pesonadieng.com

Jepang Terapkan Tarif Masuk Gunung Fuji, Dampak Overtourism

Foto yang diambil pada Kamis (31/8/2023) ini menunjukkan pendaki di lereng Gunung Fuji, puncak tertinggi di Jepang dengan ketinggian 3.776 meter. Gunung Fuji kini tidak lagi tenang, seperti yang telah dikenal sejak dulu, lantaran dipadati oleh jutaan pengunjung setiap tahun ditambah dengan banyak bus, truk penyuplai, toko mie, dan toko suvenir.
Lihat Foto

- Pemerintah prefektur Yamanashi, Jepang, mengenakan tarif masuk Gunung Fuji sebesar 2.000 yen atau Rp 211.000 untuk para pendaki.

Tarif masuk Gunung Fuji ini sengaja diberlakukan untuk mengurangi masalah pariwisata di situs warisan UNESCO ini.

"Dengan sangat mendukung langkah-langkah keselamatan komprehensif saat mendaki Gunung Fuji, kami akan memastikan bahwa Gunung Fuji, harta karun dunia, diwariskan kepada generasi mendatang,” kata Koutaro Nagasaki, gubernur Prefektur Yamanashi, seperti dikutip CNN.

Pasalnya, beberapa pakaian pejalan kaki Gunung Fuji dianggap tidak pantas.

Belum lagi, adanya kemacetan lalu lintas dan kaki bukit yang dipenuhi sampah sehingga mengganggu kondisi Gunung Fuji.

“Dalam rangka menghidupkan kembali pendakian gunung tradisional dari kaki Gunung Fuji, kita akan memperoleh pemahaman mendetail tentang budaya Fuji-ko dan Oshi yang mendukung pemujaan Gunung Fuji," ujar Koutaro.

"Kami ingin menghubungkan budaya-budaya ini dengan pendakian gunung ini, karena hal ini berakar pada nilai-nilai budaya agama," tambahnya.

Baca juga:

Dampak overtourism Jepang

Selain pemberlakuan tarif masuk, pemerintah setempat juga akan membatasi jumlah pendaki harian sebanyakk 4.000.

Hal ini diterapkan demi menjaga keselamatan para pendaki.

Apalagi bila ada yang melanggar aturan dengan tidur di pinggir jalan setapak, mengenakan pakaian tidak sesuai, dan menyalakan api.

Tingginya jumlah wisatawan Gunung Fuji juga menjadi alasan aturan ini dibuat oleh pemerintah prefektur Yamanashi.

Menurut data prefektur, sebanyak lima juta orang mendaki Gunung Fuji pada 2019, meningkat tiga juta orang dibandingkan pada 2012.

“Wisata yang berlebihan dan segala konsekuensinya seperti sampah, peningkatan emisi CO2, serta pejalan kaki yang ceroboh adalah masalah terbesar yang dihadapi Gunung Fuji,” tutur Masatake Izumi, pejabat pemerintah prefektur Yamanashi.

Gunung fuji saat bunga sakura mekar.SHUTTERSTOCK/SHUTTERTONG Gunung fuji saat bunga sakura mekar.

Sebelumnya, seorang sukarelawan bernama Tomoyo Takahashi mengatakan pada CNN bahwa dirinya akan meminta pengunjung untuk menumbang sebesar 1.000 yen demi memelihara gunung tersebut.

“Tidak semua orang membayar 1.000 yen dan itu membuat saya sedih. Seharusnya, ada biaya masuk wajib yang jauh lebih tinggi sehingga hanya pengunjung yang benar-benar mengapresiasi warisan Gunung Fuji yang datang,” kata Tomoyo saat itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat