Dampak Banyaknya Penginapan untuk Turis di Eropa, Harga Sewa Rumah Makin Mahal
- Pasar penginapan jangka pendek untuk turis telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, terutama di destinasi-destinasi wisata favorit Uni Eropa.
Meskipun beragam solusi akomodasi sudah disediakan, seperti properti pribadi yang disewakan sebagai penginapan tamu, penginapan jangka pendek memang berdampak positif pada pariwisata.
Meski begitu, pertumbuhan penginapan jangka pendek yang terlalu berlebihan telah menimbulkan beberapa masalah.
Baca juga: Tahun Ini, Jakarta Bakal Tambah 792 Unit Apartemen Sewa
Dampak itu dirasakan masyarakat di suatu destinasi yang akomodasi jangka pendeknya mengalami peningkatan pesat.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)
Dampak negatif itu adalah kurangnya perumahan di destinasi wisata populer, peningkatan harga sewa, dan dampak secara keseluruhan terhadap kualitas hidup.
Sebagai info, pada 2022, melalui empat platform sewa akomodasi online besar (Airbnb, Booking, Grup Expedia, dan Tripadvisor), berarti lebih dari 1,5 juta tamu per malam menginap di akomodasi sewa singkat destinasi-destinasi wisata favorit.
Baca juga: Target 7 Juta Kunjungan Wisman di Bali Tahun 2024, Tanpa Overtourism
Jumlah tamu tertinggi pada tahun 2022 tercatat di Paris (13,5 juta tamu), diikuti oleh Barcelona dan Lisbon dengan lebih dari 8,5 juta tamu masing-masing, dan Roma dengan lebih dari 8 juta tamu.
Dari tahun 2019 hingga 2023, terjadi peningkatan, naik dari 96,9 juta malam terpesan per bulan pada Agustus 2019 menjadi 124,7 juta malam terpesan per bulan pada Agustus 2023.
Menanggapi meningkatnya jumlah sewa singkat, beberapa kota dan wilayah telah memperkenalkan aturan lokal untuk membatasi penginapan jangka pendek.
Tantangan perkembangan penginapan jangka pendek yang terlalu pesat
Peningkatan dalam sewa penginapan jangka pendek telah menciptakan sejumlah tantangan, yakni sebagai berikut ini:
Kebutuhan akan lebih banyak transparansi
Kurangnya transparansi dalam operasi penginapan jangka pendek membuat sulit bagi otoritas untuk memantau dan mengatur layanan ini secara efektif.
Itu karena masyarakat yang punya properti pribadi bisa mengubah tempatnya menjadi penginpan jangka pendek tanpa prosedur.
Tantangan regulasi
Pihak berwenang publik menghadapi tantangan dalam memastikan bahwa penginapan jangka pendek mematuhi regulasi lokal, perpajakan, dan standar keselamatan karena informasi yang tidak memadai
Baca juga: Sewa Apartemen Mahal, Mahasiswa Ini Pilih Pulang Pergi Naik Pesawat ke Kampus
Keprihatinan pengembangan perkotaan
Beberapa otoritas lokal merasa sulit untuk mengatasi pertumbuhan cepat penginapan jangka pendek yang dapat mengubah daerah hunian dan menambah beban tambahan pada layanan publik, seperti pengumpulan sampah
Tanggapan Eropa terhadap peningkatan penginapan jangka pendek
Pada November 2022, Komisi Eropa mengajukan proposal untuk menyediakan lebih banyak transparansi dalam bidang penginapan jangka pendek dan mendukung otoritas publik untuk mempromosikan pariwisata yang berkelanjutan.
Terkini Lainnya
- Festival Kebudayaan Yogyakarta 2024 Diharapkan Dongkrak Wisata dan Ekonomi
- Kereta Api yang Akan Lintasi Rel Layang Simpang Joglo Solo Saat Sudah Beroperasi
- Rute Kereta Bandara Adi Soemarmo Akan Diubah dari Klaten ke Madiun
- Menhub Sebut Rel Layang Simpang Joglo Solo Beroperasi 1 November 2024
- Grebeg Gunungan Sagara View, dari Hasil Bumi ke Destinasi Wisata Baru
- Palagan Night Carnival, Pesta Kostum Unik di Kabupaten Semarang
- Daftar 30 Kereta Api yang Berangkat dari Stasiun Gambir
- 5 Tempat Wisata Dekat Stasiun Gambir, Bisa Jalan Kaki
- Rail Transit Suite Gambir, Hotel di Dalam Stasiun Gambir
- Sedang di Stasiun Gambir, Ada Fasilitas untuk Mandi dan Titip Barang
- Januari-September 2024, Ada 24 Kapal Pesiar Angkut Turis Asing Masuk TN Komodo
- Rute dan Harga Tiket DAMRI ke Stasiun Gambir, Ada yang dari Bandara Soekarno Hatta
- Patih Gadjah Mada dan Pasukan Majapahit Akan Temui Wisatawan Saat Snorkeling di Bangsring Underwater Banyuwangi
- Cara Check-In Keberangkatan Kereta Api di Stasiun Gambir
- Beli Tiket Kapal Feri Banyuwangi-Bali, Tidak Bisa "Online" di Depan Pelabuhan
- Tak Hanya Jepang, Ini 7 Lokasi Terbaik Melihat Bunga Sakura Tahun 2024
- Tren Wisata 2024: Asia Tenggara Laris Dikunjungi Turis China
- Bukan Hanya Tempat Istirahat, Tamu Bisa Lakukan Ini Saat di Hotel
- Turis Asing di Thailand Wajib Bawa Uang Tunai Rp 6,5 Juta, Indonesia Bagaimana?
- 6 Tips Berkunjung ke Air Terjun Seloresi di Wonogiri, Awas Salah Jalan