Banyak Turis Asing Berulah di Bali, Kemenparekraf Hati-hati Beri Masukan VoA
- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menerapkan prinsip kehati-hatian dalam merekomendasi evaluasi pemberian fasilitas keimigrasian visa saat kedatangan atau Visa on Arrival (VoA) imbas banyaknya warga negara asing bermasalah.
“Kebijakan itu memberi dampak. Jadi itu kami hati-hati,” kata Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini dikutip dari Antara, Rabu (12/6/2024).
Menurut Marthini, kebijakan evaluasi VoA berada di ranah Direktorat Jenderal Imigrasi. Sementara Kemenparekraf tugasnya memberikan masukan.
Ia menjelaskan dalam menangani WNA bermasalah itu, Kemenparekraf menekankan penegakan hukum yang tegas dijatuhkan kepada orang asing tersebut.
Baca juga:
- Turis India Cekcok dengan Sopir di Bali, Kemenparekraf: Pesan Taat Aturan Harus Digencarkan
- WNA di Bali 38 Kali Pesan Makanan Pakai Bukti Transfer Palsu, Korban Rugi Rp 29,8 Juta
Kemenparekraf harus menghitung kelebihan dan kekurangan apabila VoA dievaluasi dan tentunya, lanjut Marthini, berkemungkinan melahirkan pro dan kontra.
Ada pun upaya yang dilakukan di antaranya edukasi baik kepada pelaku usaha hingga kepada wisatawan asing utamanya terkait tata tertib selama berada di destinasi wisata.
Selain itu, menggandeng pemangku kebijakan terkait di antaranya imigrasi, perhotelan dan maskapai penerbangan hingga melakukan penegakan hukum.
“Jika (WNA) melanggar, ada penegakan hukum yang tegas,” ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan data Kemenkumham Bali selama Januari hingga 7 Juni 2024, sebanyak 135 WNA dari 41 negara di dunia sudah dideportasi dari Bali.
Dari jumlah itu sepuluh negara paling banyak dideportasi berasal dari Australia sebanyak 18 orang, kemudian Rusia (17), Amerika Serikat (14), Inggris (8), Iran (6), Tanzania (6), Ukraina, Jepang dan Jerman masing-masing lima orang serta Italia (4).
Baca juga:
- Kisah Vila di Ubud Bali Tetap Bertahan Saat Pandemi, Ganti Target Tamu
- Ada Rencana Penerbangan Langsung Rusia-Bali pada Musim Libur 2024
Ada pun pelanggaran yang dilakukan di antaranya melebihi masa tinggal, eks narapidana, pelanggaran adat hingga tidak menaati peraturan undang-undang.
Selama 2023, sebanyak 340 WNA dideportasi atau meningkat dibandingkan 2022 yang mencapai 188 WNA diusir dari Bali.
Jumlah WNA bermasalah tersebut memang kecil dibandingkan jumlah wisatawan asing yang berkunjung di Bali.
Mengingat ulah WNA bermasalah itu kerap viral di media sosial sehingga menyedot perhatian masyarakat.
Ada pun kunjungan turis asing pada 2023 di Bali mencapai 5,2 juta orang dan pada 2024 ditargetkan mencapai 7 juta orang.
Realisasi pada 2023 itu belum mencapai periode sebelum pandemi COVID-19 yang pada 2019 mencapai 6,4 juta orang wisatawan mancanegara.
Baca juga:
Terkini Lainnya
- 11,5 Juta Turis Asing Kunjungi Indonesia hingga Oktober 2024
- 13 Kantor Imigrasi di Indonesia Kini Hanya Terima Permohonan E-Paspor
- Imigrasi Promosi Golden Visa Indonesia di Konferensi Internasional di Singapura
- Picu Keributan, Penumpang di Pesawat Dilakban
- Pura Hindu Pertama di Belanda Diresmikan, Seperti Apa?
- Nikmati Liburan Akhir Tahun di Berbagai Destinasi Wisata Gratis Kota Paris Van Java
- Masuk Daftar Kota Terbaik Dikunjungi 2024, Jakarta Punya Destinasi Menarik untuk Libur Akhir Tahun
- Sumba Jadi Destinasi Terbaik Dikunjungi 2024, Tempat Tepat untuk Libur Akhir Tahun
- Dulu Viral karena Keindahannya, Pantai Wonogoro Malang Kini Rusak akibat Banjir
- Daya Tarik Wisata dan Budaya Polinesia, Jadi Inspirasi Latar Film Moana
- Janji-janji Maskapai Turunkan Harga Tiket Pesawat Domestik
- 2 Bayi Harimau, 1 Bayi Owa, dan 2 Bayi Penguin Lahir di Taman Safari Indonesia
- Wisata Gratis di Yogya, Indahnya Hamparan Sawah Berlatar Perbukitan Menoreh
- 15 Cara Cegah Sakit Saat Liburan Nataru yang Masih Musim Hujan
- Apa Itu Prasasti Pucangan dan Mengapa Begitu Penting bagi Indonesia?
- Video Mapping House Of Dragon di Kota Tua Jadi Rangkaian Acara HUT Jakarta
- Kisah Vila di Ubud Bali Tetap Bertahan Saat Pandemi, Ganti Target Tamu
- Tips Atasi Sakit Saat Penerbangan Panjang, Minum Obat Sebelumnya
- Taman Nukila Ternate: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka
- Pemandian Air Panas Lejja: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka 2024