Sejarah Gedung AA Maramis di Jakarta, Dikenal sebagai Istana Daendels
JAKARTA, - Sekitar tahun 1800-an, Gubernur Jenderal H. W. Daendels memutuskan memindahkan pusat Kota Batavia (saat ini Jakarta), yang dirasa sudah tak layak huni, ke kawasan baru bernama Weltevreden.
"Karena waktu itu di dalam tembok Kota Batavia ada banyak sekali penyakit, ada malaria, kolera," tutur pemandu Endang Teguh Pramono saat tur "Palais Van Daendels en Omstreken" dari Eat Chat Walk x Jakarta Good Guide, Sabtu (15/6/2024).
Baca juga: Suramnya Istana Megah Daendels di Depan Lapangan Banteng
Ia melanjutkan, Istana Gubernur Jenderal di Weltevreden pun lantas didirikan mulai tahun 1809, meskipun tadinya direncanakan dibangun dekat daerah yang saat ini menjadi Bogor.
Setidaknya ada tiga arsitek yang terlibat, dengan nama-nama yang terkenal adalah J. Tromp dan J. C. Schulze.
Pembangunan istana yang juga dikenal sebagai Paleis van Daendels ini rampung pada tahun 1828 saat kepemimpinan Gubernur Jenderal L. P. J. du Bus de Gisignies.
Meskipun hingga saat ini bangunan tersebut dikenal sebagai Istana Daendels, sesungguhnya Daendels tidak sempat menempati atau bahkan menyaksikan bangunan berdesain Indies Empire ini rampung didirikan.
Sebab, Daendels keburu dipanggil Napoleon Bonaparte untuk perang Waterloo. Pemimpin pembangunan Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan ini pun meninggal sekitar tahun 1818.
Baca juga: Perancis Pernah Kuasai Hindia Belanda Lewat Daendels
Lokasi Istana Daendels saat ini
Istana Daendels masih bisa dilihat hingga saat ini karena telah menjadi Gedung A.A. Maramis di dalam kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat.
Dilansir dari laman Kementerian Keuangan, Sabtu (22/6/2024), pada tahun 2023, gedung cagar budaya ini diserahkelolakan ke Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), Badan Layanan Umum (BLU) di Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN).
Bangunan ini terletak di belakang Lapangan Banteng. Sisi belakang Monumen Pembebasan Irian Barat pun terlihat dari salah satu jendela bangunan.
Baca juga:
Terkini Lainnya
- 4 Rekomendasi Destinasi Wisata untuk Liburan Hemat Akhir Tahun
- Jagat Satwa Nusantara TMII Gelar Kampanye Save Wildlife, Save The Future
- Candi Gedongsongo Semarang Jadi Favorit Turis Asing Penumpang Kapal Pesiar
- Jadwal DAMRI Bandara Kualanamu ke Medan Fair Terbaru, mulai 04.00 WIB
- Sejarah Reog Ponorogo yang Masuk Warisan Budaya Takbenda UNESCO
- 4 Tips Cerdas Hemat Budget Liburan ke Luar Negeri
- Kebaya Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO
- 7 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Liburan ke Italia
- Fadli Zon Usulkan Ada "Omnibus Law" UU Kebudayaan
- 6 Tips Liburan Menyenangkan di Destinasi Wisata Alternatif
- 5 Tempat Wisata di Bandung saat Libur Natal dan Tahun Baru
- 5 Ide Liburan di Bogor saat Natal dan Tahun Baru
- Pergerakan Turis Domestik di Indonesia Capai 839 Juta hingga Oktober 2024
- Ada Pameran Wisata Golden Rama Extra 2024, Tawarkan Tur Destinasi Unik
- Reog Ponorogo Resmi Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO
- Gunung Bromo Kebakaran 19 Juni 2024, Wisata Tetap Buka
- Panduan Naik Kapal Pesiar Resorts World One, Wajib Bawa Paspor
- Kapal Pesiar Resorts World One Ingin Berlayar Lagi dari Jakarta
- Tingkatkan Kunjungan Wisman, Mantan Menteri Pariwisata Usul Bebas Visa Kunjungan
- Taman Lalu Lintas: Lokasi, Harga Tiket Masuk, dan Jam Buka