pesonadieng.com

- Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia sepanjang Januari sampai Mei 2024 yakni mencapai angka 5,2 juta kunjungan (5.244.213 kunjungan).

"Tahun ini kita sudah memiliki 5.244.213 kunjungan wisatawan mancanegara, ini kita lihat datanya," kata Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Nia Niscaya dalam program The Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (8/7/2024).

Ia melanjutkan, kurang-lebih hampir 1,2 juta kunjungan pada bulan Mei. Ia berharap Mei-Juni jadi puncak kunjungan turis asing ke Indonesia, sehingga jumlah kunjungan akan lebih tinggi.

Baca juga: Serangan Siber PDN Tidak Mengganggu Arus Masuk Turis Asing

Lebih lanjut disampaikan bahwa capaian kunjungan wisman pada periode Januari sampai Mei 2024 meningkat 23,78 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, dengan capaian sekitar 4.236.670 kunjungan.

Sementara dibandingkan capaian kunjungan wisman pada bulan April, jumlah kunjungan wisman bulan Mei terpantau meningkat 7,36 persen.

 

 

 

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Selama periode ini, negara asal wisman yang banyak berkunjung ke Indonesia berasal dari Malaysia (17,47 persen), Australia (11,98 persen), Singapura (9,69 persen), Tiongkok (8,61 persen), dan India (7,08 persen).

"Pada bulan Januari sampai Mei itu fokus pasar (wisman) adalah Australia, Singapura, Malaysia, dan India," katanya.

Target kunjungan turis asing ke Indonesia 2024

Sebagai informasi, Kemenparekraf menargetkan akan mendatangkan sekitar 14,3 juta wisman ke Indonesia pada tahun 2024.

Baca juga: Batalnya Pajak Turis di Thailand

Dalam mencapai target ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga mengatakan, dibutuhkan adanya penambahan penerbangan.

SHUTTERSTOCK/SONY HERDIANA Ilustrasi wisatawan mancanegara di Seminyak, Bali.

"Target kunjungan wisman (pada 2024 sebesar) 9,5 sampai 14,3 juta, dan target pergerakan wisnus (pada 2024 sebesar) 1,25 miliar sampai 1,5 miliar, mustahil kita capai kalau tidak ada tambahan penerbangan," tutur Sandiaga, dikutip dari (23/12/2023).

Baca juga: Banyak Turis Asing Berulah di Bali, Akan Ada Penyaringan hingga Ancaman Deportasi

Maka dari itu, katanya, Kemenparekraf akan berkolaborasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam hal infrastruktur dan rute penerbangan.