Capaian Pergerakan Wisnus Turun 17,14 Persen pada Mei 2024
- Jumlah pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) pada bulan Mei 2024 terpantau sebesar 626,668. Angka ini terpantau turun 17,14 persen dibanding bulan lalu yang mencapai angka 756.320 pergerakan.
"Bulan Mei dibandingkan dengan April, turun sekitar 17,14 persen. (Pergerakan) wisnus memang tampaknya turun, tapi kalau dibandingkan tahun lalu 2023 bulan Mei, naik (sekitar 5,63 persen)," kata Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Nia Niscaya dalam program The Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (8/7/2024).
Sementara itu, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada bulan Mei 2024 mencapai angka 1,14 juta. Angka tersebut terpantau meningkat 7,36 persen dibanding bulan lalu, dengan capaian sekitar 1,1 juta kunjungan wisman.
Kata Nia, tren lebih banyak kunjungan wisman harus terus dijaga supaya devisa negara meningkat. Sementara pergerakan wisnus juga tetap ditingkatkan sebagai penggerak perekonomian.
Baca juga:
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta
5 Negara Asal Wisatawan Mancanegara yang Paling Banyak Berkunjung ke Indonesia
Dilansir dari laman resmi Badan Pusat Statistika (BPS), dengan capaian pergerakan wisnus pada Mei 2024, total pergerakan wisnus sepanjang Januari sampai Mei 2024 tercatat sebanyak 3.569.205.
Pada Mei 2024, distribusi perjalanan wisnus didominasi oleh perjalanan jalur udara sebesar 76,2 persen. Disusul oleh perjalanan jalur laut sebesar 15,9 persen, dan jalur darat 7,9 persen.
Sebagai informasi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menargetkan 1,2 sampai 1,5 miliar pergerakan wisatawan nusantara pada 2024.
Angka ini tidak jauh berbeda dengan target wisnus 2023 lalu, yakni sebesar 1,2-1,4 miliar pergerakan.
"Ini target yang termasuk susah dicapai, tetapi kalau kita berkolaborasi, saya yakin, kita bisa mencapai targetnya," kata Sandiaga, dikutip (27/2/2024).
Tingginya target kegiatan wisata di Indonesia ini, kata Sandiaga, memerlukan adanya adaptasi, kolaborasi, dan inovasi dari setiap daerah wisata.
Baca juga:
Terkini Lainnya
- Situs Patiayam Diusulkan Jadi Cagar Budaya Nasional
- 4 Rekomendasi Destinasi Wisata untuk Liburan Hemat Akhir Tahun
- Jagat Satwa Nusantara TMII Gelar Kampanye Save Wildlife, Save The Future
- Candi Gedongsongo Semarang Jadi Favorit Turis Asing Penumpang Kapal Pesiar
- Jadwal DAMRI Bandara Kualanamu ke Medan Fair Terbaru, mulai 04.00 WIB
- Sejarah Reog Ponorogo yang Masuk Warisan Budaya Takbenda UNESCO
- 4 Tips Cerdas Hemat Budget Liburan ke Luar Negeri
- Kebaya Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO
- 7 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Liburan ke Italia
- Fadli Zon Usulkan Ada "Omnibus Law" UU Kebudayaan
- 6 Tips Liburan Menyenangkan di Destinasi Wisata Alternatif
- 5 Tempat Wisata di Bandung saat Libur Natal dan Tahun Baru
- 5 Ide Liburan di Bogor saat Natal dan Tahun Baru
- Pergerakan Turis Domestik di Indonesia Capai 839 Juta hingga Oktober 2024
- Ada Pameran Wisata Golden Rama Extra 2024, Tawarkan Tur Destinasi Unik
- Total Kunjungan Wisman Januari-Mei 2024 Capai 5,2 Juta Orang
- Backpacker dengan Sepeda, Simak 3 Tips Bikepacking untuk Pemula
- 4 Tips Memilih Tas Gunung, Sesuai dengan Tinggi Tulang Belakang
- 2 Beda Tas Gunung Carrier Perempuan dan Laki-laki, Simak Sebelum Beli
- Punya Banyak Situs Rohani, Flores Ditargetkan Jadi Destinasi Wisata Religi Katolik