Baparekraf dan Bentara Budaya Gelar Kelas Ilustrasi dan Pengenalan NFT
- Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) menggelar kelas ilustrasi dan pengenalan Non Fungible Token (NFT).
Program Baparekraf Digital Innovation Lab (BEDIL) yang bekerja sama dengan Bentara Budaya ini diadakan selama satu bulan, mulai Rabu (10/7/2024) hingga Sabtu (10/8/2024).
"Kami melihat salah satu cara memanfaatkan kemajuan teknologi adalah dengan NFT ini. Memang saat ini aset crypto naik turun, tetapi kami berharap nilainya akan meningkat signifikan ke depan," kata Yuana Rochma Astuti, Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, dalam peluncuran program ini via zoom, Rabu (10/7/2024).
Baca juga: Harian Kompas Gelar Pameran NFT di Bali, Hadirkan Arsip dan Foto
Yuana melihat peluang peningkatan transaksi aset crypto pada 2024 dibandingkan dengan tahun lalu.
Menurut data yang disampaikan, perolehan transaksi aset digital ini terjadi paling tinggi pada Maret 2024 sebesar Rp 103,58 triliiun.
Lebih dari 200 peserta dari seluruh Indonesia mendaftarkan diri dalam program ini. Namun, hanya 100 peserta yang lolos meliputi ilustrator amatir dan profesional.
Tersedia empat kelas pembelajaran daring yang bisa diikuti oleh peserta, setra kelas luring di Yogyakarta.
Baca juga: Galeri NFT Pertama di Indonesia, Pamerkan 11.110 Karya
Sejumlah mentor dari kalangan pelaku seni dan praktisi NFT terlibat dalam program BEDIL kelas ilustrasi dan pengenalan NFT ini.
Ada Beng Rahadian, Helman Taofani, dan Imam Setiabudi di Jakarta, Raka Jana di Bali, serta Dony Arsetyasmoro dan Sudjud Dartanto di Yogyakarta.
Setiap mentor mengajar topik berbeda, seperti Pengenalan Web3 dan Blockchain, Kronik Budaya dalam Ilustrasi, dan Peluang Ilustrasi sebagai NFT.
"Prinsipnya gaya NFT itu adalah salah satu cara kita untuk paham karakteristik karya NFT, karena kalau kita lihat, karya NFT ini ada banyak tipenya," kata Sudjud, salah satu mentor BEDIL 2024 yang akan mengisi kelas pengenalan NFT.
Baca juga: Terupa Festival di Bali, Tampilkan Puluhan Karya Seni NFT
Setelah rangkaian pelatihan ilustrasi dan pengenalan NFT selesai, akan dipilih 20 karya terbaik untuk dipajang dalam pameran di Bentara Budaya pada September 2024.
Ilham Khoiri, General Manager Bentara Budaya & Communication Management, Corporate Communication Kompas Gramedia, menyambut baik hal ini.
Melalui program ini, Ilham berharap, karya seni dan desain ilustrasi dari seniman Indonesia semakin dikenal di dunia internasional.
"NFT akan menjadi salah satu alternatif ketika para seniman juga bisa membuat versi digitalnya. Karya tersebut bisa diperjualbelikan dengan berbagai metode yang ada," kata Ilham.
Baca juga: Kontribusi Pameran Seni terhadap Pariwisata, Bisa di Atas 20 Persen
View this post on InstagramA post shared by (@kompascom)
Terkini Lainnya
- Buntut Ramai Turis China Batal ke Thailand, 12.400 Kamar Hotel Tak Jadi Dipesan
- Marak Turis China Batalkan Liburan ke Thailand, 40 Penerbangan Carter Batal
- PM Thailand Yakinkan Presiden Xi Jinping, Thailand Aman untuk Turis China
- Pemandian Air Panas Nagrak Tengah Lembang: Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi
- Immigration Lounge Buka di Mal Pesona Square Depok, Layani 100 Paspor
- Jadwal Libur Ramadhan 2025 untuk Anak Sekolah, Kurang dari Sebulan
- Cuaca Ekstrem, Kapal Wisata di Labuan Bajo Hanya Diizinkan ke Pulau Rinca
- Berendam di Pemandian Air Panas Nagrak Tengah Lembang
- 7 Wisata Solo Raya yang Populer untuk Ide Liburan Panjang
- Merokok di Malioboro Akan Disidang di Tempat dan Denda Rp 7,5 Juta
- Sikka NTT Targetkan 60.000 Kunjungan Wisatawan Tahun 2025
- 7 Wisata Malang Raya Populer untuk Tahun Baru Imlek dan Libur Panjang
- 66 Orang Tewas akibat Kebakaran di Hotel di Turkiye
- Kawah Candradimuka Dieng: Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi
- Melihat Fenomena Alam Kawah Candradimuka di Dataran Tinggi Dieng
- Banyuwangi Ethno Carnival Digelar 13 Juli 2024, Tampilkan Ratusan Busana
- Intip OceanXplorer, Kapal Canggih untuk Ekspedisi Laut Indonesia
- 3 Tips Rawat Sepeda Gunung dan Sepeda Balap agar Performa Tetap Maksimal
- Awas, Itinerary yang Terlalu Ketat Bisa Rusak Momen Liburan
- Teliti Laut Indonesia, Kapal Ekspedisi OceanXplorer Berlabuh di Tanjung Priok