Kapal Wisata Dilarang Berlayar ke TN Komodo hingga 20 Maret
LABUAN BAJO, - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengeluarkan larangan bagi kapal wisata untuk tidak berlayar ke Taman Nasional (TN) Komodo.
Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto menjelaskan bahwa larangan berlayar bagi kapal wisata tersebut diakibatkan cuaca buruk, menurut prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca juga: Cuaca Buruk, Kapal Wisata di Labuan Bajo Dilarang ke TN Komodo 6 Hari
"Untuk sementara pelayanan surat persetujuan berlayar (SPB) tujuan ke Pulau Komodo ditunda dan akan dibuka kembali setelah kondisi perairan dan prakiraan cuaca dari BMKG normal kembali," jelas Stephanus saat dihubungi, Sabtu (16/3/2024) siang.
Baca juga:
- Bali dan Labuan Bajo Jadi Destinasi Lokal Favorit Orang Indonesia, Versi Travel Agent
- Jumlah Pengunjung di Wisata Seribu Air Terjun Labuan Bajo, Terus Bertambah
Pelayanan SPB, lanjut dia, hanya diberikan untuk kapal speed boat tujuan Pulau Rinca.
"Syahbandar akan mengeluarkan pemberitahuan penundaan keberangkatan kapal (SPB) jika cuaca semakin memburuk," ujar dia.
Pihaknya pun memberitahukan kepada kapal-kapal yang berlayar di perairan Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo tentang perkiraan gelombang tinggi dan angin kuat mulai Sabtu (16/3/2024) sampai Rabu (20/3/2024).
"Diharapkan untuk kapal-kapal yang berlayar untuk memperhatikan cuaca melalui https://peta maritim.bmkg.go.id," imbuh Stephanus.
Baca juga:
- Wisatawan Padati Seribu Air Terjun di Labuan Bajo, Cek Tarif Masuknya
- Pemerintah Jamin Keamanan dan Kenyamanan Wisatawan di Labuan Bajo
- Low Season di Labuan Bajo, Butuh Banyak Event untuk Tarik Wisatawan
Terkini Lainnya
- 4 Aktivitas Seru di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta, Bisa Belajar Bikin Gerabah
- Pengalaman Mengunjungi Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta, Serunya Belajar Bikin Gerabah
- Kisah Ruangan Khusus di Museum Sejarah Jakarta, Ternyata Tempat Pangeran Diponegoro Ditahan
- Wisata 4 Musim di Tottori, Jepang, Lihat Kunang-kunang di Hutan Liar Saat Musim Panas
- Lebih dari 32.000 Orang Serbu Dieng Banjarnegara Saat Long Weekend Maulid Nabi 2024
- Menengok Natsu Matsuri, Festival Budaya Jepang di Jakarta
- Mengapa Bali Sering Dipilih Jadi Lokasi Konferensi?
- Jalur ke Dieng Macet Parah Saat Long Weekend Maulid Nabi 2024
- Pengalaman Berkunjung ke Pasar Santa, Nikmatnya Kopi hingga Musik dari Piringan Hitam
- Rute ke Wisata Hiu Paus Botubarani di Gorontalo, 30 Menit dari Kota Gorontalo
- Kebumen Jadi Tuan Rumah Geofest ke-6 Tahun 2025, Targetkan 300 Peserta
- 5 Tips ke Wisata Hiu Paus Botubarani Gorontalo, Datang pada Waktu yang Tepat
- Mengulik Patung Hermes di Museum Fatahillah, Dulunya Sempat di Harmoni
- Pengalaman Ikut Pottery Class di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta
- Cerita Cosplayer di Jak-Japan Matsuri 2024, Modal Rp 1,5 Juta
- 5 Negara yang Aman untuk Solo Traveler Wanita
- Garuda Indonesia dan Citilink Hadirkan Promo Lebaran ke Jakarta, Diskon Tiket Hingga 75 Persen
- Aktivitas Wisata di Danau Laut Nie Pineung Suasa Aceh
- Kericuhan Geng Kriminal di Haiti, Kapal Pesiar Royal Carribean Hentikan Pelayaran ke Labadee
- Daya Tarik Danau Laut Nie Pineung Suasa di Aceh