pesonadieng.com

12 Tempat Wisata Sejarah di Kota Tua, Bukan Cuma Museum Fatahillah

Kota Tua Jakarta Sebelum Covid-19.
Lihat Foto

Kawasan Kota Tua Jakarta jarang sepi pengunjung dari hari ke hari, apalagi saat akhir pekan.

Kota Tua menyimpan banyak tempat wisata yang sarat akan sejarah Jakarta pada zaman pemerintahan Belanda.

Bangunan ikonis sekitar Kota Tua kini mayoritas dijadikan museum dengan cerita sejarah berbeda-beda, tetapi masih berhubungan.

Selain tiket masuk tempat wisata Kota Tua yang terjangkau, kawasan ini juga mudah diakses dengan transportasi umum, seperti KRL, TransJakarta, dan JakLingo.

Baca juga: Travel Walking Tour Perdana, Jelajah Kota Tua hingga Hotel Santika

Perlu diingat, hampir semua tempat wisata sejarah di Kota Tua Jakarta tutup setiap Senin. Selengkapnya, simak 12 tempat wisata bersejarah di Kota Tua Jakarta berikut ini.

1. Museum Sejarah Jakarta

Begitu tiba di Kota Tua Jakarta, gedung putih besar Museum Fatahillah mudah dikenali dari jarak jauh.

Meski populer dengan nama Museum Fatahillah, spot wisata ini memiliki nama resmi Museum Sejarah Jakarta.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Isi Museum Sejarah Jakarta meliputi barang-barang peninggalan pemerintahan Belanda, saat Jakarta masih disebut sebagai Batavia.

Museum Sejarah Jakarta merupakan balai kota Batavia yang menyimpan mebel, ilustrasi tokoh sejarah, hingga ruang penjara bawah tanah.

"Kalau sekarang, melihat Kota Tua dari lantai atas Museum Sejarah Jakarta, pemandangannya memang indah, tetapi zaman dulu, ini adalah spot terbaik bagi para Gubernur Jenderal untuk menyaksikan hukuman pancung," jelas Ira Latief, pemandu dari Wisata Kreatif Jakarta saat memimpin Travel Walking Tour pada Minggu (30/6/2024). 

Baca juga: Panduan Wisata ke Museum Fatahillah 2023, Jam Buka hingga Harga Tiket

Harga tiket masuk Museum Sejarah Jakarta:

  • Pelajar: Rp 2.000
  • Mahasiswa: Rp 3.000
  • Dewasa: Rp 5.000

2. Museum Wayang

Tak jauh dari pintu masuknya, jejeran etalase berisi wayang sudah menyambut pengunjung museum.

Beragam boneka tersimpan rapi di balik etalase dalam Museum Wayang, seperti wayang golek, unyil, si gale-gale, wayang kulit, hingga boneka dari luar negeri.

Boneka tersebut bukan hanya sebagai pajangan, melainkan banyak difungsikan untuk kegiatan tertentu, seperti kedukaan saat meninggal atau sebagai hiburan.

Boneka kayu di Museum Wayang Kota Tua Jakarta./Krisda Tiofani Boneka kayu di Museum Wayang Kota Tua Jakarta.

Meski kini dipenuhi banyak boneka dari berbagai negara, berdasarkan sejarahnya, dulu, gedung Museum Wayang merupakan gereja.

"Ini adalah gereja pertama di Batavia. Dulu, di gereja kuno biasanya ada makam orang penting, makanya di sini ada banyak makam juga," ujar Ira.

Salah satunya, makam Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen, tokoh Belanda sekaligus pendiri Kota Batavia.

Baca juga: 5 Spot Wisata Travel Walking Tour, Ada Museum Wayang

Harga tiket masuk Museum Wayang:

  • Pelajar: Rp 5.000
  • Mahasiswa: Rp 5.000
  • Dewasa: Rp 10.000-15.000

3. Toko Merah

Seperti namanya, bangunan ini berwarna kontras dibandingkan dengan gedung-gedung sekitarnya.

Bangunan Toko Merah di kawasan Kota Tua JakartaShutterstock/Randy Fahmi Tisna K Bangunan Toko Merah di kawasan Kota Tua Jakarta

Ira mengatakan, Toko Merah merupakan bekas tempat tinggal Gubernur Jenderal Kota Batavia kala itu.

"Di sana juga pernah terjadi pembantaian orang Tionghoa oleh orang Belanda. Sekitar 20.000 orang meninggal hanya dalam beberapa hari," jelas Ira.

Baca juga: Sejarah Toko Merah yang Ikonis di Kota Tua Jakarta, Kini Jadi Kafe

Kini, Toko Merah berubah fungsi menjadi kafe estetik. Sebelumnya, bangunan ini juga sempat dijadikan toko kelontong sejak dibeli oleh warga Tionghoa.

4. Kanal Kota Tua

Kanal Kota Tua berada persis di seberang Toko Merah. Area ini juga sarat dengan sejarah zaman pemerintahan Belanda.

Kawasan Kanal Kota Tua Jakarta./Krisda Tiofani Kawasan Kanal Kota Tua Jakarta.

Kali besar di tengah jembatan lebar merupakan jalur perdagangan melalui kapal-kapal dagang orang Belanda saat itu.

Baca juga: Pengalaman ke Penjara Bawah Tanah di Museum Fatahillah di Kota Tua

Kini, Kanal Kota Tua dijadikan salah satu spot foto instagramable, sekaligus jembatan budaya karena sering difungsikan sebagai latar pertunjukkan budaya pada sore hari.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat