pesonadieng.com

Pengalaman ke Penjara Bawah Tanah di Museum Fatahillah di Kota Tua

Ruang penjara bawah tanah perempuan di Museum Sejarah Jakarta, Kota Tua.
Lihat Foto

JAKARTA, - Gedung putih ikonis Museum Sejarah Jakarta di Kota Tua, Jakarta Barat, dulunya menjadi balai kota pada zaman Hindia Belanda.

Bangunan yang dikenal luas sebagai Museum Fatahillah ini menyimpan segudang cerita sejarah di tiap sekat ruangnya, termasuk penjara bawah tanah.

Baca juga: Travel Walking Tour Perdana, Jelajah Kota Tua hingga Hotel Santika

Bila masuk dari pintu depan museum, lokasi ruang penjara bawah tanah akan ditemukan saat hampir selesai menjelajahi tempat bersejarah ini.

Penjara bawah tanah antara laki-laki dan perempuan dipisah. Letaknya tidak terlalu berdekatan.

Penjara bawah tanah khusus laki-laki berada di balik dinding luar Museum Sejarah Jakarta, berderatan satu dan lainnya. Saat ini letaknya di belakang patung Hermes. 

Baca juga: 4 Aktivitas di Museum Fatahillah, Masuk Penjara Bawah Tanah

Penjara bawah tanah di Museum Fatahillah.DOK. KOMPAS.COM/ SUCI WULANDARI PUTRI CHANIAGO Penjara bawah tanah di Museum Fatahillah.

"Ada tujuh sel penjara laki-laki. Satu sel itu isinya bisa sampai 50 orang, sempit tempatnya," kata pemandu dari Wisata Kreatif Jakarta, Ira Latief saat Travel Walking Tour, Minggu (30/6/2024).

Ukuran tiap sel penjara sama. Tidak terlalu tinggi, sekitar 150-160 sentimeter, sedangkan panjang dan lebarnya masing-masing tak sampai 10 meter. Pengunjung bisa memasuki sel, tapi harus menunduk.

Penjara laki-laki yang kosong ini tampak gelap, meski dikunjungi pada siang hari ketika cuaca masih terik.

Sulit untuk melihat isi dalam penjara, yang sebenarnya kosong. Hanya ada sejumlah bola berat besar atau canon ball di dalamnya.

"Dulu, kaki para tawanan itu diikat dengan canon ball itu. Mereka buang air kecil juga di dalam sini. Jadi, banyak tawanan yang sebelum diadili, sudah meninggal duluan," jelas Ira.

Salah satu orang yang ditawan di ruang penjara laki-laki tersebut adalah Untung Suropati, sebelum kabur dan menjadi buronan.

Baca juga:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat