Spanyol Akan Larang Penerbangan Jarak Pendek karena Alasan Ini
- Spanyol akan melarang penerbangan jarak pendek dengan durasi kurang dari dua setengah jam. Mengikuti langkah Perancis sejak 2023 lalu.
Dilansir dari Euronews, larangan penerbangan jarak pendek di Spanyol ini beralasan mengurangi emisi karbon demi rencana aksi iklim 2050 mendatang.
Rencana ini diketahui menjadi bagian dari kesepakatan dalam kongres pemerintah koalisi Spanyol pada 2021.
Baca juga:
- Kendalikan Overtourism, Tempat Wisata di Spanyol Ini Terapkan Tarif untuk Turis
- Bandara di Spanyol Akan Bolehkan Bawa Cairan Lebih dari 100 Mililiter
- Destinasi di Spanyol Ini Bakal Kenakan Pajak Turis pada 2025
Kesepakatan yang disetujui oleh dua partai politik, PSOE dan Sumar, menganalisis dampak potensial pembatasan penggunaan jet pribadi dan arahan Uni Eropa mengenai pajak produk energi, termasuk minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar penerbangan.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)
Sejauh ini, belum ada kepastian mengenai rute penerbangan mana saja yang akan terkena dampak larangan terbaru ini karena masih perlu melalui beberapa tahap amandemen sebelum dapat disetujui oleh Senat dan akhirnya menjadi undang-undang.
Kereta api jadi alternatif
Selain menekan emisi karbon, larangan penerbangan jarak pendek ini juga dapat meningkatkan perjalanan via kereta api.
Proposal Yolanda Diaz, pemimpin Sumar, sebelumnya merancang penghapusan penerbangan jarak pendek dengan alternatif kereta api yang memakan waktu kurang dari empat jam, sebelum disepakati menjadi dua setengah jam.
Menurut draf proposal tersebut, langkah ini bisa menghemat 300.000 ton karbon dioksida (CO2) dan 50.000 penerbangan per tahun.
Menurut koalisi kelompok lingkuan hidup, 11 rute udara bisa digantikan dengan perjalanan kereta api sehingga mengurangi emisi karbon hingga hampir 10 persen.
Larangan penerbangan jangka pendek dapat kritik
Namun demikian, partai oposisi PP dan Vox menentang larangan penerbangan jarak pendek karena dianggap kurang kompetitif.
Anggota PP Guillermo Mariscal mengatakan bahwa cara ini hanya akan mengurangi emisi sebesar 0,06 persen, menurut data College of Aircraft Engineers (COIAE).
Seperti halnya kebijakan yang diterapkan di Perancis, jumlah penerbangan yang terkena dampak kebijakan ini bisa jadi sangat sedikit.
Baca juga:
- Musim Dingin, 1.400 Penerbangan di Amerika Serikat Dibatalkan
- Air Terjun Havasu di Grand Canyon Amerika Buka Kembali 1 Februari
- Tiket Garuda Indonesia Kini Bisa untuk Naik Etihad ke Amerika
Tahun lalu, COIAE menyampaikan pernyataan yang menyatakan ketidaksetujuannya terhadap rencana pengurangan penerbangan di bawah tiga jam.
Tertulis alasan bahwa “dalam menghadapi berkurangnya manfaat tersebut, kerugian yang akan ditimbulkan pada industri transportasi udara di Spanyol akan sangat besar."
Terkini Lainnya
- Fadli Zon Usulkan Ada "Omnibus Law" UU Kebudayaan
- 6 Tips Liburan Menyenangkan di Destinasi Wisata Alternatif
- 5 Tempat Wisata di Bandung saat Libur Natal dan Tahun Baru
- 5 Ide Liburan di Bogor saat Natal dan Tahun Baru
- Pergerakan Turis Domestik di Indonesia Capai 839 Juta hingga Oktober 2024
- Ada Pameran Wisata Golden Rama Extra 2024, Tawarkan Tur Destinasi Unik
- Reog Ponorogo Resmi Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO
- Jadi Destinasi Wisata Favorit Global 2024, Indonesia Punya 10 Tempat Favorit Libur Akhir Tahun
- Beli Tiket Kereta Api Lokal Hanya Bisa Online mulai 1 Januari 2025
- Cocok untuk Libur Akhir Tahun, Pantai Kelingking Jadi Pantai Terbaik di Asia pada 2024
- Masuk Daftar Tempat Wisata Alam Terbaik di Dunia, Berikut 4 Rekomendasi Wisata di Lombok untuk Libur Akhir Tahun
- Libur Akhir Tahun di Borobudur, Ini Cara Beli Tiketnya
- Museum Nasional Indonesia Rayakan Hari Disabilitas Internasional dengan Kampanye Pekan Inklusivitas
- 5 Tempat Wisata untuk Libur Natal dan Tahun Baru di Bandung
- 5 Wisata Ramah Anak Saat Libur Natal dan Tahun Baru di Bogor
- Air Terjun Banyunibo Wonogiri, Hidden Gem di Ujung Lembah Perbukitan
- 10 Wisata Gratis di Kota Ho Chi Minh Vietnam
- Rumah Adat Megalitik di Desa Wisata Tiworiwu, NTT
- PHRI Rencanakan Standar Green Hotel untuk Pariwisata Berkelanjutan
- Ngabuburit Gratis di Tangerang, Bisa Keliling Naik Bus Jawara