7 Perlengkapan Naik Gunung yang Wajib Dibawa, Tips untuk Pemula
JAKARTA, - Perlengkapan mendaki gunung cukup banyak dan spesifik. Namun, pendaki harus bisa mengemasnya dengan apik.
Sebab, bila membawa perlengkapan mendaki terlalu banyak, bisa-bisa menyusahkan proses pendakian.
Kamu bisa menyimak perlengkapan naik gunung yang wajib dibawa agar tidak berlebihan, khususnya untuk pemula, berikut ini.
Baca juga: 4 Tips Memilih Tas Gunung, Sesuai dengan Tinggi Tulang Belakang
Perlengkapan mendaki gunung untuk pemula
1. Gunakan dua lapis pakaian
Tim Activation sekaligus Project Manager Bikepackers Polygon, Ilmi menyarankan pendaki memakai tiga lapis baju saat mendaki.
Pertama, gunakan long john base layer atau lapisan paling tipis, kemudian pakai kaus dry fit.
"Harus pakai kaus dry fit untuk jalan biar tidak menyimpan basah. Kalau bahannya katun, bakal menyimpan basah," kata Ilmi ketika ditemui di Indofest 2024, Jakarta Pusat, Sabtu (6/7/2024).
Terakhir, pakai jaket sebagai lapisan terluar dan gunakan hanya saat mencapai puncak gunung.
"Kalau kita pakai jaket sepanjang jalan dan banyak berkeringat, akan membutuhkan banyak air sehingga sulit mengatur konsumsi air selama mendaki," kata Ilmi.
Baca juga: Backpacker dengan Sepeda, Simak 3 Tips Bikepacking untuk Pemula
2. Pakai jaket gunung polar
Jaket gunung penting dibawa untuk melindungi tubuh dari suhu dingin, terutama saat malam hari.
Umumnya, jaket hanya dipakai saat beristirahat atau sampai di puncak gunung untuk menghangatkan tubuh.
Ada dua tipe jaket gunung, yakni polar dan nonpolar. Online Marketing Staff Consina, Septa menyarankan, sebaiknya pakai tipe jaket gunung polar.
"Jaket polar itu bagian dalamnya kayak berbulu, jadi lebih hangat saat dipakai," ujar Septa saat ditemui di booth Consina Indofest 2024, Sabtu (6/7/2024).
Bila tidak ada jaket polar, boleh saja menggunakan jaket nonpolar, tetapi harus dilapis dengan satu jaket lainnya.
Baca juga: 3 Tips Beli Sepeda Gunung dan Sepeda Balap, Pilih Mana?
3. Pakai kupluk
Jangan lupa pakai kupluk selama mendaki. Selain menghindari paparan sinar matahari langsung, penutup kepala ini juga bisa menjaga tubuh tetap hangat.
Caranya, pastikan memakai kupluk hingga menutupi bagian kedua telinga, seperti saran Septa.
Baca juga: Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani
Terkini Lainnya
- Libur Panjang Imlek, Kunjungi UMKM Expo di Museum Kereta Ambarawa
- Kapan Low Season dan Peak Season di Jepang?
- Terserempet Kereta Saat Berfoto di Taiwan, Turis Filipina Terancam Didenda
- Wamenpar Kunjungi Desa Wisata Tinalah di Kulon Progo, Ikut Melukis Batu Kali dan Bikin Topi dari Daun kelapa
- Acara Imlek di 8 Mal Jakarta, Ada Pertunjukan Barongsai dan Ramalan
- Romantisme di Dubai, Ini Deretan Destinasi Bulan Madu bersama Pasangan
- Apa Benar Imlek Pasti Selalu Hujan?
- Pertama Kali ke Jepang, Simak Dulu 4 Tips dari Agen Travel Ini
- 6 Atraksi Wisata untuk Libur Imlek di Ancol, Barongsai Underwater hingga Tebar Angpao
- KA Parahyangan Beroperasi Lagi 1 Februari 2025, Ini Jadwalnya
- KAI Sediakan Kereta Api Tambahan untuk Libur Imlek dan Isra Miraj
- Aneka Promo Imlek 2025 di Swiss-Belinn Kemayoran, mulai Rp 288.000
- 2,22 Juta Turis Indonesia Wisata ke Singapura per November 2024
- Upaya Pengembalian Prasasti Pucangan, Langkah Strategis Diplomasi Kebudayaan Indonesia di India
- 3 Tips Berburu Tiket Pesawat Murah di HSBC ANA Travel Fair 2025
- 3 Tips Pilih Tenda Camping, Perhatikan Jenis dan Ukurannya
- Promo Tiket Kereta Api Diskon 20 Persen, Ini Daftar Rutenya
- Wisatawan Diimbau Tidak Tertipu Dengan Ombak Tenang di Pantai Selatan DIY
- Garuda Indonesia Tambah Frekuensi Penerbangan dari Bali ke Australia dan Korea
- Puncak Darma Geopark Ciletuh: Jam Buka dan Harga Tiket Masuk 2024