pesonadieng.com

Jumlah Pesawat Indonesia Masih Belum Bertambah sejak Pandemi Covid-19

Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia.
Lihat Foto

JAKARTA, - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan bahwa kapasitas penerbangan Indonesia saat ini belum pulih seperti prapandemi Covid-19.

"Sebelum pandemi, kita punya 700 pesawat, sekarang di angka 400 lebih. Kita ada di sekitar 65 persen," kata Sandiaga ketika ditemui media usai program The Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (26/3/2024).

Ia mengatakan, tahun ini seharusnya jumlah pesawat di Indonesia mencapai 70 persen dari total pesawat sebelum pandemi.

Bila membandingkan dengan negara-negara lain, Sandiaga mengaku bahwa Indonesia masih tertinggal soal jumlah pesawat.

"Sementara di kawasan lain, sudah 90-100 persen (jumlah pesawat). Malah sudah ada yang melebihi angka sebelum pandemi," ungkap Sandiaga.

"Jadi PR kita besar, menjawab pertanyaan kenapa harga tiket pesawat mahal," tambah dia.

Baca juga:

Ketua Bappilu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (13/3/2024). / Tatang Guritno Ketua Bappilu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (13/3/2024).

Terbaru, Sandiaga menyampaikan pada Presiden Joko Widodo mengenai perlunya langkah kolaboratif sebagai solusi tiket pesawat mahal.

Misalnya, program block seat yang diterapkan pada rute penerbangan Indonesia Timur untuk menekan harga tiket pesawat akibat minimnya jumlah kursi.

Lebih lanjut, Sandiaga menyampaikan bahwa sejumlah maskapai penerbangan menambah rute dan pesawatnya.

"Sudah kita lakukan beberapa terobosan dan alhamdulilah Pelita Air sudah nambah jumlah pesawatnya, TransNusa juga sudah menambah jumlah pesawatnya, dan maskapai baru untuk menambah jumlah ketersediaan kursi pesawat kita," pungkas Sandiaga.

Baca juga:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat