Desa Wisata Patakbanteng di Wonosobo, Tak Cuma Pendakian Gunung Prau
– Nama Patak Banteng mungkin sudah cukup familier di kalangan pendaki gunung.
Itu karena Patak Banteng merupakan nama salah satu jalur pendakian gunung setinggi 2.590 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Jalur pendakian ini jadi favorit karena berada tepat di samping jalan utama Wonosobo menuju Dataran Tinggi Dieng.
Baca juga: 8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula
Namun, Desa Wisata Patak Banteng di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah ini tidak hanya menawarkan pendakian Gunung Prau.
Menurut rilis resmi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), desa ini juga menawarkan atraksi berkeliling menggunakan jip wisata di kawasan dataran tinggi Dieng, yang menjadi pengalaman menarik bagi para wisatawan.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)
Selain itu, pengunjung dapat berpartisipasi dalam kegiatan berkebun dan beternak, mulai dari peternakan kambing hingga perkebunan kentang, kubis, wortel, cabai lokal Dieng, serta carica yang diolah menjadi penganan khas daerah.
Salah satu kegiatan budaya yang menarik adalah Baritan Terang Bulan yang rutin diadakan setiap bulan Suro pada malam ke-10 dalam penanggalan Jawa.
Baca juga: Itinerary Pendakian Gunung Prau via Patak Banteng Turun Dieng
Para pengunjung dapat merasakan pengalaman menjadi bagian dari masyarakat lokal dan berinteraksi dengan penduduk setempat.
Perwakilan Kelompok Sadar Wisata Pokdarwis Desa Wisata Patak Banteng, Solihun mengungkapkan, pada tahun 2023 jumlah kunjungan wisatawan mencapai 60.663 orang.
Dari jumlah itu, 20 persen di antaranya adalah turis asing, menandakan daya tarik Gunung Prau tidak juga menarik orang-orang dari luar negeri.
Karena didatangi banyak pendaki dari latar belakang, Desa Wisata Patak Banteng secara rutin melakukan pelatihan SAR (search and rescue).
Baca juga: Mengenal Jalur Pendakian Gunung Prau Selain Patak Banteng
Masyarakat juga sering melakukan kegiatan reboisasi dan berbagai program bersama Perhutani.
Jalur pendakian Gunung Prau juga rutin ditutup setiap tahunnya, yakni Januari hingga Maret untuk menjaga kelestarian alam.
Terkini Lainnya
- Fakta Frontier Airlines yang Usir Khabib, Maskapai Paling Banyak Dikomplain di AS
- Desember-Januari, Waktu yang Pas untuk Nikmati Cerahnya Hong Kong
- Kasus Khabib Diusir dari Frontier Airlines, Ini 7 Alasan Penumpang Diturunkan dari Pesawat
- Khabib Nurmagomedov Diusir dari Pesawat Frontier, Duduk Dekat Pintu Darurat
- 10 Tempat Wisata di Garut, dari Pantai hingga Gunung
- Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Monas Januari 2025
- 2 Hotel di Bali Masuk Daftar Hotel Terbaik di Dunia 2025 Versi Tripadvisor
- Indahnya Gemerlap Hong Kong Malam Hari di Victoria Harbour
- Boarding Pass Digital Diprediksi Akan Ditinggalkan mulai 2030
- Kyoto Berencana Naikkan Pajak Hotel hingga Rp 1 Juta per 2026
- Belcastro, Desa di Italia yang Larang Penduduknya Jatuh Sakit
- Cara ke Singkawang untuk Rayakan Imlek, Sekian Harga Tiketnya
- Ada Galeri Seni untuk Kembalikan Fokus di Inggris, Cocok untuk Meditasi
- Indonesia AirAsia Terbang dari Bali ke Darwin Australia per Maret 2025
- Rekomendasi 5 Tempat Wisata di Semarang untuk Rayakan Libur Imlek
- Bangsring Underwater Banyuwangi:Harga Tiket dan Jam Buka 2024
- Ciri-ciri Rip Current, Jauhi Area Ini Saat Berkunjung ke Pantai
- Overtourism Landa Desa Hanok Bukchon di Korea Selatan, Pemerintah Sampai Turun Tangan
- Kini Tidak Ada Saldo Minimal Tabungan untuk Syarat Urus Visa Korea
- Korea Selatan Targetkan 300.000 Turis Indonesia pada Akhir 2024