pesonadieng.com

Punya Banyak Situs Rohani, Flores Ditargetkan Jadi Destinasi Wisata Religi Katolik

Perarakan Patung Bunda Mari saat pergelaran festival Golo Koe di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat
Lihat Foto

LABUAN BAJO - Selain memiliki wisata alam yang indah, Pulau Flores juga kaya akan situs wisata rohani.

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) pun menargetkan Pulau Flores sebagai destinasi utama wisata religi Katolik di Indonesia.

BPOLBF telah berkoordinasi dan berkolaborasi bersama para pemangku kepentingan di Wilayah Keuskupan Agung Ende, Keuskupan Larantuka, Keuskupan Maumere, Keuskupan Ruteng, Kevikepan Labuan Bajo, dan Dinas Pariwisata di 9 Kabupaten di Pulau Flores.

Baca juga: Flores Timur Kekurangan 15.000 Ton Beras Setiap Tahun, Ketergantungan Tinggi pada Daerah Lain

Pelaksana Tugas  (Plt.) Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh menyampaikan, Pulau Flores memiliki potensi wisata religi yang sangat kuat.

Wisata religi Katolik di Pulau Flores merupakan salah satu jenis wisata yang populer, terutama karena sejarah dan warisan gereja Katolik, serta inkulturasinya dengan budaya dan adat istiadat masyarakat setempat.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Menurut dia, tak kurang dari 2.710 Gereja Katolik tersebar di daratan Pulau Flores. Selain itu, terdapat biara tua dan bersejarah, situs Gua Maria yang menjadi tujuan ziarah umat Katolik, serta seminari-seminari menengah dan tinggi Katolik.

"Kita harapkan hal ini bisa menjadi satu modal untuk dapat kita skenariokan bersama ke sesuatu yang lebih konkret seperti penataan amenitas di sekitar pusat-pusat aktivitas wisata religi dan membuat peta perjalanan wisata," jelas Frans di Labuan Bajo, Senin (8/7/2024).

Wisata religi di Flores

Sementara itu,Direktur Puspas Keuskupan Ruteng, RD. Marthin Chen, menyampaikan, pada hakikatnya, manusia, religiusitas, dan pariwisata adalah hal yang saling terkait satu sama lain.

Sehingga wisata religi adalah sesuatu yang sangat mungkin untuk didorong dan dikembangkan terutama di Pulau Flores.

Foto: Tarian Liang Namang salah satu tarian khas Flores Timur yang dipertunjukan saat pegelaran festival Lewokluok.Serafinus Sandi Hayon Jehadu/ Foto: Tarian Liang Namang salah satu tarian khas Flores Timur yang dipertunjukan saat pegelaran festival Lewokluok.

Pariwisata sejatinya adalah ziarah untuk mengendus jejak Allah dalam keindahan alam ciptaan dan suka cita perjumpaan manusia.

"Seluruh sejarah napak tilas dan aktivitas spiritual ini merupakan kekayaan spiritual Katolik yang bisa kita gali untuk mendukung pengembangan wisata religi ziarah Katolik dan membantu tiap peziarah untuk menemukan jejak Allah dalam kehidupannya dan dalam kehidupan sekitar," kata Romo Marthin.

Romo Yakobus Donnisius Migo, Sekretaris Keuskupan Maumere mengatakan, banyak potensi wisata religi Katolik dari masing-masing keuskupan.

Baca juga: Lewat #BerbagiMusik, Dompet Dhuafa Gandeng J-Rocks dan Kopi Bajawa Flores Bagikan 30 Kado Yatim di Bogor

Kolaborasi berbagai pihak ke depannya juga diharapkan mendorong penciptaan event religi Katolik yang baru dengan karakter dan kekhasan daerah masing-masing yang memiliki pembeda satu dan yang lain dengan mengoptimalkan potensi-potensi lokal.

"Sehingga aktivitas ziarah pengunjung dapat berdampak bagi pertumbuhan perekonomian daerah karena ada peningkatan okupansi baik hotel maupun homestay, ada spending untuk makan dan minum, ada belanja oleh-oleh, dan juga penyelenggaraan kegiatan sosial masyarakat lainnya," imbuh dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat