Antisipasi Kecelakaan, Wisatawan di TN Komodo Diusulkan Pakai Gelang GPS
LABUAN BAJO - Selama ini, banyak kasus kecelakaan wisatawan di kawasan Taman Nasional (TN) Komodo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Untuk mengatasi itu, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mengusulkan agar setiap turis yang melakukan wisata laut di Kawasan Taman Nasional (TN) Komodo, dipasang gelang Global Positioning System (GPS).
Hal itu sebagai bentuk antisipasi bila terjadi kecelakaan yang menimpa turis saat melakukan aktivitas menyelam dan snorkeling di perairan TN Komodo.
Baca juga: Cuaca Buruk, Kapal Wisata di Labuan Bajo Dilarang ke TN Komodo 6 Hari
"Ini masih dalam bentuk ide. Sebetulnya, konsen kita pertama supaya lebih mudah mengatur dan mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur BPOLBF Frans Teguh, di Labuan Bajo Senin (11/3/2024).
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Labuan Bajo info (@labuanbajo_info)
Frans mengatakan, ide itu muncul karena kasus kecelakaan turis ketika melakukan aktivitas wisata bahari masih sering terjadi. BOPLF pun tidak menginginkan nama Labuan Bajo terus tercoreng.
Baca juga: BPOLBF Perketat SOP Snorkeling di Taman Nasional Komodo
"Kan banyak sekali kejadian-kejadian yang sudah kita alami selama ini. Sehingga, kami sedang berkonsolidasi dengan taman nasional, dengan Marina (KSOP), Polres dan Pemda Manggarai Barat, ada baiknya ini bisa diterapkan, teapi terus terang ini masih wacana," katanya.
Permudah penyelamatan wiasatawan
Ia menjelaskan, gelang GPS itu hanya sebagai pendeteksi lokasi, sehingga jika terjadi kecelakaan seperti turis hilang atau terbawa arus, mudah terdeteksi.
Dengan begitu, pihak penyelamat bisa segera menemukan wisatawan dan melakukan upata penyelamatan.
"Seperti terbawa arus, hilang, ada baiknya mereka ada penanda dalam bentuk gelang GPS. Sehingga kalau ada apa-apa bisa dipantau, bisa dimonitor. Itu sebetulnya di negara-negara maju sudah diterapkan," katanya.
Baca juga: Wisatawan yang Hendak Snorkeling dan Diving di TN Komodo, Diimbau Cek Kesehatan Dulu
Usulan itu, lanjut dia, masih perlu dibahas lebih lanjut bersama pemangku kepentingan lainnya.
“Karena ini menyangkut tata kelola, supaya reputasi Labuan Bajo bisa dipercaya, aman dan nyaman, wisatawan mau datang kembali," imbuhFrans.
Terkini Lainnya
- 4 Aktivitas Seru di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta, Bisa Belajar Bikin Gerabah
- Pengalaman Mengunjungi Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta, Serunya Belajar Bikin Gerabah
- Kisah Ruangan Khusus di Museum Sejarah Jakarta, Ternyata Tempat Pangeran Diponegoro Ditahan
- Wisata 4 Musim di Tottori, Jepang, Lihat Kunang-kunang di Hutan Liar Saat Musim Panas
- Lebih dari 32.000 Orang Serbu Dieng Banjarnegara Saat Long Weekend Maulid Nabi 2024
- Menengok Natsu Matsuri, Festival Budaya Jepang di Jakarta
- Mengapa Bali Sering Dipilih Jadi Lokasi Konferensi?
- Jalur ke Dieng Macet Parah Saat Long Weekend Maulid Nabi 2024
- Pengalaman Berkunjung ke Pasar Santa, Nikmatnya Kopi hingga Musik dari Piringan Hitam
- Rute ke Wisata Hiu Paus Botubarani di Gorontalo, 30 Menit dari Kota Gorontalo
- Kebumen Jadi Tuan Rumah Geofest ke-6 Tahun 2025, Targetkan 300 Peserta
- 5 Tips ke Wisata Hiu Paus Botubarani Gorontalo, Datang pada Waktu yang Tepat
- Mengulik Patung Hermes di Museum Fatahillah, Dulunya Sempat di Harmoni
- Pengalaman Ikut Pottery Class di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta
- Cerita Cosplayer di Jak-Japan Matsuri 2024, Modal Rp 1,5 Juta
- Cara Menuju Masjid Raya Al Jabbar Bandung Naik Transportasi Umum
- Aturan Berbuka Puasa di Transjakarta dan MRT, Simak agar Tidak Salah
- 4 Glamping Seru di Wonosobo dengan Pemandangan Indah
- 4 Tempat Wisata di Sekitar Danau Tondano Sulawesi Utara
- Atraksi Wisata di Desa Wisata Bugisan Klaten Jawa Tengah