Pembukaan Jalur Pendakian Gunung Semeru Sedang Disiapkan
MALANG, - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) tengah melakukan persiapan pembukaan jalur pendakian Gunung Semeru.
Hal itu seiring turunnya aktivitas Gunung Semeru dari Level III (siaga) ke Level II (waspada) oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Baca juga: Embun Es Muncul di Kawasan TN Bromo Tengger Semeru
Kabag Tata Usaha BBTNBTS, Septi Eka Wardani mengatakan, ada beberapa hal yang perlu dimatangkan untuk rencana pembukaan jalur pendakian itu.
Hal tersebut meliputi kelengkapan sarana dan prasarana, kesediaan anggaran, kesiapan sumber daya manusia, serta mekanisme pendakian.
"Karena jalur pendakian Gunung Semeru ini sudah lama tutup sehingga kami akan membenahi beberapa hal sebelum jalur pendakian dibuka," ujar Septi dalam keterangan resminya, Rabu (17/7/2024).
Dengan demikian, ia menambahkan, BBTNBTS tidak akan terburu-buru akan membuka jalur pendakian Gunung Semeru meskipun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sudah menurunkan level aktivitas.
"Kami yakin, setelah lama ditutup, banyak pendaki yang sudah kangen untuk segera melakukan pendakian ke Gunung Semeru," katanya.
Baca juga:
- Aktivitas Gunung Semeru Masih Tinggi, Wisatawan Diimbau Waspada
- Wisata Gunung Bromo Buka Lagi 19 September 2023, Pendakian Semeru Masih Tutup
Turun ke Level II sejak Senin
Sebelumnya Pusat Vulkanologi dan Mitigas Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan penurunan status tingkat aktivitas Gunung Semeru ke Level II (Waspada) dari sebelumnya Level III (Siaga).
Penurunan status ini mulai berlaku sejak Senin (15/7/2024) pukul 15:00 WIB.
Baca juga: Jalur Pendakian Semeru Akan Dibuka, Cuma sampai Ranu Kumbolo
"Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh hingga 14 Juli 2024, maka tingkat aktivitas Gunung Semeru terhitung dari tanggal 15 Juli 2024 pukul 15:00 WIB tingkat aktivitas Gunung Semeru diturunkan dari Level III (siaga) menjadi Level II (waspada), dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi/ancaman bahaya terkini," terang Kepala PVMBG Hadiwijaya lewat keterangan resmi, Senin (15/7/2024).
Penurunan aktivitas Gunung Semeru tersebut terpantau dari perubahan deformasi Gunung Semeru dengan peralatan Tiltmeter yang menunjukkan pola mendatar.
Hal itu mengindikasikan tidak adanya peningkatan tekanan di dalam tubuh gunung api dan terjadi perpindahan tekanan secara konsisten dari dalam tubuh gunung api ke permukaan, bersamaan dengan keluarnya material saat terjadi erupsi dan embusan.
Baca juga:
Terkini Lainnya
- 5 Wisata Ramah Anak Saat Libur Natal dan Tahun Baru di Bogor
- Bali Dipilih sebagai Tempat Favorit Wisatawan, Cocok Jadi Tempat Libur Akhir Tahun
- Pihak Berwenang Spanyol Ganggu Privasi Turis karena Ambil Data Pribadi
- 8 Etika Saat Liburan di Jepang yang Harus Diikuti
- Bingung Cari Destinasi Wisata Akhir Tahun? Coba Kunjungi Pantai Pasir Timbul Mansuar di Raja Ampat
- Australia Paling Diminati untuk Liburan Tahun 2024, Kenapa?
- Bali Destinasi Honeymoon Terbaik 2024, Tempat Tepat Pasutri Habiskan Libur Akhir Tahun
- Indonesia Usulkan Reog Ponorogo, Kebaya, dan Kolintang ke UNESCO
- Jangan Mendaki Tektok ke Gunung Slamet Saat Musim Hujan, Ini Alasannya
- Syarat Pendakian Tektok Gunung Slamet via Blambangan, Perhatikan Cuaca
- 11,5 Juta Turis Asing Kunjungi Indonesia hingga Oktober 2024
- 13 Kantor Imigrasi di Indonesia Kini Hanya Terima Permohonan E-Paspor
- Imigrasi Promosi Golden Visa Indonesia di Konferensi Internasional di Singapura
- Picu Keributan, Penumpang di Pesawat Dilakban
- Pura Hindu Pertama di Belanda Diresmikan, Seperti Apa?
- Kebun Raya Bali Gelar Acara Bertema Warisan Hijau, Rayakan HUT Ke-65
- Wisata di Pulau Kunti di Geopark Ciletuh Sukabumi, Sekian Biayanya
- Gunung Bromo Rentan Kebakaran Hutan, Pengunjung Diimbau Waspada
- Cara ke Museum Wayang naik KRL dan TransJakarta
- Cara ke Museum Seni Rupa dan Keramik Naik KRL dan Transjakarta