pesonadieng.com

4 Fakta Pulau Kunti di Geopark Ciletuh Sukabumi, Tak Melulu Soal Mistis

Ilustrasi Pulau Kunti di Geopark Ciletuh-Pelabuhan Ratu di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Lihat Foto

SUKABUMI, - Jika mencari tahu soal Pulau Kunti di internet, tak jarang hasilnya dikaitkan dengan hal-hal mistis dan hantu kuntilanak. Padahal area di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ini lebih dari itu. 

Dikenal sebagai geosite utama di Geopark Ciletuh-Pelabuhan Ratu, Pulau Kunti memiliki batuan purba berusia sekitar 55-65 juta tahun. 

Adapun Pulau Kunti sebetulnya bukanlah pulau, melainkan sebuah tanjung dengan hamparan pasir putih. Simak sejumlah fakta Pulau Kunti yang wajib diketahui berikut ini:

Baca juga: Laska Hotel & Resort Ciletuh Gelar Grand Opening, Cek Tarifnya

Fakta Pulau Kunti di Sukabumi

1. Berawal dari subduksi

Ilustrasi Pulau Kunti di Geopark Ciletuh-Pelabuhan Ratu di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.Dok. Wikimedia Commons/Miftah21-21 Ilustrasi Pulau Kunti di Geopark Ciletuh-Pelabuhan Ratu di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Pemandu dari Geopark Ciletuh, Saman menerangkan, Pulau Kunti dihasilkan dari proses subduksi atau tabrakan yang selanjutnya tersingkap, melipat, dan patah. 

"(Pulau Kunti) berawal dari dulu di zaman purba ada yang namanya Sesar (Lempeng) Eurasia di kutub utara yang bergerak ke selatan. Di selatan juga ada Sesar Indo-Australia bergerak ke utara, akhirnya dia subduksi," jelas Saman saat Media Trip Laska Ciletuh-Sukabumi di Puncak Darma Geopark, Rabu (10/7/2024).

Baca juga:

2. Kenapa disebut Pulau Kunti?

Pulau Kunti dan Pulau Mandra yang masuk wilayah Geopark Ciletuh-Pelabuhan Ratu di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu (9/7/2024)./Ni Nyoman Wira Pulau Kunti dan Pulau Mandra yang masuk wilayah Geopark Ciletuh-Pelabuhan Ratu di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu (9/7/2024).

Pulau Kunti memperoleh namanya karena menghasilkan gema yang mirip orang tertawa. Hal tersebut pun terjadi berkat proses alam.

"Di sebelahnya ada kompleks batuan konglomerat, sejenis batuan bekas subduksi tadi, cuma dia ada pengendapan dulu di dasar laut, baru dia terangkat oleh gempa tektonik disatukan dengan sedimen," ucap Saman.

Ia melanjutkan, bentuknya seperti dam ke bawah. Di sisi bawahnya terdapat banyak rongga-rongga kecil.

"Jadi kalau dihantam gelombang empat-lima meter, dia akan mengeluarkan gema mirip orang ketawa. Dinamailah Pulau Kunti," tambah dia. 

Suara tawa itulah yang dikaitkan dengan hantu kuntilanak yang kerap disebut mengeluarkan suara tawa melengking.

Baca juga: Pesona Curug Sodong, Air Terjun Kembar di Geopark Ciletuh

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat