Cuaca Ekstrem di Gunung Gede Pangrango, Pendaki Diimbau Bawa Selimut Thermal
CIANJUR, – Cuaca ekstrem melanda wilayah Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Jawa Barat, hingga menimbulkan fenomena frost atau embun yang membeku seperti es.
Fenomena yang terjadi sejak sepekan terakhir itu dipicu suhu udara yang turun drastis pada musim kemarau.
Baca juga: Curug Goong di TN Gunung Gede Pangrango, Punya Dinding yang Mirip Gong
Pihak pengelola mengingatkan pendaki untuk melipatgandakan persiapan dan perlengkapan guna menghindari ancaman hipotermia.
“Lebih mempersiapkan diri ketika hendak melakukan pendakian karena kondisi cuaca seperti ini bisa memicu hipotermia. Idealnya membawa thermal blanket,” kata Kepala Balai Besar TNGGP, Sapto Aji Prabowo, saat dihubungi melalui telepon, Selasa (23/7/2024).
Ia menambahkan, selimut khusus tersebut dapat mengantisipasi ketika suhu udara ekstrem karena dirancang untuk membantu menjaga panas tubuh.
“Kalau suhu sekitar turun, itu (thermal blanket) bisa menghangatkan,” ujar dia.
Baca juga:
- Es di Puncak Gunung Gede Pangrango, Cek Perlengkapan Jika Mendaki
- Ada Motor Hilang di Parkiran Gunung Gede Pangrango, Ini Kata Pengelola
Selain itu, peralatan lainnya yang tak kalah penting dan wajib dibawa, seperti sarung tangan, jaket gunung yang tebal, dan tenda standar yang dilengkapi plesit.
“Logistik yang cukup dan terpenting juga kondisi fisiknya ya, harus prima,” ucap Sapto.
Sapto menjelaskan, cuaca ekstrem saat ini masih akan terus berlangsung hingga sepekan ke depan. Pada awal Agustus 2024 mendatang, kondisi cuaca, menurut dia, akan kembali normal.
Baca juga: Mengapa Pendakian Gunung Gede Pangrango Tutup Saat 17 Agustus?
“Ini memang fenomena tahunan ya ketika kemarau suhu udara di berbagai tempat tropis ini justru turun, termasuk di TNGGP ini,” ujar Sapto.
Sebelumnya, sejumlah warganet membagikan kondisi sabana alun-alun Suryakencana TNGGP yang diselimuti es di media sosial.
Dalam salah satu unggahan, fenomena alam ini menjadi sensasi tersendiri bagi pendaki dengan coba menyicipi rasa embun beku tersebut.
Baca juga:
Terkini Lainnya
- Banjir Grobogan, 15 Kereta Api Rute Semarang-Surabaya Harus Memutar Lewat Solo
- Sehari di Desa Asinan Kabupaten Semarang, Sunrise hingga Membuat Kompos
- Kereta Wisata Ambarawa Beroperasi Lima Hari Saat Libur Panjang Imlek
- Libur Panjang Imlek, Kunjungi UMKM Expo di Museum Kereta Ambarawa
- Kapan Low Season dan Peak Season di Jepang?
- Terserempet Kereta Saat Berfoto di Taiwan, Turis Filipina Terancam Didenda
- Wamenpar Kunjungi Desa Wisata Tinalah di Kulon Progo, Ikut Melukis Batu Kali dan Bikin Topi dari Daun kelapa
- Acara Imlek di 8 Mal Jakarta, Ada Pertunjukan Barongsai dan Ramalan
- Romantisme di Dubai, Ini Deretan Destinasi Bulan Madu bersama Pasangan
- Apa Benar Imlek Pasti Selalu Hujan?
- Pertama Kali ke Jepang, Simak Dulu 4 Tips dari Agen Travel Ini
- 6 Atraksi Wisata untuk Libur Imlek di Ancol, Barongsai Underwater hingga Tebar Angpao
- KA Parahyangan Beroperasi Lagi 1 Februari 2025, Ini Jadwalnya
- KAI Sediakan Kereta Api Tambahan untuk Libur Imlek dan Isra Miraj
- Aneka Promo Imlek 2025 di Swiss-Belinn Kemayoran, mulai Rp 288.000
- Kereta Wisata Ambarawa Beroperasi Lima Hari Saat Libur Panjang Imlek
- Hotel di Jakarta Selatan Rayakan Hari Anak Nasional dengan Tema '90-an
- Sejarah Museum Wayang Kota Tua, Dulunya Gereja Pertama di Batavia
- Komunitas Bikepackers, Bertualang dengan Sepeda yang Hadir di 10 Kota
- Pelaku Wisata Tolak Wacana Penutupan Reguler Taman Nasional Komodo
- Hari Anak Nasional, Jagat Satwa Nusantara TMII Tawarkan Promo Buy 1 Get 1