Berkemah Dekat Sungai di Dragon Plate Langkat, Sumatera Utara
- Berkemah di area berhawa sejuk sambil mendengarkan aliran sungai bisa jadi pilihan untuk wisata di Langkat yang berjarak lebih kurang dua jam dari Kota Medan, Sumatera Utara.
Drago Plate (Piring Naga) bisa jadi pilihan wisata alam dekat Medan, yang menawarkan aktivitas camping dekat sungai. Lokasinya di Tanjung Gunung, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat.
Konon, nama Dragon Plate atau Piring Naga diambil dari cerita rakyat yang pernah menemukan sirip naga sebesar piring di lokasi tersebut.
Kamu bisa mengikuti jalan melalui peta digital dengan titik Dragon Plate.
Sesampainya di titik tersebut dengan waktu tempuh kurang lebih 1,5 jam, maka selanjutnya akan memasuki area hutan sawit, tanpa sinyal, yang akan dipandu dengan tanda jalan di lokasi.
Baca juga:
- 3 Tips Trekking di Gunung Kapur Batu Katak, Langkat
- 5 Kegiatan Wisata di Batu Katak Bohorok Langkat, Bisa Jelajah Goa
Dari titik tersebut akan sedikit menantang, karena kondisi jalan kurang baik. Waktu tempuh yang diperlukan kurang lebih sekitar 45 menit. Jadi pastikan kendaraan dalam kondisi baik.
Kamu bisa menggunakan roda dua atau empat untuk menuju Dragon Plate. Namun, sebaiknya tidak menggunakan mobil dengan bemper terlalu rendah.
Sesampainya di lokasi lelah di perjalanan akan terbayar dengan kesejukan alam dan suara sungai yang mengalir dengan merdunya.
Disini bisa menginap dengan dua pilihan tempat, yakni di cottage dengan harga Rp 300.000 - Rp 400.000 per malam, juga dengan tenda Rp 120.000 - Rp 150.000 per malam.
Pengunjung juga bisa datang tanpa menginap. Pilihan aktivitasnya barbeque sambil mandi sungai.
Baca juga: 3 Tips ke Pos Bloc Medan, Pilih Waktu Berkunjung
Salah satu pengunjung Fany mengatakan dirinya baru pertama kali ke Dragon Plate, dan menurutnya tempat tersebut sangat cocok untuk mendapatkan suasana tenang di alam.
"Tempatnya tenang, perpaduan suara sungai dan di tengah hutan cocok banget buat healing ya. Tapi agak kecewa pas masuk kesini, di sosial media nggak ada disebutin tuhh masuk kedalamnya bakalan sejauh itu setelah titik map berakhir," ungkapnya.
Meskipun kondisi jalanan yang tidak sesuai ekspektasi, tak membuat liburan Fany jadi berantakan, karena suasana alamnya cukup terbayar.
Baca juga:
Terkini Lainnya
- 5 Perlengkapan Standar untuk Pendaki Tektok, Bawa Ransel dan Permen
- Amanah Borneo Park, Wisata di Tengah Alam Kalimantan
- Korea Selatan Targetkan 19.000 Kunjungan Wisatawan MICE Indonesia 2024
- 5 Tips Pendakian Tektok, Jangan Mendaki Tektok Sebelum Melakukan Ini
- Fasilitas Face Recognition Ada di 19 Stasiun Kereta, Ini Cara Daftarnya
- Pembahasan RUU Kepariwisataan Ditunda, Menparekraf: Tidak Ada yang Tidak Diajak Bicara
- Turis Indonesia Peringkat Ke-12 Paling Banyak ke Jepang Tahun 2024
- Pemerintah Bentuk Satgas untuk Pantau Tarif Akomodasi Jelang MotoGP Indonesia 2024
- Pendakian Tektok Marak di Media Sosial, Apa Tidak Berbahaya?
- Roma Akan Batasi Jumlah Turis di Air Mancur Trevi yang Ikonis
- Jepang Belum Batasi Turis Asing, Imbas Monkeypox
- Sadranan Park, Wisata Baru untuk Keluarga di Gunungkidul
- Wahana Seru yang Ada di Sadranan Park, Bisa Naik Monorel
- Simak Rute Menuju ke Sadranan Park Gunungkidul
- Hotel Berbintang di Mandalika Penuh Jelang MotoGP 2024, Wisatawan Diarahkan Pesan di Mataram dan Senggigi
- 4 Tips ke Kafe Istana Merdeka, Jangan Lupa Bawa KTP
- Rencana Kenaikan Harga Tiket Masuk Pura Lempuyang Per Maret 2024
- Traveloka Travel Fair 2024 Digelar Satu Pekan di Aeon Mall BSD City
- BPBD Garut Imbau Wisatawan Tidak Mendaki Gunung pada Februari
- Peringatan Cuaca Buruk di Bali pada 26-27 Februari 2024