pesonadieng.com

Kota-kota di Eropa Berjuang Kurangi Kunjungan Kapal Pesiar, Dampak Pencemaran dan Overtourism

Ilustrasi kapal pesiar.
Lihat Foto

- Kota-kota Eropa yang menghadapi masalah overtourism, tengah berusaha mengurangi kunjungan kapal pesiar yang membawa emisi dan jutaan penumpang.

Dikutip dari laman Euronews (13/5/2024), setiap tahun lebih dari 20 juta penumpang melakukan perjalanan menggunakan kapal pesiar. Sebelum pandemi, angka ini bahkan lebih tinggi, mencapai sekitar 30 juta penumpang.

Saat jumlah penumpang kembali mendekati angka pra-pandemi, banyak pelabuhan di Eropa kini malah mempertimbangkan untuk melarang masuk kapal pesiar dengan alasan lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Baca juga: Kapal Pesiar Mewah Arab Saudi Berlayar, Tamu Dilarang Bawa Alkohol

Pada tahun 2022, sebanyak 218 kapal pesiar yang beroperasi di Eropa mengeluarkan lebih dari empat kali lipat lebih banyak gas belerang daripada semua mobil di benua ini, menurut Transport & Environment.

LSM ini menemukan bahwa polutan udara beracun dari kapal-kapal ini sekarang lebih tinggi daripada sebelum Covid-19.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh (@kompascom)

Jutaan penumpang yang mereka bawa ke kota-kota Eropa setiap tahun, juga menimbulkan masalah bagi penduduk setempat.

Venesia cegah kapal pesiar masuk

Pada tahun 2021, Venesia melarang kapal pesiar besar berlabuh. Kerusakan di laguna yang bersejarah, membuat UNESCO mengancam akan memasukkan Venesia dalam daftar kota yang terancam punah, kecuali kapal-kapal ini dilarang secara permanen.

Mereka berpendapat bahwa kapal-kapal besar ini menyebabkan polusi dan merusak fondasi kota yang sudah menderita banjir secara rutin.

Baca juga: 5 Tips Pertama Kali Ikut Perjalanan dengan Kapal Pesiar

Larangan ini berarti kapal pesiar besar dan kapal kontainer tidak lagi bisa masuk ke kanal Giudecca Venice.

Upaya untuk menghentikan kapal-kapal besar sudah pernah dilakukan sebelumnya dengan legislasi sebelumnya dibatalkan.

Ilustrasi Venesia di Italia.Dok. Unsplash/Henrique Ferreira Ilustrasi Venesia di Italia.

Namun, tekanan meningkat ketika pada tahun 2019 saat kapal pesiar menabrak pelabuhan di Vesia, melukai lima orang.

Namun kenyataannya, mencegah kapal-kapal besar masuk Venesia ternyata lebih rumit daripada yang mungkin terlihat pada awalnya.

Baca juga: Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tanpa adanya pelabuhan baru di luar laguna kota untuk kapal-kapal pesiar, banyak kapal masih berlabuh di sana setelah larangan diberlakukan.

Kota-kota Eropa lain yang larang kapal pesiar

Kota Balearic Palma de Mallorca di Spanyol juga membatasi kembali kapal pesiar yang pertama kali diberlakukan pada tahun 2022.

Ini akan membuat hanya tiga kapal yang diizinkan berlabuh setiap hari dengan hanya satu diizinkan memiliki kapasitas lebih dari 5.000 penumpang.

Playa de Palma (Palma de Mallorca) di Spanyol, surga bagi para penyuka pesta. Sejumlah restoran di sana melarang tamu dengan jersey sepak bola dan pakaian renang untuk mengurangi tamu pemabuk.WIKIMEDIA COMMONS/Оливера Playa de Palma (Palma de Mallorca) di Spanyol, surga bagi para penyuka pesta. Sejumlah restoran di sana melarang tamu dengan jersey sepak bola dan pakaian renang untuk mengurangi tamu pemabuk.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat