5 Spot Wisata Travel Walking Tour, Ada Museum Wayang

JAKARTA, - Mulai dari Museum Sejarah Jakarta hingga melipir ke tempat wisata lainnya, acara Travel Walking Tour berlangsung sekitar lima jam pada Minggu (30/6/2024) lalu.
Program baru Travel ini mengajak para pembaca untuk mengetahui lebih dalam seputar sejarah Jakarta.
Sebanyak 20 peserta yang mengikuti tur ini berkumpul di area Taman Fatahillah mulai pukul 09.00 WIB.
Selanjutnya, pemandu Travel Walking Tour mengajak peserta berkeliling lima spot wisata berikut ini.
Baca juga: Travel Walking Tour Perdana, Jelajah Kota Tua hingga Hotel Santika
Tempat wisata Travel Walking Tour
1. Museum Sejarah Jakarta
Museum Sejarah Jakarta menjadi tempat wisata bersejarah pertama yang dijajaki saat tur berlangsung.
Dikenal sebagai Museum Fatahillah, museum ini mulanya bangunan balai kota Batavia, sebelum berganti nama menjadi Jakarta, pada zaman pemerintahan Belanda.
Banyak koleksi asli maupun replika peninggalan masyarakat Belanda, juga ilustrasi tokoh sejarah masa pemerintahan Belanda.

"Nah, ini, Petrus van der Parra, (gambar) salah satu gubernur jendral yang paling berkuasa dan paling korup," kata Ira Latief, pemandu dari Wisata Kreatif Jakarta saat memimpin Travel Walking Tour, sembari menjelaskan koleksi Museum Sejarah Jakarta, Minggu (30/6/2024).
Selain melihat-lihat koleksi sejarah dengan penjelasan Ira, peserta tur juga diajak mampir ke penjara bawah tanah di Museum Sejarah Jakarta.
Baca juga: Pengalaman ke Penjara Bawah Tanah di Museum Fatahillah di Kota Tua
2. Acaraki

Usai berkeliling Museum Sejarah Jakarta, peserta tur mampir ke kafe jamu yang letaknya berada di samping museum tersebut.
Kafe bernama Acaraki ini berkapasitas cukup besar, memiliki ruangan ber-AC yang berisi kursi dan meja. Jadi, peserta bisa istirahat sejenak sebelum melanjutkan tur.
Acaraki merupakan sebutan untuk peracik jamu. Acaraki Jamu sendiri menjual berbagai menu jamu kekinian, baik dalam kondisi hangat maupun dingin.
"Kafe ini berdiri pada 2018, bermula dari ide si pemilik yang melihat anak muda kurang mengenal jamu karena dianggap pahit," ujar Ira saat menjelaskan latar belakang Acaraki.
Uniknya, Acaraki memakai peralatan ala kafe kopi, seperti grinder, rockpresso, dan french press untuk membuat jamu.
Tiap peserta mendapatkan satu Golden Yoghurt, minuman jamu kunyit asam dengan tambahan yogurt yang disajikan dingin.
Baca juga: Intip Pembuatan Jamu Kekinian di Acaraki, Pakai Metode Espreso
Terkini Lainnya
- Harapan Pelajar SMK: Perpusnas Harus Tetap Buka di Akhir Pekan
- Jadwal KA Batavia 2025, Pilihan Baru Perjalanan ke Yogyakarta dan Solo
- Perpusnas Batal Tutup Hari Minggu, Pengunjung Antusias Healing Gratis
- Seabad Pramoedya Ananta Toer, Ini Lokasi Rumah Masa Kecilnya di Blora
- KAI Tutup 8 Perlintasan Sebidang Selama Januari 2025, Masyarakat Diminta Tidak Membukanya Kembali
- Spot Gowes Syahdu di Hong Kong, Bendungan Plove Cove Reservoir
- Beda Kursi Pesawat Kelas Ekonomi, Premium Ekonomi, dan Bisnis
- Goa Safar Wadi di Pamijahan Tasikmalaya, Konon Tembus ke Mekkah
- Museum Sangiran, Lorong Waktu Jejak Peradaban Nenek Moyang Bangsa Indonesia
- Festival Blora Seabad Pramoedya Ananta Toer, Peringati 100 Tahun Lahirnya Sang Maestro
- Kebersihan, Kunci Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan dan Tingkatkan Daya Saing Wisata
- Keamanan Wisata Bali jadi Sorotan, Kemenpar Dorong Tambah Jumlah Polisi Pariwisata
- Capaian 100 Hari Kerja Kemenpar, Sukses Jaga Pertumbuhan Sektor Pariwisata
- 20 Destinasi Wisata Ambon: Dari Pantai Eksotis hingga Sejarah Kolonial
- Cara Menuju Wisata Air Putri Waiyoho, Destinasi Menyegarkan di Maluku
- Ada Promo Scoot untuk Juli 2024, Tarif mulai Rp 400.000
- 2 Area Bermain Anak Hadir di Bandara Soekarno-Hatta, Ada T-Rex
- Harga Tiket Pesawat Jakarta-Bali per Juli 2024, mulai Rp 890.000
- Ajak Anak Mendaki untuk Isi Liburan Sekolah, Simak Tipsnya...
- 7 Gunung Ramah Anak di Jawa Tengah, Ajak Buah Hati Bertualang