sana, sebaiknya hindari berkunjung saat jam makan siang.
Baca juga:
- Pelantikan Presiden, Ini Rekomendasi Kuliner di Sekitar Istana Merdeka
- Pelantikan Presiden, Mari Ketahui Sejarah Istana Merdeka dan Negara
4. Naik transportasi umum
Guna menghemat ongkos, datanglah ke kafe Merdeka Lounge naik transportasi umum. Akses transportasi umum terdekat yaitu Halte Monas.
Keluar dari Halte Monas, kamu bisa jalan kaki sekitar 15 menit menyusuri trotoar menuju gerbang Majapahit Kementerian Sekretariat Negara.
View this post on InstagramA post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)
Terkini Lainnya
- Kebumen Jadi Tuan Rumah Geofest ke-6 Tahun 2025, Targetkan 300 Peserta
- 5 Tips ke Wisata Hiu Paus Botubarani Gorontalo, Datang pada Waktu yang Tepat
- Mengulik Patung Hermes di Museum Fatahillah, Dulunya Sempat di Harmoni
- Pengalaman Ikut Pottery Class di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta
- Cerita Cosplayer di Jak-Japan Matsuri 2024, Modal Rp 1,5 Juta
- Akses Mudah ke Ecopark Curugtilu, Lengkap dengan Tips Perjalanan
- 5 Alternatif Wisata di Bogor Selain Puncak, Hindari Terjebak Macet
- Harga Tiket Masuk dan Wahana di Ecopark Curugtilu
- Long Weekend Maulid Nabi 2024, Tempat Wisata di Kota Batu Ramai Pengunjung
- 10 Aktivitas Seru yang Bisa Kamu Lakukan di Ecopark Curugtilu
- Libur Panjang Maulid Nabi 2024, Penumpang di Stasiun Malang Naik 37 Persen
- Menginap di Ecopark Curugtilu, Ada Rumah Hobbit
- Kota Edinburgh Kenakan Pajak Turis untuk Bangun Infrastruktur
- Ecopark Curugtilu Ciwidey, Liburan Keluarga Seru di Tengah Kebun Teh
- Mulai 2025, Turis AS yang Masuk ke Eropa Bayar Rp 120.000
- Rencana Kenaikan Harga Tiket Masuk Pura Lempuyang Per Maret 2024
- Traveloka Travel Fair 2024 Digelar Satu Pekan di Aeon Mall BSD City
- BPBD Garut Imbau Wisatawan Tidak Mendaki Gunung pada Februari
- Peringatan Cuaca Buruk di Bali pada 26-27 Februari 2024
- Jadwal Kapal Pelni KM Bukit Raya yang Lintasi Pulau-pulau di Kepri per Maret 2024