pesonadieng.com

Eropa Dilanda Musim Panas Ekstrem, Pariwisata Terdampak

Ilustrasi panas suhu Bumi.
Lihat Foto

- Musim panas di Eropa tahun 2024 ini makin membara akibat krisis iklim yang mengintensifkan gelombang panas dan kebakaran hutan. 

Seperti yang dialami oleh Mary Beth Walsh, seorang warga Texas yang tumbuh besar di Dallas, Amerika Serikat (AS). Ia sebenarnya terbiasa dengan suhu tinggi. 

Namun dalam kunjungan ke Athena, Yunani pada pertengahan Juni 2024 bersama teman-temannya, ia menghadapi suhu 37 derajat Celsius yang tidak tertahankan.

Baca juga: BMKG Ungkap Cuaca Perkotaan Makin Panas karena Urban Heat Island, Apa Itu?

"Sebenarnya saya tidak tahu tentang panas yang sedang terjadi sampai kami sampai di sana, yang cukup mengejutkan," ujarnya dilansir dari CNN Travel. 

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh (@kompascom)

Meskipun sering bercanda tentang toleransinya terhadap panas yang tinggi, apartemen tempat dia menginap ternyata tidak dilengkapi AC. Suhu pada siang hari juga terlalu tinggi untuk menjelajahi kota dengan berjalan kaki.

Dampak pada industri pariwisata

Musim panas membara akibat krisis iklim telah menjadi kenyataan untuk dihadapi banyak wisatawan yang merencanakan liburan ke negara-negara Mediterania yang lebih panas. 

Minat untuk mengunjungi negara-negara tersebut menurun pada tahun 2023 akibat gelombang panas dan kebakaran hutan yang memecahkan rekor dengan destinasi yang lebih sejuk menjadi semakin populer, kata para ahli.

Baca juga: Studi Tunjukkan Bagaimana Panas Ekstrem Pengaruhi Kesehatan Kandungan

Panas ekstrem ini memiliki potensi untuk makin mendorong pergeseran wisatawan ke utara yang lebih sejuk.

Industri pariwisata dan wisatawan perlu menyesuaikan diri dengan dampak iklim yang semakin meningkat. 

Ini menjadi isu yang lebih besar bagi negara-negara di Eropa selatan yang mengandalkan pariwisata untuk meningkatkan perekonomian mereka.

Ilustrasi cuaca panas.SHUTTERSTOCK Ilustrasi cuaca panas.

Pengaruh perubahan iklim terhadap tempat tujuan liburan turis akan memiliki dampak serius bagi beberapa negara yang sangat bergantung pada pendapatan dari wisatawan mereka.

Di Yunani, sektor pariwisata menyumbang hampir 41 miliar dollar AS atau sekitar 20 persen dari seluruh ekonomi negara, menurut World Travel and Tourism Council.

Baca juga: 5 Masalah Kesehatan yang Meningkat saat Cuaca Panas

Sementara di Italia yang peringatan tingkat tiga untuk panas telah dikeluarkan untuk kota-kota seperti Roma, Perugia, dan Palermo, sektor pariwisata menyumbang 10 persen perekonomian seluruh negeri dengan satu dari delapan pekerjaan terkait dengan industri ini.

Para wisatawan di Eropa selatan disarankan untuk beradaptasi sebelum melakukan aktivitas fisik yang berat di bawah terik matahari.

Peningkatan populasi nyamuk

Selain panas ekstrem, perubahan iklim juga mempengaruhi munculnya populasi nyamuk pembawa penyakit ke wilayah-wilayah baru di Eropa, menurut European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat