Tren "Revenge Travel" Turun Drastis pada 2024
- Berdasarkan data Internasionale Tourismus-Borse (ITB) Berlin, yang diselenggarakan pada 5-7 Maret 2024, fenomena revenge travel atau wisata sebagai bentuk balas dendam, diprediksi menurun drastis pada 2024.
"Tahun 2024 fenomena revenge travel akan secara drastis menurun. Tidak ada lagi revenge travel seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno, di Gedung Sapta Pesona, Senin (18/3/2024).
Baca juga:
Tren Wisata 2024: Asia Tenggara Laris Dikunjungi Turis China
Tren Slowcation Diprediksi Banyak Dicari Tahun Depan, Apa Itu?
Lebih lanjut disampaikan bahwa industri pariwisata global diproyeksikan akan kembali pulih pada 2025.
"Isu-isu terkait dengan geopolitik, perlambatan ekonomi, inflasi, ini baru akan selesai pada 2025. Di situlah target kepulihan dari industri pariwisata," katanya.
Sebelumnya, dikutip dari artikel yang tayang (27/4/2022), tren revenge travel atau revenge tourism muncul setelah pembatasan perjalanan selama dua tahun akibat pandemi Covid 19.
Baca juga: Usai Pandemi Muncul Fenomena Revenge Traveler, Apa Itu?
Sesuai namanya, fenomena ini disebut sebagai bentuk "balas dendam" dari orang-orang yang terpaksa menjalani isolasi, karantina, dan pembatasan karena kebijakan yang berlaku.
Menambahkan dari artikel (13/4/2023), Head Australia VFS Global Kaushik Ghosh mengatakan bahwa salah satu bentuk "balas dendam" yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia yaitu melakukan perjalanan wisata ke luar negeri.
Keyakinan Kaushik mengenai hal ini berangkat dari angka pemohon visa asal Indonesia pada 2022 yang meningkat enam kali lipat dibanding jumlah pemohon visa pada 2021.
Merujuk pada data VFS Global, tercatat setidaknya ada lima negara yang menjadi destinasi utama para pemohon visa asal Indonesia pada 2023. Di antaranya yaitu Arab Saudi, Belanda, Inggris, Jepang, dan Swiss.
Baca juga:
Terkini Lainnya
- Buron Interpol Ditangkap karena Tertolak Autogate Bandara di Bali
- 5 Tips ke Pemandian Air Hangat Banyu Alam Dieng, Datang Pagi
- 5 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Ada yang di Dalam Stasiun
- Desa Wisata Rhepang Muaif, Bisa Lihat Burung Cendrawasih khas Papua
- Air Mancur Trevi Fountain di Roma Italia Akan Terapkan Tiket Masuk
- Citilink Beri Promo 10.10, Ada Diskon hingga Rp 410.000
- 5 Aktivitas di Stasiun Gambir, Bisa Relaksasi dan Mandi
- Cara Parkir Inap di Stasiun Gambir, Tarif mulai Rp 3.000
- Cara ke Stasiun Gambir Naik TransJakarta, KRL, dan Angkot
- Hanya Hari Ini, DAMRI Beri Diskon Tiket 10 Persen untuk Semua Rute
- 5 Fasilitas di Stasiun Gambir, Ada Penyewaan Power Bank hingga Kursi Pijat
- 3 Tips Memilih Jasa "Open Trip" Naik Gunung dari APGI, Pemula Wajib Tahu
- Wisata ke Taman Bukit Baru Pangkalpinang, Bisa Ajak Anak Mengenal Pohon
- Emirates Larang Pager dan Walkie-Talkie Selama Penerbangan, Kenapa?
- 7 Tips Memaksimalkan Hari Terakhir Liburan, Pilih Aktivitas Santai
- Lembah Nirwana Kendal: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka
- KAI Optimis Dorong 4,2 Juta Pergerakan ke Jakarta pada Libur Lebaran 2024
- 6 Tips Tidur di Pesawat Jarak Jauh, Pastikan Nyaman dan Nyenyak
- Wisatawan Bisa Main Kano di Kali Sipon Tangerang Setiap Akhir Pekan
- Mengenal Bregada, Prajurit Pengawal Keraton Surakarta